Gibran Dukung Olahan Singkong Masuk Menu Program Makan Bergizi Gratis

Uwrite.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendukung produk olahan singkong buatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat masuk dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dinilai dapat memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus meningkatkan produktivitas UMKM di daerah.
Hal tersebut disampaikan Gibran saat berdialog dengan Paguyuban Kampung Singkong di Kecamatan Argomulyo, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (8/11/25). Dalam kesempatan itu, Gibran menanggapi usulan Nunung, salah satu anggota UMKM, yang berharap agar olahan singkong dan umbi-umbian bisa disertakan dalam menu MBG.
“Untuk anak saya yang SD, di hari Jumat dapat menu ‘crackers’, susu, dan buah. Padahal di Kampung Singkong ini, crackers bisa dibuat dari singkong,” ujar Nunung dalam dialog yang berlangsung di Wisata Edukasi Argotelo.
Mengulik Manfaat Nasi Thiwul: Alternatif Sehat Pengganti Nasi dengan Kandungan Gizi Tinggi
Nunung menuturkan, selama ini snack atau kudapan dalam program MBG umumnya berasal dari produk pabrikan bermerk. Padahal Kampung Singkong telah lama memproduksi aneka kudapan sehat berbahan dasar singkong, seperti crackers, singkong keju, dan kroket singkong.
Menurutnya, jika produk tersebut bisa diserap dalam program MBG, maka selain membantu memperkenalkan pangan lokal kepada generasi muda, juga dapat meningkatkan produktivitas UMKM dan kesejahteraan petani singkong.
Menanggapi hal itu, Gibran menyatakan akan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana MBG serta Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) agar produk-produk dari Kampung Singkong dapat dipertimbangkan untuk disertakan.
“Tadi saya baru kepikiran juga. Di sekolah lain, menunya nasi, ayam, tahu, dan sayur. Jaraknya enggak sampai lima kilometer. Nanti bisa disambungkan dengan BGN biar produk-produknya bisa masuk,” ujar Gibran.
Thiwul: Makanan Tradisional Kaya Manfaat yang Mulai Tersisih
Ia juga menilai bahwa berbagai olahan singkong dan umbi-umbian yang diproduksi UMKM memiliki potensi besar. Beragam jenis produk seperti singkong keju, kroket singkong, dan nugget ubi sudah tersedia dalam bentuk kemasan siap saji, baik basah, kering, maupun frozen.
“Saya kira bisa kok masuk MBG. Varian produknya macam-macam, dan inovasinya bagus. Nanti kita sambungkan dengan BGN,” tambahnya.
Dalam kunjungannya, Gibran juga menyempatkan diri meninjau proses pengolahan singkong di Wisata Edukasi Argotelo, mulai dari tahap pengupasan hingga pencucian bahan baku. Ia tampak antusias melihat langsung proses produksi manual yang dilakukan oleh para pekerja lokal.
“Oh, masih manual ya prosesnya,” ucap Gibran sambil tersenyum kepada para karyawan.
Selain berdialog dan meninjau proses produksi, Gibran juga berfoto bersama para pelaku UMKM dan masyarakat sekitar sebagai bentuk dukungan terhadap semangat kemandirian ekonomi lokal.
Langkah Gibran ini mendapat apresiasi dari warga setempat. Mereka menilai, upaya memasukkan olahan singkong ke dalam program Makan Bergizi Gratis bukan hanya memperluas pasar bagi UMKM, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan bahan lokal.
Dengan semakin luasnya dukungan terhadap produk-produk pangan berbasis singkong, diharapkan ke depan pangan lokal seperti tiwul, singkong keju, dan crackers singkong dapat menjadi ikon kuliner sehat dan berdaya saing tinggi di Indonesia.

Tulis Komentar