Jadi Sosok Mahaguru Ulama Nusantara, Pemkot Semarang Usul Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Sholeh Darat

Religi | 11 Apr 2025 | 09:38 WIB
Jadi Sosok Mahaguru Ulama Nusantara, Pemkot Semarang Usul Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Sholeh Darat

Uwrite.id - (Semarang) Pemkot Semarang akan mendorong sekaligus berupaya agar Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani atau KH Sholeh Darat bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional. 

Mahaguru tokoh bangsa ini dinilai memberi keteladanan kehidupan dalam penyebaran agama Islam hingga perjuangan melawan penjajah lewat jalur perdamaian. 

Pernyataan itu disampaikan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin saat memberi sambutan pada acara Kirab Haul KH Sholeh Darat ke-125 di Lapangan Garnisun Kalisari Semarang, Rabu 9 April2025.

Baca Juga: https://uwrite.id/news/gubernur-ahmad-luthfi-lepas-program-balik-rantau-dari-pemprov-jateng-3500-warga-naik-bus-gratis

"Mengutip pidato Ir Soekarno, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya, Pemerintah Kota Semarang akan berupaya agar KH Sholeh Darat dapat menjadi salah satu pahlawan Indonesia," ujar Iswar.

Dikatakannya bahwa Kiai Sholeh Darat adalah sosok yang turut membentuk intelektualitas dan keulamaan para tokoh organisasi Islam di tanah air.

Menjadi mahaguru bagi KH Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), sekaligus menjadi penerang bagi Raden Ajeng Kartini.

Baca Juga: https://uwrite.id/news/forum-senayan-gagasan-ahmad-luthfi-dapat-apresiasi-wakil-rakyat-dari-dapil-jateng

"Kita paham bersama, beliau adalah sosok mahaguru dari ulama Nusantara, tidak hanya milik satu golongan tapi milik semua umat Islam yang ada di Nusantara. Banyak hal yang sudah beliau lakukan menjadi teladan bagi kita semua, utamanya di generasi sekarang," ujarnya.

Menurut Iswar, pengetahuan dan ilmu yang diwariskan KH Sholeh Darat banyak menjadi pelajaran dan hikmah yang bisa dijadikan pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Sekaligus jadi pegangan generasi sekarang dalam rangka menjalin hubungan sesama manusia maupun dengan Tuhan. 

Baca Juga: https://uwrite.id/news/gubernur-ahmad-luthfi-penting-bpkp-lakukan-audit--investigasi-agar-tak-ada-penyelewengan

Melalui momentum haul Kiai Sholeh Darat, lanjut dia, para santri di Semarang diharapkan bisa menjadi penjelajah ilmu hingga memiliki kedalaman dan keluasan pengalaman dan pengetahuan.

Para santri juga diminta untuk meraih dan sebarkan ilmu yang bermanfaat, menjadi sosok dengan akhlak yang mulia, pribadi yang santun, toleran, rendah hati dan punya kesalehan sosial sebagaimana diajarkan oleh KH Sholeh Darat.

Tidak lupa, berikan sumbangan terbaik kepada Kota Semarang dan Indonesia, membangun tatanan masyarakat berilmu sebagai ciri masyarakat yang berdaya saing tinggi, yang mampu memberikan kontribusi pada pembangunan peradaban.

Baca Juga: https://uwrite.id/news/wali-kota-agustina-silaturrahmi-ke-mantan-pemimpin-kota-semarang

"Mari terus mengambil bagian dan memberikan kontribusi sesuai kemampuan yang dimiliki. Hal ini merupakan manifestasi yang nyata dalam meneruskan perjuangan yang telah dirintis oleh Kiai Sholeh Darat," imbuhnya.

Ketua PCNU Kota Semarang KH Anasom menambahkan untuk bisa KH Sholeh Darat ditetapkan sebagai pahlawan nasional harus bisa memenuhi sejumlah persyaratan ketat. 

Di antaranya mengisi daftar akademis yang berisi data-data faktual tentang Kiai Sholeh Darat. 

Baca Juga: https://uwrite.id/news/unnes-segera-bangun-gedung-kuliah--laboratorium-baru-fmipa

"Saat ini masih proses penyusunan. Kemudian ada juga syarat harus ada sisi kepahlawanan yang ditonjolkan dari Kiai Sholeh Darat. Nah dari sisi ini, masih terus kita gali. Tapi Alhamdulillah sudah banyak artikel yang mengupas tentang itu," ujar dia.

Setelah sejumlah persyaratan tersebut rampung disusun, PCNU Kota Semarang akan membawa ke pemerintah secara berjenjang, mulai dari Pemkot, Pemprov hingga pemerintah pusat. 

"Nah semua itu harus ada seminarnya untuk kebutuhan itu (penetapan pahlawan nasional). sehingga saat ini semua itu masih berproses. Hanya saja untuk tahun ini, 13 April, batas waktu pengajuan di 2025. Kalau itu masih bisa dikejar maka kita kejar, tapi kalau tidak kita akan ajukan untuk tahun depan. Kita akan siapkan naskah akademiknya secara baik sehingga ketika maju bisa terpenuhi," paparnya. 

Baca Juga: https://uwrite.id/news/gubernur-ahmad-luthfi-jangan-coba-coba-ganggu-pelaksanaan-dana-desa-di-jateng

Ditambahkan, salah satu bentuk perlawanan secara damai dari KH Sholeh Darat terhadap penjajah adalah dengan mengeluarkan fatwa yang melarang umat Islam di zaman itu untuk tidak mengenakan pakaian berbau kolonial. 

"Ketokohan beliau saat itu yakni dengan membuat masyarakat tidak berpakaian seperti yang dipakai orang-orang kolonial, baik itu Inggris maupun Belanda. Jadi agar masyarakat antikolonial, Mbah Sholeh Darat membuat fatwa jangan memakai dasi, jas hingga jangan memakai celana, itu salah satu bentuk dari antikolonial," pungkasnya.

Klik & baca Uwrite.id untuk mengupdate beraneka warta terkini dari Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan & Lingkungan Hidup. Juga berita Internasional & Olahraga dari berbagai belahan dunia serta ragam informasi Teknologi-Sains, Film-Musik, Selebriti-Tokoh, Seni-Budaya hingga Religi. Tak ketinggalan rubrik gaya hidup mulai Kuliner, Kesehatan, Pariwisata, Fashion & Otomotif.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar