Isradi Zainal Tampil Memukau Saat Lakukan 'Skak Matt' Rocky Gerung di Ulasan Video Reaction Kanal Grobogan Gokil

Tokoh | 05 Jul 2024 | 18:37 WIB
Isradi Zainal Tampil Memukau Saat Lakukan 'Skak Matt' Rocky Gerung di Ulasan Video Reaction Kanal Grobogan Gokil
Di antara Isradi Zainal dan Rocky Gerung terdapat titik temu yang hampir berhimpitan sebagai irisan satu sama lain, yakni jago berargumentasi (Foto: Koleksi Uniba | [IZ] & [RG])

Uwrite.id - Balikpapan - Baru-baru ini di kampus Universitas Balikpapan telah terselenggara sebuah perdebatan yang seru dalam sebuah panel forum yang membahas seputar plus-minus pembangunan IKN. Dalam forum itu tampak di satu sisi, tampil Rektor Universitas Balikpapan - Isradi Zainal dan di sisi lain, Rocky Gerung, komentator dengan sudut pandang mengkritisi pembangunan di IKN.

Video ini telah terunggah di kanal Universitas Balikpapan dan konten perdebatan itu telah dilansir oleh sejumlah media ternama di Kalimantan serta media berskala nasional, termasuk di antaranya Uwrite.id. Beberapa waktu berselang, juga muncul video reaction.

Video reaction itu bersi potongan footages debat yang terunggah di kanal seorang kreator independen bertajuk "Grobogan Gokil". Dalam ulasan di video reaction ini disebutkan bahwa Rocky Gerung telah di-'skak matt' habis-habisan setelah Rektor Uniba, IZ memaparkan fakta yang sesungguhnya mengenai IKN, yang tidak pernah terpikirkan dan tidak diketahui sebelumnya oleh Rocky.

Rocky Gerung sempat berseloroh mengejutkan di dalam debat di kampus Uniba. Disebutkannya, orang Indonesia, bangsa ini, adalah tidak peduli dengan IKN. “Mengapa? Miris, 327 triliun judi online itu yang jadi pikiran setiap orang di bangsa ini,” celoteh Rocky. Sepanjang 2003 saja, 300 triliun itu dihabiskan buat judi online, singgungnya.

Jokowi disebut oleh Rocky, berbohong soal IKN. Rocky juga mengganggap pengeluaran negara untuk IKN semakin membengkak. Terkait pembangunan IKN, Rocky Gerung pun tampak menyudutkan serta menyalahkan Pak Jokowi.

"Mengapa mesti ada ambisi Presiden untuk memamerkan sukses di bidang Ibu Kota Negara?," sitirnya resah.

"Dipamerkan pada siapa? Pada bangsa Indonesia," ejek Rocky lagi.

"Ia jual negeri ini ke China, nggak laku. Dia jual ke Kanada, nggak laku. Dia jual ke Amerika, nggak laku. Dia jual ke semua Singapura, nggak laku. Lalu saya bilang, Jokowi itu bajingan tolol, karena dia menipu rakyat. Ini bakal gagal karena tidak ada investor. Saya ingin dia sukses, tetapi dengan conditional, yaitu, jangan ambil uang rakyat di APBN, jangan dipakai, dong," tuding eks dosen Filsafat UI itu.

Namun lantas Isradi menanggapi tudingan Rocky itu. Isradi menyimak, pada saat di awal, Bung Rocky menyatakan terkait dana (IKN, red.), yang kemudian di-compare dengan judi online, dan menyinggung dana (pembangunan IKN) yang kemudian dianggap menjadi bom waktu. “Ya, yang sampai mendekati anggaran IKN itu (di-compare Rocky dengan besarnya pengeluaran masyarakat ke judi online). Jadi, IKN itu, pertama saya sampaikan semua anggarannya Rp446 triliun hingga tahun 2045. Jadi sesungguhnya proyek pembangunan IKN itu multi years,” timpa Isradi.

“(Yang 446 triliun itu) bukan untuk tahun ini, tapi untuk beberapa puluh tahun yang akan datang. Terus yang kedua, masalah Rp446 triliun di Peraturan Menteri. Kemudian di Undang-Undang dinyatakan 20%. Besarnya 20% itu kurang lebih Rp89 triliun,” rinci rektor Universitas Balikpapan ini.

"Nah, sekarang, (kita bicara) realisasi anggaran yang ada di IKN. Di tahun 2022 ada Rp5,5 triliun - itu dari dana PUPR. Di tahun 2023 ada sekitar 27 triliun. Di tahun 2024 ada sekitar 36 triliun, dan berkembang diperkirakan sekitar 72 sampai 74 triliun," beber Isradi.

Lebih lanjut Isradi menjelaskan bahwa anggarsn untuk IKN tersebut dialokasikan sampai dengan akhir tahun ini di fase awal pembangunan. Itu semua anggarannya diambil dari anggaran PUPR.

Baca Juga: Angkutan dan Sarana Halte Balikpapan City Trans (BCT) di Dalam Kota Hadir Perlengkapi Balikpapan - Kota Hinterland IKN

Isradi lalu menambahkan pemaparannya bahwa dua pos anggaran penting di APBN tidak ikut terganggu dengan adanya proyek IKN. “Jadi, sama sekali tidak mengganggu (anggaran) pendidikan, tidak mengganggu (anggaran) kesehatan. Khusus di tahun 2024, realisasi anggaran adalah sekitar Rp4,2 triliun,” lontarnya.

“Oke, itu yang pertama terkait (yang dibilang) Pak Rocky Gerung. Yang kedua Pak Rocky Gerung memperkirakan bahwa IKN akan gagal,” tukas Isradi.

“Nah, dari sisi saya, kebetulan Bung Rocky saya hampir tiap minggu berada di sana,” sindir Isradi.

“Jadi di 2022-2024 itu ada fase, fase pertama itu dinyatakan bahwa yang akan dibangun adalah kawasan pusat pemerintahan. Itu saja, itu di titik 2024,” ungkap rektor berprestasi tersebut.

“Nah, apa yang terjadi? Kantor Presiden sudah mendekati 90%, Istana Negara 80-an persen, Kantor Kemenko itu sudah 80-an persen. Pada intinya rumah jabatan menteri semuanya hampir selesai, dalam artian target di fase 1 itu sudah terlaksana sesuai dengan harapan,” imbuh Isradi.

“Dan, karena saya lihat perkembangan konstruksi di sana yang luar biasa, saya memperkirakan bahwa di bulan Juli itu, semua akan selesai,” sambungnya.

Jadi Isradi meyakini bahwa IKN itu akan sukses, indikatornya seperti itu, terus ada upaya merayakan 17 Agustus.

Isradi lalu mengatakan, "Bung Rocky juga menyampaikan, nah, saya meyakini bahwa 17 Agustus itu akan dirayakan upacara di sana."

"Dalam artian target di fase 1 itu sudah terlaksana sesuai dengan harapan," kata profesional ahli K3 ini.

"Dan karena saya melihat perkembangan pembangunan konstruksi di sana yang luar biasa, saya memperkirakan bahwa di bulan Juli itu semua akan selesai," demikian disampaikan Ketua Bidang Penjaminan Mutu PII tersebut.

Nampak jelas dan meyakinkan, bahwa Isradi melalui pengamatan langsung, dirinya meyakini 100% IKN itu akan sukses. Indikatornya seperti yang ia paparkan di hadapan Rocky Gerung tersebut.

Isradi Zainal juga memandang terdapatnya upaya pemerintah pusat untuk merayakan 17 Agustus di IKN itu -kendati tidak sebesar upacara yang direncanakan sejak awal- sebagai tolok ukur bahwa proses pengembangan IKN akan diselesaikan dengan baik.

"Nah, menurut rencana ada 2 tempat, satunya di sini (IKN, red.) satunya di Jakarta. Itu tetap sama dengan 3 tahun terakhir ini, Kepala Otorita IKN memimpin upacara (17-an). Yang di sini inline dengan (upacara 17-an) di Jakarta yang dipimpin Jokowi. Nah, dari benchmark yang saya ke beberapa kota termasuk Jakarta, memang lebih bagus didahulukan investor lokal," ulas praktisi yang juga sekaligus akademisi senior itu.

"Terkadang di media banyak orang mengatakan bahwa investor itu belum ada. (Namun saya berbeda pandangan, red.) ini kalau dihitung oleh saya, sekitar 51 triliun itu lokal semua. Saya bisa memastikan itu karena saya hampir setiap minggu (saya berada) di sana. Memang investor internasional kalau secara membangun belum ada. Tetapi, secara proses sudah ada yang menandatangani Letter of Intent. Ada pula yang sudah memasuki tahap berikutnya, yakni meninjau di lapangan, ada yang sudah masuk tahap yang diistilahkan analisis keuntungan," sanggah Isradi dengan tenang dan santun.

"Apa dan lain sebagainya apa yang bisa kita katakan jadi, kalau menurut saya itu bukan berarti tidak," tandas alumni pascasarjana dari 5 perguruan tinggi terkemuka ini.

"Ada analisis, nah, mereka ini orang pintar kalau dia baca lampiran 2 (dua) Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, itu nyata sekali," katanya penuh optimis.

Ya, pembangunan itu sampai 2045, tukas Isradi lagi.

Isradi mengimbuhkan, "Mau tahu nggak, apa yang di 2022-2024 itu, khusus disebutkan (di Peraturan Pemerintah) sebagai pembangunan kawasan Inti Pusat Pemerintahan."

Khususnya gedung-gedung pemerintah, lanjutnya menggarisbawahi.

Isradi juga menyebut bahwa ke depannya, di 2025-2029, fase pembangunan di IKN barulah termasuk mal, termasuk rumah sakit, juga termasuk lembaga pendidikan.

“Nah, maka menurut saya, dan di mata saya, apa yang dicapai sekarang ini (pembangunan IKN) sungguh nyata melampaui target. Mengapa melampaui target?” lanjut pria yang hobi tersenyum dan pandai berkelakar ini.

Berikutnya Isradi Zainal menjabarkan adanya pelampauan target dengan fakta-fakta yang tampak dengan mata telanjang.

"Coba, Bapak ke IKN hari ini, jalan masuk IKN yang lama, itu ada RS Hermina yang dalam progresnya sudah mulai berkembang," ungkapnya. "Sekitar 10-an persen, 20-an persen (untui progress RS Hermina)," tutur sosok low profile asal dari Bulukumba, Sulawesi Selatan tersebut.

"Ada Hotel Nusantara yang sudah 90 persen selesai. Ada lagi satu hotel (Hotel Qubika Boutique, red.) yang memang akan dipergunakan (untuk menampung tamu-tamu) di 17 Agustus," selorohnya lagi.

"Belum lagi fasilitas yang lain termasuk yang dari BSB (korporasi retail Balikpapan, red.) yang hendak berinvestasi di sana. Kebetulan teman kami adalah salah satu direktur dulu di sana," tambah Isradi lagi.

"Ini saya catat-catat aja," sentil Isradi dengan raut muka penuh percaya diri.

Menyinggung mengenai posisi investor asing yang dikatakan baru pada tahap penjajakan (LoI) Isradi mengiyakan bahwa mereka belumlah melakukan investasi langsung. Isradi menjelaskan bahwa sepanjang yang ia ketahui, mereka masih mencocokkan harga.

"Apakah keuntungannya bagaimana," jelasnya terperinci.

"Jadi misalnya kayak gini," contoh Isradi. Apabila dahulu kepemilikan tanah di IKN itu masih berdasarkan Peraturan Pemerintah, mereka (para investor, red.) ini ragu, setelah mengetahui bahwa tampaknya (saat itu) Peraturan Pemerintah ini terkesan masih bertentangan dengan Undang-Undang.

“Makanya lahirlah Undang-Undang nomor 21 tahun 2023, karena terdapat sejumlah lahan dari Kariangau, dari Karangjoang kemudian ke Pulau Balang, yang dulu harus ditempuh dalam waktu cukup lama, yakni 2 jam 15 menit,” terang Isradi.

Isradi lantas memperbandingkan waktu tempuh. “Berbeda dengan apabila nanti selesai, ke IKN itu (hanya dibutuhkan waktu) 40 menit saja, atau 30-an menit, ini juga salah satu dampak pembangunan yang pesat,” demikian urai rektor kembali.

"Jelas, (kami merasakan itu), silahkan berdebat di Jakarta. Jadi bagi kami orang Kaltim, silakan bangun saja infrastruktur IKN  secara terus-menerus. Bagi Uniba, Uniba akan terus berada di belakang (mengawal pembangunannya)," sebut Isradi taktis.

Makanya, ini yang Isradi sepenuhnya benar-benar sampaikan kepada audiens yang hadir dalam debat maupun yang mengikuti secara daring, bahwa dengan (pengembangan) IKN, terdapat sejumlah fakta yang tak bisa dipungkiri.

Dengan keberadaan (proyek) IKN, Kaltim per 2023 akhir, memiliki pertumbuhan ekonomi uang jauh bertumbuh mencapai 6,2 persen.

"Pertumbuhan ekonomi IKN yang menjadi 6,2 persen itu (nyata-nyata) melampaui pertumbuhan ekonomi  nasional yang hanya 5,5 persen, kalau saya tidak salah. Nah, di April 2024 itu sudah menjadi 7,26 persen," papar Isradi mengukur secara kuantitatif.

 “Artinya apa? Ini berkembang terus," selorohnya menguatkan.

Khusus Kaltim saja, itu perkembangan pertumbuhan ekonomi luar biasa, investasi semakin membesar, demikian puji Isradi lagi.

