Nama Madri Pani Digadang-gadang untuk Cabup Berau di Pilkada November 2024

Peristiwa | 25 Apr 2024 | 22:01 WIB
Nama Madri Pani Digadang-gadang untuk Cabup Berau di Pilkada November 2024
Di partai NasDem kata dia, ketika ada yang berkeinginan untuk maju di pilkada, wajib hukumnya ikut dalam kontestasi pileg.

Uwrite.id - Desas-desus figur calon kandidat bupati dan wakil bupati Berau sudah mulai didengungkan di kelompok masyarakat. 

Meskipun Pilkada 2024 masih cukup lama, sejumlah nama dan tokoh digadang-gadang untuk maju bertarung.

Salah satunya adalah beliau, Ketua DPRD Berau, Madri Pani. Ditemui kru Uwrite.id saat ia tengah berada di Jakarta, di salah satu hotel di Jakarta Selatan, ketika ditanya soal maju atau tidak, politisi Nasdem ini mengaku masih ingin fokus pada pekerjaannya sebagai wakil rakyat.

"Yang pertama, saya harus menjalankan amanah yang diberikan. Kita dipilih oleh masyarakat, dan bekerja untuk masyarakat,” jelasnya.

Apalagi untuk urusan sebesar itu, menurutnya memerlukan pertimbangan sangat matang dan membutuhkan kesiapan yang sangat matang. Ia juga mengaku harus tetap berpikir rasional.

Sebab, untuk maju sebagai calon kepala daerah, tentu hasil pemilu legislatif baik itu suara individu maupun suara partai juga sangat berpengaruh pada Pilkada 2024 mendatang.

Apakah hasil dari Pileg itu sudah mumpuni, untuk mengusung dirinya sendiri atau harus melakukan koalisi. Itu juga harus diperhatikan.

"Misalnya, saya memiliki keinginan untuk maju di Pilkada, tapi suara saya nanti anjlok apakah saya harus tetap bertahan dan memaksakan diri. Tentu tidak,” katanya.

“Tapi sekali lagi, kalau saya pribadi, saya hanya ingin bekerja, dan biarkan masyarakat yang menilai. Saya hanya ingin bekerja setulus hati,” ujarnya.

Di partai NasDem kata dia, ketika ada yang berkeinginan untuk maju di pilkada, wajib hukumnya ikut dalam kontestasi pemilu legislatif. Agar bisa memenangkan suara partai, seperti di pileg 2019-2024 lalu.

"Saya tidak munafik. Keinginan itu ada, dan semua orang juga ingin nomor 1, untuk apa jadi nomor 2. Tapi kita harus pakai logika juga, kalau misalnya partai dapat suara kecil, masa kita harus memaksakan diri untuk menjadi sesuatu yang lebih tinggi. Harus sadar diri,” pungkasnya. (*)
 


 

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar

0 Komentar