Sekda Jateng Sumarno Ajak Peternak & Stakeholder Tingkakan Produksi Daging

Ekonomi | 28 Sep 2025 | 16:34 WIB
Sekda Jateng Sumarno Ajak Peternak & Stakeholder Tingkakan Produksi Daging
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno di Kabupaten Temanggung.

Uwrite.id - (Temanggung) Provinsi Jawa Tengah dinyatakan telah menjadi wilayah penyumbang daging tertinggi kedua nasional.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan  Kementerian Pertanian (Kementan), Hendra Wibawa.

"Kecukupan protein yang disumbang itu dari produk peternakan, yakni sapi, kambing, domba, serta unggas. Kami apresiasi apa yang sudah dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas," kata Hendra Wibawa.

Baca Juga:  https://uwrite.id/news/pemprov-jateng-targetkan-satu-juta-vaksinasi-pmk-guna-wujudkan-swasembada-daging

Pernyataan itu disampaikan Hendra dalam peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tingkat Provinsi Jateng, di Agro Center Soropadan Temanggung, Sabtu, 27 September 2025. 

Dia katakan, produksi hasil peternakan unggas di Jateng sudah mencukupi, bahkan sudah mampu diekspor keluar negeri. Akan tetapi kebutuhan protein dari susu maupun daging sapi terutama masih membutuhkan tambahan. 

Baca Juga:  https://uwrite.id/news/upaya-genjot-insfrastruktur-jalan-di-jateng-pengamat-usul-aktifkan-jembatan-timbang-buat-aplikasi-monitoring

Untuk itu perlu mendorong peningkatan produksinya.Itu karena sektor peternakan menempati posisi strategis dalam ketahanan pangan nasional, dan pertumbuhan ekonomi.

"Produk peternakan seperti daging, telur dan susu merupakan sumber protein hewani yang krusial bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat," katanya.

Hendra menerangkan, penguatan sektor peternakan melalui peningkatan produktivitas kelembagaan, adopsi teknologi tepat guna menjadi langkah krusial menjaga pondasi ketahanan pangan. Vaksinasi penyakit kuku dan mulut (PMK) juga harus segera ditingkatkan.

Baca Juga:  https://uwrite.id/news/gubernur-menerima-audiensi-dpd-himperra-ahmad-luthfi-percepat-perizinan-program-3-juta-rumah-di-jateng

Berbagai rangkaian kegiatan melalui pelayanan kesehatan hewan, ekspo teknologi peternakan, pasar murah, kontes ternak, vaksinasi, pelepasan bibit unggul terus diadakan sebagai wujud nyata kolaborasi dan inovasi lintas sektor peternakan dan kesehatan hewan. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, mewakili gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wakilnya Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengatakan, dalam upaya meningkatkan produktivitas hasil peternakan perlu menggaungkan potensi ekonomi dari bidang tersebut kepada anak-anak sejak dini. Ini bertujuan agar beternak menjadi profesi yang menarik kepada generasi muda. 

"Kita ingin berswasembada pangan, apalagi Jawa Tengah ini sebagai penumpu pangan nasional. Selain pertanian, peternakan juga lebih diupayakan lagi.  Karena untuk menunjang kebutuhan protein," katanya. 

Baca Juga:  https://uwrite.id/news/upaya-serius-dongkrak-perekonomian-jawa-tengah-melalui-penerbangan-international

Di sisi lain menurut dia, peternak di Jateng sejauh ini mayoritas masih bersifat tradisional. Artinya beternak sifatnya masih sebagai sampingan dari pekerjaan utamanya yakni bertani. Untuk itu, penting mengajak peternak tradisional agar lebih profesional.

"Kalau orang Jawa bilangnya samben. Maka harus saudara kita ini harus didukung dalam meningkatkan hasil peternakan menjadi lebih besar. Lebih penting lagi mengajarkan bagaimana cara beternak yang baik. Sehingga kualitas daging dan susunya juga baik," kata dia.

Lebih lanjut, Sumarno mengatakan, untuk memastikan kesejahteraan peternak harus runtut proses dari sisi hulu ke hilir. Memastikan stok benih berkualitas, harga pakan pabrikan terjaga, kepastian vaksin kesehatan hewan, hingga pasar yang jelas.

Baca Juga:  https://uwrite.id/news/polda-jateng-gencarkan-gerakan-pasar-murah-guna-ringankan-beban-warga

"Seperti hari ini juga ada kontes domba dan kambing, Pemprov Jateng ingin mengapresiasi teman-teman kita yang berkelimut di dunia peternakan," katanya.

Selain itu, Jateng memiliki potensi besar peternakan dengan Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) yang potensial secara ekonominya untuk dikembangkan.

Potensi itu di antaranya ada Rumpun Pengging Soloan (Boyolali), Itik Tegal (Kota Tegal), Itik Muntilan (Magelang), Ayam Kedu, Domba Sakub (Brebes), Domba Batur (Banjarnegara), Domba Wonosobo, Kambing Kejobong (Purbalingga Banyumas), Kambing Kaligesing (Purworejo), Sapi Peranakan Ongole (PO) Kebumen, Sapi Jabres (Jawa Brebes), Itik Pengging Soloan, dan Ayam Lingnan Maron.

Klik & baca https://uwrite.id/ untuk mengupdate beraneka warta terkini dari Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan & Lingkungan Hidup. Juga berita Internasional & Olahraga dari berbagai belahan dunia serta ragam informasi Teknologi-Sains, Film-Musik, Selebriti-Tokoh, Seni-Budaya hingga Religi. Tak ketinggalan rubrik gaya hidup mulai Kuliner, Kesehatan, Pariwisata, Fashion & Otomotif.


 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar