Satu Lagi! Kanal AGRI FANANI Unggah Dialog 'Smash Keras' Isradi Rektor Uniba kepada Rocky Gerung

Tokoh | 08 Jul 2024 | 12:56 WIB
Satu Lagi! Kanal AGRI FANANI Unggah Dialog 'Smash Keras' Isradi Rektor Uniba kepada Rocky Gerung
Saya udah kasih tahu juga di video sebelumnya tanamannya Eucalyptus, bahan baku pulp and paper, bubur kertas, ujar si Cahyo presenter video (Foto: cover dan tangkapan layar kanal YouTube AGRI FANANI).

Uwrite.id - Semarang - Belum juga sepekan terbit video reaction atas dialog perdebatan IKN di antara Isradi Zainal dengan Rocky Gerung, kini tiba-tiba tersebar link YouTube video reaction lainnya yang menampilkan Isradi Zainal Rektor Universitas Balikpapan, tengah mengeksplor alasan-alasan kuat untuk mematahkan pernyataan Rocky Gerung. Video tersebut diunggah di kanal AGRI FANANI dan berdurasi sekitar 15 menit.

"(Kalau) Rocky Gerung, dia bicara tentang IKN hanya berdasarkan persepsi dan ilusi, sementara Rektor Uniba berbicara IKN disertai fakta dan data," ujar presenter kanal tersebut, yang mengaku bernama Cahyo dalam logat Jawa yang kental.

Kemampuan Isradi Zainal beradu debat dengan lawan tanding yang bukan kaleng-kaleng tersebut amat ditunjang dengan latar belakang akademisnya serta aktivitasnya sebagai praktisi ditambah lagi pengalaman sejak muda saat menjadi aktivis.

Di awal video reaction ditampakkan potongan debat saat Rocky Gerung memojokkan Jokowi dengan gagasan dan rintisan IKN-nya.

“Mengapa mesti ada ambisi Presiden untuk memamerkan sukses di bidang Ibu Kota Negara ?” sitirnya resah.

"Dipamerkan pada siapa ? Pada bangsa Indonesia," ejek Rocky lagi.

Namun, dalam klip video selanjutnya tersebut terlihat serangan balik, yang mana dengan lincahnya Isradi menerangkan rencana-rencana penting terkait masa depan Kawasan Indonesia Timur. Termasuk di antaranya adanya Terusan Nusantara yang disebut Isradi, akan terbangun memotong kepala Sulawesi.

"Jadi biar lebih cepat (perjalanan kapal dari/ke Maluku atau Papua dari/ke IKN), ya kan. Terus ada juga yang menyatakan, jadi manfaat ya, itu manfaatnya banyak," bubuh Isradi menguatkan.

"Kemudian bajanya dari mana? Bajanya dari Surabaya. Perusahaan-perusahaannya dari mana? Alat-alat beratnya dari mana?" ungkap Isradi menceritakan soal dampak berlipat ganda dengan adanya pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

"Sehingga saya bisa menyatakan kalau IKN itu adalah IKN untuk pertumbuhan ekonomi nasional di masa yang akan datang. Saya bilang sekarang sudah punya dampak. Kaltim sendiri sudah. Sudah. Balikpapan dari investasi yang sederhana menjadi bertambah begitu juga dengan Penajam. Ini salah satu yang penting juga Bung Rocky," sanggah Isradi lagi.

Baca Juga: Isradi Zainal Tampil Memukau Saat Lakukan 'Skak Matt' Rocky Gerung di Ulasan Video Reaction Kanal Grobogan Gokil

"Bung Rocky, di Kalimantan Timur ini hampir (ada) 5,5 juta orang (penduduk). Kalau tidak ada IKN, tidak ada orang. Penduduk di Indonesia 80% berada di Jawa dan Sumatera. Nah, di sini cuma 6 persen. Kami kalau mau ke Jakarta, ke Pontianak, mau ke Pontianak lewat Jakarta, Bung. Mengapa? Karena secara ekonomi tidak ada orang di sini. Nah, makanya saya selalu bilang, bagi saya, saya memuji kebijakan ini karena akan menghantarkan banyak orang untuk datang ke Kalimantan Timur," ulasnya.

Selanjutnya ditampakkan Isradi memuji kebijakan IKN yang menurut Isradi terbukti akan menghantarkan orang untuk datang ke Kalimantan Timur. Dengan kebijakan itu maka interkoneksi Kalimantan bisa terjadi, menurut Isradi.

Salah satu buktinya sekarang, dikatakan rektor populer ini, Penajam dengan Balikpapan (terhubung). “Nah, saya juga menyampaikan jangan mimpi bakal ada semacam Trans Kalimantan, jika (Pulau Kalimantan tidak dihuni) banyak orang,” imbuh Isradi.

"Mengenai dana, saya bandingkan Trans Sumatera itu tidak kurang dari 500 triliun menurut saya. Iya kan? Jadi ini pembanding. Sementara kami ini, yang heterogen yang misalnya Nusantara punya, penduduk itu, seperti ini. Ini hanya diskusi saja, yang pasti sebagai kesimpulan," ungkap Sekretaris Forum Rektor se-Indonesia tersebut.

"Ya, sebagai kesimpulan sementara. Ini, Menurut kami, ini Kaltim, dari Uniba. Kami ini (Uniba, red) adalah satu-satunya kampus yang bekerjasama dengan Universitas di Kalimantan Brunei, Darussalam kemudian Sarawak - Malaysia untuk memastikan IKN itu adalah apa, Kalimantan itu adalah 'Lung of the World'. Jadi paru-paru dunia. Nah, ini kami pernah ke sana membawakan materi, kemudian pernah ke Sarawak," sambung Ketua Bidang Penjaminan Mutu PII itu..

"Kemudian nanti bulan Juli kami bersama Pak 
Rendi (akan berangkat) ke Amsterdam University bicara tentang Forest di Kalimantan terkait karbon di Kalimantan yang memang mesti kita pertahankan Ini surat kedua kalinya sebelumnya kita dari sana juga. Apa yang saya mau pesankan di sisi saya? Yang pertama kalau dikaitkan dengan dana, dana banyak. Bahkan secara realisasi, dana belum digunakan sebagian. Sampai 2024 itu APBN itu 74 triliun. Meskipun tadi saya sudah hitungkan 55 tambah 27 tambah 42 yang tersisanya karena Bali dan pembangunan," ulas Isradi makin mempertegas argumentasi.

"Ada yang menyatakan itu merusak hutan. Bagi kami berpendapat Bahwa itu tidak merusak hutan. Mengapa? Saya mengambil contoh kasus Kantor Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Luasnya 6.671 hektar. Sekarang dibangun sekitar 2 ribuan hektar, yang saya mau nyatakan 180.000 hektar di sana itu Hutan Tanaman industri," bebernya.

"Jadi sejak dulu sudah dibabat hutan-hutan permanennya. Sehingga yang dibangun sekarang adalah seperti itu. Itupun diantisipasi dengan yang namanya apa, 'Pembibitan' ya, yang bisa menghasilkan 15 juta bibit per tahun. Terkait ada yang bilang mengenai binatang-binatang itu. (Terdapat selentingan yang menyebut terdapat binatang-binatang yang hilang habitat akibat IKN, red.) Untuk sementara, kalau kantor Inti Pusat Pemerintahan, itu semua dulunya, saya sekarang ada videonya, pohonnya apa, itu hutan tanaman itu Eucalyptus, terus Kelapa Sawit sebagian." ungkap rektor Uniba itu dengan cerdas.

"Jadi, secara hutan, bukan hutan dalam arti sesungguhnya, bahkan sekarang dengan konsep pembangunan Green Building, itu sudah dibangun secara keseluruhan semuanya. Banyak hutan-hutan sekarang, pohon-pohon yang langsung besar karena memang di atas seperti itu. Jadi kami menganggap masalah dana tidak ada, masalah lingkungan selesai!," pukul Isradi dengan cantik.

"Yeaah! Joss," gelegar ungkapan pemilik kanal YouTube itu menanggapi.

"Pak Rektor Uniba, nanti kalau salah, dikoreksi ya. Saya lihat judulnya sih, Rektor Uniba versus Rocky Gerung Joss, memang itu faktanya. Saya di Jakarta juga sudah meyakini seperti itu, Pak Rektor. Jangan salah. Bahwa itu juga bukan hutan, bahwa itu anggarannya seperti tadi yang Pak Rektor jelaskan. Bahwa itu hutan industri, Ya, nggak tahu, mungkin pada nggak ngerti kali hutan industri itu apa," komentarnya.

"Saya udah kasih tahu juga di video sebelumnya tanamannya Eucalyptus, bahan baku pulp and paper, bubur kertas, yang secara berkala dipanen, nanti ditanam lagi, dipanen, ditanam lagi. Nggak tahu ngerti, apa nggak? Pak Rektor Uniba Joss! Kalau sudah seperti ini, tidak ada universitas lain selain Uniba yang memang realistis dengan kondisi IKN," demikian pemilik kanal yang juga presenter video itu menjabarkan kekagumannya pada sang Rektor Universitas Balikpapan, Isradi Zainal.

"Selebihnya, hanya persepsi, asumsi, dan provokasi. Hayo? Dan rakyat Indonesia jangan pernah percaya sama doktor dan profesor orang-orang yang ada di Jakarta ketika bicara negatif tentang IKN, berisik semua dia. Jangan pernah lihat title doktor dan profesornya! Bullsh1t semua dia, ketika bicara negatif tentang IKN!" tandas si presenter video kembali.

"Jangan pernah percaya!," serunya. "Nggak ada beda. Nggak ada beda. Oke. Rakyat Indonesia terus mendukung IKN, karena ini perubahan indonesia ke arah Indonesia Emas. Jangan pernah terprovokasi dengan isu Negatif, Tetap semangat dan selalu positif!," ujar si presenter menyertakan kata-kata akhir untuk videonya. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar