Istri Wagub Nawal Arafah Yasin Dikukuhkan Sebagai Bunda Literasi Jateng

Uwrite.id - (Semarang) Kegiatan pengukuhan istri Wagub Nawal Arafah Yasin sebagai Bunda Literasi Jawa Tengah berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Senin 21 April 2025
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyampaikan kebanggaannya atas dikukuhkannya sang istri, Nawal Arafah Yasin, sebagai Bunda Literasi.
Menurutnya, sosok Nawal memiliki latar belakang kuat dalam membumikan budaya membaca dan sangat tepat mengemban amanah ini.
Baca Juga: https://uwrite.id/news/gubernur-ahmad-luthfi-konsultasi-zonasi-sampah-ke-menteri-lingkungan-hidup
“Saya kenal betul dengan Nawal Arafah. Sebelum menikah, saya diajak beliau ‘ayo kita baca Al-Qur’an sehari khatam’. Jadi beliau membangun rumah tangga dengan mengedepankan pendidikan dan membaca,” kata Yasin
Ia menaruh harapan besar terhadap peran Bunda Literasi dalam meningkatkan minat baca di Jawa Tengah.
“Saya yakin, dengan adanya Bunda Literasi di Jawa Tengah, semangat untuk membaca dan masuk ke perpustakaan akan tercapai. Sehingga angka putus sekolah bisa kita gerus, minimalisir, syukur-syukur tidak ada lagi,” ujarnya.
Baca Juga: https://uwrite.id/news/wagub-taj-yasin-optimis-10-sppg-baru-dibangun-di-jawa-tengah
Gus Yasin juga mengutip semangat Kartini tentang pentingnya pendidikan, sejalan dengan momen Hari Kartini ke-146 yang diperingati hari ini.
“Kartini mengatakan pendidikan sangat penting. Sekarang, di Jawa Tengah, ada Bunda Literasi. Ini langkah maju,”
Tak hanya fokus pada literasi, Yasin juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak dan perempuan, terutama dalam menekan angka perkawinan usia anak yang masih cukup tinggi.
Baca Juga: https://uwrite.id/news/wali-kota-agustina-wilujeng-galakkan-program-menanam-pohon-di-semarang
Yakni 7.903 kasus perkawinan anak, dengan rincian 1.281 laki-laki dan 6.622 perempuan.
Stunting, juga sudah mengalami penurunan 3,6 persen menjadi 17,1 persen dari 20,7 persen.
Demikian pula dengan pendidikan, rerata sekolah masih belum beranjak pada angka 7-8 tahun, yang berarti rerata pendidikan masyarakat Jawa Tengah belum mencapai SMA.
Bahkan kekerasan terhadap perempuan dan anak masih cukup tinggi.
“Masih ada 7.903 kasus perkawinan anak. Sebanyak 1.821 di antaranya anak laki-laki, sisanya perempuan. Kalau menikahnya di usia anak, bagaimana perempuan ini nantinya bisa menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya?” ucapnya.
Ia menegaskan perlunya langkah konkret untuk mendampingi para remaja agar tetap bisa mengakses pendidikan, meskipun mereka telah menikah di usia muda.
“Perlu terobosan. 7.903 ini harus kita kawal, jangan sampai mereka tidak mendapat pendidikan yang baik.”
Selain itu, gerakan relawan paralegal yang dikukuhkan baru-baru ini juga akan diperkuat.
“Paralegal juga kita gerakkan lebih masif lagi. Bukan hanya di 35 kabupaten/kota, tapi juga didistribusikan ke kecamatan dan desa masing-masing,” tambahnya.
Menurut Gus Yasin, perempuan dan anak adalah masa depan bangsa. Dan pendidikan dimulai dari rumah dari sosok ibu yang menjadi sekolah pertama bagi anak-anak.
Klik & baca Uwrite.id untuk mengupdate beraneka warta terkini dari Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan & Lingkungan Hidup. Juga berita Internasional & Olahraga dari berbagai belahan dunia serta ragam informasi Teknologi-Sains, Film-Musik, Selebriti-Tokoh, Seni-Budaya hingga Religi. Tak ketinggalan rubrik gaya hidup mulai Kuliner, Kesehatan, Pariwisata, Fashion & Otomotif.
Tulis Komentar