Mengulik Manfaat Nasi Thiwul: Alternatif Sehat Pengganti Nasi dengan Kandungan Gizi Tinggi

Uwrite.id - Bagi generasi muda, terutama generasi Z, nama nasi thiwul mungkin terdengar asing. Di era ketika makanan cepat saji lebih populer di kalangan anak muda, thiwul justru hadir sebagai pengingat tentang kesederhanaan, ketahanan, dan kebijaksanaan masyarakat pedesaan dalam memanfaatkan potensi alam.
Makanan khas dari Wonogiri, Jawa Tengah ini terbuat dari ketela pohon atau singkong, tanaman yang sejak dulu menjadi andalan masyarakat di wilayah Gunung Sewu, kawasan yang meliputi Wonogiri, Gunungkidul, dan Pacitan.
Dari Tanah Kars Lahir Makanan Penuh Arti
Tanah kars atau tanah kapur yang mendominasi wilayah selatan Wonogiri ternyata menjadi tempat terbaik bagi tumbuhnya ketela pohon. Meski tandus dan gersang, masyarakat Wonogiri mampu mengolah hasil bumi yang sederhana menjadi sumber pangan utama.
Dari sinilah thiwul lahir — simbol ketangguhan dan kemandirian pangan masyarakat yang hidup di tengah keterbatasan.

Di masa lalu, thiwul bukan sekadar makanan selingan. Ia adalah makanan pokok, sumber karbohidrat utama pengganti nasi bagi banyak keluarga di pedesaan Wonogiri.
Bagi generasi lama, aroma khas thiwul yang baru matang dan disajikan dengan parutan kelapa serta gula jawa adalah kenangan masa kecil yang tak tergantikan.
Thiwul: Kaya Karbohidrat dan Gizi Alami
Secara nutrisi, menurut para ahli gizi, thiwul memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang menjadikannya sumber energi yang baik untuk tubuh. Setiap 100 gram thiwul mengandung 342 kkal energi, cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga harian, terutama bagi masyarakat yang banyak beraktivitas fisik.
Selain karbohidrat, thiwul juga mengandung:
* Protein: 2,3 gram
* Kalsium: 27 mg
* Fosfor: 61 mg
* Zat Besi: 7,6 mg
* Vitamin B1: 0,06 mg
Kandungan gizi tersebut menjadikan thiwul bukan hanya sekadar pengganti nasi, tetapi juga sumber energi alami yang menyehatkan. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa thiwul dapat membantu menjaga kadar gula darah agar tetap stabil, karena indeks glikemiknya lebih rendah dibanding nasi putih.
Khasiat Tiwul yang Belum Banyak Diketahui
Meski tampilannya sederhana, thiwul menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.
Beberapa di antaranya antara lain:
🔹 Tinggi kalori alami: Memberikan energi lebih lama, cocok bagi pekerja lapangan dan pelajar aktif.
🔹 Kaya vitamin B kompleks: Membantu metabolisme tubuh, menjaga kesehatan saraf, serta mendukung pembentukan sel darah merah.
🔹 Mengandung mineral penting: Seperti magnesium, seng, dan kalium yang menjaga keseimbangan tubuh.
🔹 Meningkatkan daya tahan tubuh: Kandungan zat besinya membantu mencegah anemia dan meningkatkan stamina.
🔹 Baik untuk diet sehat: Kandungan seratnya membantu pencernaan dan memberi rasa kenyang lebih lama.
Selain itu, thiwul juga dipercaya memiliki khasiat alami untuk membantu mengatasi rheumatik, diare, dan menambah daya tahan tubuh, berkat kandungan nutrisinya yang seimbang.
Dari Dapur Tradisional Menuju Meja Modern
Dahulu, thiwul hanya diolah secara sederhana — cukup dikukus, lalu disajikan dengan parutan kelapa dan sedikit gula merah. Namun kini, berkat kreativitas generasi muda dan para pelaku UMKM, thiwul telah bertransformasi menjadi kuliner modern yang menarik dan beragam.
Ada thiwul instan yang praktis diseduh air panas, thiwul topping ayam suwir, hingga thiwul cokelat dan keju yang disukai anak muda.
Transformasi ini membuktikan bahwa makanan tradisional tidak kalah keren dibanding makanan modern. Justru, thiwul kini menjadi simbol identitas lokal yang bangga menembus zaman.
Menjaga Tradisi, Menguatkan Ekonomi Daerah
Menghidupkan kembali thiwul bukan hanya tentang nostalgia, tetapi juga tentang pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Di Wonogiri, banyak pelaku UMKM yang kini mengembangkan olahan thiwul menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Ada yang menjadikannya oleh-oleh khas, ada yang menjual dalam bentuk kemasan modern untuk pasar daring, bahkan beberapa kafe lokal mulai memasukkan thiwul ke dalam daftar menu sehat mereka.
Langkah ini menjadi bukti bahwa kearifan lokal bisa menjadi sumber ekonomi kreatif jika dikelola dengan inovasi dan semangat cinta daerah.
Thiwul untuk Generasi Masa Depan
Kini, saat dunia berbicara tentang pangan lokal berkelanjutan, thiwul hadir sebagai jawaban dari masa lalu untuk masa depan. Makanan ini mengajarkan tentang ketahanan, kreativitas, dan cinta terhadap alam.
Thiwul membuktikan bahwa dari bahan sederhana bisa lahir makanan penuh manfaat dan makna.
Thiwul bukan sekadar makanan. Ia adalah cerita tentang perjuangan, cinta tanah air, dan kebanggaan daerah.
Dari Wonogiri, thiwul membawa pesan bahwa kelezatan tidak harus mahal, dan kearifan tidak harus modern.
Kini saatnya generasi muda ikut melestarikan dan mempopulerkan thiwul — bukan hanya dengan mencicipinya, tapi juga dengan membawanya kembali ke hati masyarakat Indonesia.

Tulis Komentar