Ribuan Siswa di Jepara Mulai Terima Asupan Gizi dari Dapur SPPG

Uwrite.id - (Jepara) Pada Senin 17 Pebruari 2025, salah satu Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Jepara Jawa Tengah telah mulai dijalankan.
Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu berada di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan.
Dilansir dari laman Pemprov Jateng, Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 002 resmi beroperasi sekaligus menandai dimulainya distribusi makanan bergizi, bagi ribuan siswa di Kota Ukir, sebutan untuk wilayah Kabupaten Jepara.
Kepala dapur SPPG 002 Fauzul Muna menyampaikan, pada hari pertama, program tersebut menargetkan 2.262 penerima di 24 titik.
Selanjutnya, jumlah sasaran bertambah menjadi 2.937 siswa di 31 sekolah, di Desa Langon dan Ngabul.
“Di SPPG 002 ini, kami bekerja sama dengan mitra PT Berkah Ma’arif Transindo,” ujarnya.
Sementara, Komandan Kodim (Dandim) 0719/Jepara, Letkol Armed (Arm) Khoirul Cahyadi menyebutkan, tiga dapur SPPG telah siap, yakni di Ngabul, Pengkol, dan Kriyan.
Namun, saat ini baru satu dapur yang dioperasikan sesuai instruksi.
“Selain di Ngabul ini, ada di Kelurahan Pengkol, satu lagi di Kriyan, tapi karena instruksinya hari ini hanya satu, kita jalankan satu. Tapi sebetulnya siap ketiganya,” kata dia.
Baca Juga: https://uwrite.id/news/ini-besaran-tunjangan-sertifikasi-598558-ppg-di-tahun-2025
Berbeda dari daerah lain, lanjutnya, pelaksanaan SPPG di Jepara tidak menggunakan lahan TNI, melainkan dikelola mandiri oleh mitra swasta.
Program ini melibatkan Disperindag, Diskopukmnakertrans, dan Dinkes untuk menjamin kualitas makanan.
“Kami juga menggandeng komunitas Jepara Green Generation untuk mengolah limbah SPPG, agar nol sampah,” imbuh Dandim.
Selain memenuhi kebutuhan gizi, menurutnya, program tersebut mengajarkan kedisiplinan dan kepemimpinan kepada siswa.
Mereka diajarkan berdoa sebelum makan, dan mengikuti tata cara pembagian makanan secara tertib. Selain itu, juga memperhatikan kebiasaan makan anak, terutama yang belum terbiasa mengonsumsi sayur. Peran orang tua dan guru sangat penting dalam membimbing mereka.
Lebih lanjut ia menuturkan, menu yang disediakan sama untuk semua jenjang pendidikan, tetapi jumlah asupan gizi disesuaikan. TK mendapatkan 360 kilokalori, sedangkan SMA memperoleh 748 kilokalori.
“Variasi menu berganti setiap hari selama 10 hari, sebelum siklus berulang,” tuturnya.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengapresiasi program tersebut dan berterima kasih kepada pemerintah pusat. Ia berharap, program makan bergizi dapat berlanjut dan menjangkau lebih banyak siswa.
Di samping itu, ia juga menilai menu yang disediakan lengkap dan berkualitas.
“Saat ini, jumlah murid di Jepara mencapai 274 ribu. Ke depan, perlu dikalkulasi ulang, agar cakupan program semakin luas,” ujarnya.
Klik & baca Uwrite.id untuk mengupdate beraneka warta terkini dari Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan & Lingkungan Hidup. Juga berita Internasional & Olahraga dari berbagai belahan dunia serta ragam informasi Teknologi-Sains, Film-Musik, Selebriti-Tokoh, Seni-Budaya hingga Religi. Tak ketinggalan rubrik gaya hidup mulai Kuliner, Kesehatan, Pariwisata, Fashion & Otomotif.
Tulis Komentar