Polemik Pahlawan Nasional, Gus Mus Tegaskan Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Peristiwa | 09 Nov 2025 | 23:04 WIB
Polemik Pahlawan Nasional, Gus Mus Tegaskan Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
KH. Ahmad Mustofa Bisri.

Uwrite.id - KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menolak rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto.

“Saya paling tidak setuju kalau Soeharto dijadikan Pahlawan Nasional,” ujar Gus Mus di kediamannya di Leteh, Rembang, Jawa Tengah, dikutip dari NU Online, Minggu (9/11/25).

Gus Mus menuturkan bahwa selama masa Orde Baru, banyak pesantren, ulama, dan warga Nahdlatul Ulama mengalami perlakuan tidak adil. Beberapa kiai bahkan terpaksa menghadapi tekanan politik.

“Banyak kiai yang masuk ke dalam sumur, papan nama NU tidak boleh dipasang, dan yang dipasang banyak dirobohkan oleh bupati-bupati. Adik saya sendiri, Kiai Adib Bisri, akhirnya keluar dari PNS karena dipaksa masuk Golkar,” jelas Gus Mus.

Tokoh NU dan Muhammadiyah Menolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Ia menambahkan, kiai Sahal Mahfudh pernah didatangi pengurus Golkar Jawa Tengah untuk diminta menjadi penasehat partai tersebut. “Kiai Sahal tidak mau, saya menyaksikan sendiri,” kata Gus Mus.

Menurut Gus Mus, banyak ulama dan pejuang bangsa yang jasanya besar, tetapi keluarganya memilih tidak mengusulkan gelar pahlawan agar amal kebaikan almarhum tetap murni dan terhindar dari riya’ (pamer).

“Orang NU yang mendukung Soeharto sebagai pahlawan berarti kurang memahami sejarah. Banyak tragedi terjadi di masa Orde Baru terhadap kiai, santri, dan warga NU,” tegasnya.

Soeharto termasuk dalam daftar 40 nama calon Pahlawan Nasional yang diusulkan pada 2025. Usulan ini telah diserahkan ke Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon. Usulan tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Gibran Dukung Olahan Singkong Masuk Menu Program Makan Bergizi Gratis

Beberapa partai politik dan kelompok masyarakat sipil menolak, sementara Gerindra dan NasDem mendukung. Menurut Gerindra, Soeharto adalah tokoh yang berjasa bagi negara.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan bahwa semua calon, termasuk Soeharto, telah memenuhi syarat administratif. “Mengenai gelar pahlawan, pada saatnya akan diumumkan. Semua proses telah dilalui berjenjang mulai dari bawah sampai ke atas. Siapapun yang diputuskan Presiden, semuanya telah memenuhi syarat,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pro dan kontra terhadap usulan gelar pahlawan merupakan hal wajar dalam demokrasi. Ia mengajak masyarakat untuk memandangnya dari sisi positif dan tetap menghormati jasa pemimpin terdahulu.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar