Thiwul: Makanan Tradisional Kaya Manfaat yang Mulai Tersisih

Uwrite.id - Di tengah meningkatnya ketergantungan pada beras sebagai makanan pokok, thiwul hadir sebagai alternatif pangan lokal yang kaya manfaat dan berpotensi memperkuat ketahanan pangan nasional. Makanan khas dari Wonogiri ini berbahan dasar ketela pohon atau singkong, yang telah lama dikenal sebagai sumber karbohidrat utama bagi masyarakat pedesaan. Sayangnya, seiring perubahan pola konsumsi, thiwul semakin tersisih dan kalah populer dibandingkan nasi putih. Padahal, jika dikembangkan dengan baik, thiwul tidak hanya sekedar makanan tradisional, tetapi juga bisa menjadi bagian dari solusi ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Sejarah dan Eksistensi Thiwul

Thiwul dulunya menjadi makanan pokok masyarakat Wonogiri, khususnya di daerah pedesaan, sebagai pengganti nasi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, thiwul mulai ditinggalkan dan digantikan oleh nasi putih yang dianggap lebih praktis. Di tempat asalnya sendiri, Wonogiri, thiwul kini lebih sering ditemukan sebagai makanan khas yang disajikan dalam acara tertentu atau sebagai produk kuliner lokal yang dikembangkan secara modern.

Untuk mengenal lebih jauh, thiwul adalah makanan berbahan dasar gaplek, yakni singkong yang telah dikeringkan. Meskipun kandungan kalorinya lebih rendah dibandingkan nasi, thiwul tetap mampu menjadi alternatif makanan pokok yang cukup mengenyangkan.

Kandungan Gizi Thiwul

Menurut penelitian berdasarkan beberapa sumber menyatakan, thiwul memiliki beragam kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam setiap 100 gram thiwul, terdapat:

• Kalori: 342 kkal
• Protein: 2,3 gram
• Karbohidrat: 38,1 gram
• Lemak: 0,1 gram
• Kalsium: 27 mg
• Fosfor: 61 mg
• Zat Besi: 7,6 mg

Dengan kandungan gizi tersebut, thiwul tidak hanya mengenyangkan tetapi juga memberikan asupan nutrisi penting yang mendukung kesehatan tubuh.

Manfaat Kesehatan Thiwul

Meski sering diremehkan, thiwul menyimpan sejumlah manfaat kesehatan yang luar biasa, antara lain:

Sumber Energi Tinggi
Singkong, bahan utama thiwul, mengandung kalori yang tinggi, bahkan dua kali lipat dibandingkan kentang. Kalori ini berasal dari sukrosa yang baik sebagai sumber energi tubuh.

Mengandung Vitamin B Kompleks
Thiwul kaya akan vitamin B kompleks, seperti thiamin, folat, dan riboflavin, yang penting untuk produksi sel darah merah dan mencegah anemia.

Protein yang Cukup Tinggi
Singkong memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan ubi dan pisang, sehingga baik untuk membantu pembentukan otot dan menjaga daya tahan tubuh.

Kaya Mineral
Thiwul mengandung mineral penting seperti kalsium, fosfor, magnesium, dan zat besi yang mendukung kesehatan tulang, sistem saraf, dan metabolisme tubuh.

Mendukung Diet Sehat
Thiwul mengandung serat tinggi, membuatnya mudah dicerna dan lebih cepat mengenyangkan. Kandungan karbohidratnya juga memberikan energi tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis, menjadikannya pilihan tepat untuk diet sehat.

Pengobatan Alami
Thiwul dipercaya dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti reumatik, diare, demam, dan sakit kepala, serta meningkatkan stamina tubuh.

Mengangkat Kembali Keberadaan Thiwul

Saat ini, thiwul tidak lagi hanya menjadi makanan pokok tetapi telah dikreasikan menjadi menu modern, seperti thiwul instan, thiwul goreng, hingga thiwul beragam rasa. Inovasi ini bertujuan untuk melestarikan thiwul sebagai warisan kuliner Nusantara, sekaligus memperkenalkan manfaatnya kepada generasi muda.

Dengan segala manfaatnya, sudah saatnya thiwul mendapatkan tempat kembali di meja makan masyarakat Indonesia. Tidak hanya sebagai simbol makanan tradisional, tetapi juga sebagai pilihan sehat yang mendukung ketahanan pangan berbasis lokal.

Thiwul adalah bukti nyata bahwa makanan tradisional tidak kalah bermanfaat dibandingkan makanan modern. Selain kaya gizi, thiwul juga menjadi bagian dari identitas budaya dan sejarah lokal yang patut dilestarikan.