 "Ya, (skala ekonomi Kaltim) semakin membesar. Transformasi ekonomi Kaltim terjadi. Kami yang dulunya hanya mengandalkan BBM (Migas) belaka, yang mengandalkan SDA (kelapa sawit, turunannya dan hasil alam lain, red.), kini berubah dengan (lebih) cepat," jelasnya.

"Oke. Terus saya lanjut lagi,dengan catatan dari Bung Rocky, Sudrajat Djiwandono. Sudrajat Djiwandono ini saya akui seorang professor yang hebat. Akan tetapi dia salah seorang yang belum pernah ke IKN," bongkar Isradi.

"Apabila saya amati apa yang dia sampaikan sebenarnya, kata kuncinya begini, kalau beliau
melihat apa yang terjadi sesungguhnya itu sudah selesai," ungkapnya.

"Jika, menurut saya, misalnya kita commited 20% untuk pembangunan IKN, maka sekarang sudah sekitar 74 triliun, kendatipun masih terdapat sekitar 30 triliun yang nanti akan digelontorkan pada saatnya," sambung mantan sekretaris Forum Dekan Fakultas Teknik se-Indonesia itu menimpali.

"Nah, ini yang perlu saya sampaikan juga dari catatan-catatan itu," tukasnya. Menanggapi adanya komentar seorang (influencer) bule ysng berbicara mengenai IKN, Isradi menyebut hal itu tidak betul tempatnya karena bukan di IKN. Isradi memastikan bahwa dirinya hampir seminggu sekali ke IKN dan itu sudah bukan, bahkan beliau telah memverifikasi kekeliruan pernyataan yang satu itu.

"Lalu, yang kedua, dulu ada yang bilang, IKN ini manfaatnya tidak ada, saya akan menurunkan kedua dulu ada yang bilang IKN ini manfaatnya tidak ada. Saya akan uraikan manfaat di IKN ini ada sekitar 10 ribu pekerja pekerjanya 90% itu dari Jawa dan dari Sumatera. Mereka ini rata-rata berlatar belakang dari kalangan bawah, maksudnya mereka itu (dari tenaganya) berkarya demi menghidupi keluarganya. (Dengan itu) mereka bisa menyekolahkan anaknya, dapurnya bisa mengebul dan lain sebagainya," tukas Isradi menjelaskan keseluruhan.

"Selanjutnya, di IKN itu dibangun ... dibutuhkan
material, bahkan kurang materialnya. Itu dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan lain-lain.
Sehingga ada ide ini, yang kita perlu kita telurkan, berupa Terusan Khatulistiwa, namun saya sampaikan untuk nama hendaknya jangan Terusan Khatulistiwa, tetapi namanya Terusan Nusantara. Posisi terusan tersebut memotong kepala Sulawesi, jadi (kapal melintas) lebih cepat, .. ya kan," imbuh expert profesional yang selalu berpikir konstruktif ini.

Rektor juga menggarisbawahi dalam paparan selanjutnya, “Ada juga yang menyatakan, jadi manfaat (iKN itu), itu manfaatnya banyak. Kemudian bajanya dari mana - bajanya dari Surabaya, perusahaan-perusahaannya dari mana, alat-alat beratnya dari mana, tentu menyerap banyak sekali sumberdaya ekonomi kita dari berbagai tempat, efeknya sangat berlipat ganda, makanya jika saya boleh menyebut bahwa fungsi pengembangan ibu kota baru ini adalah menopang pertumbuhan ekonomi nasional di masa yang akan datang.”

Isradi kemudian menyebut, bahwa IKN saat ini telah membawa imbas (yang tidak sedikit). Kaltim sendiri sudah (mendapatkan imbas positif), Balikpapan (terimbas pula) dari sisi investasi, yang sederhana saja, (pokoknya semua) menjadi meningkat.

"Demikian pula dengan Penajam Paser Utara. Ini salah satu yang penting juga," imbuh Isradi menjelaskan kepada Rocky. 

"Bung Rocky, di Kalimantan Timur ini hampir (ada) 5,5 juta orang (penduduk). Kalau tidak ada IKN, tidak ada orang. Penduduk di Indonesia 80% berada di Jawa dan Sumatera. Nah, di sini cuma 6 persen. Kami kalau mau ke Jakarta, ke Pontianak, mau ke Pontianak lewat Jakarta, Bung. Mengapa? Karena secara ekonomi tidak ada orang di sini. Nah, makanya saya selalu bilang, bagi saya, saya memuji kebijakan ini karena akan menghantarkan banyak orang untuk datang ke Kalimantan Timur," ulasnya.

Isradi kemudian menyebut bahwa di kemudian hari tentunya interkoneksi Kalimantan bisa terjadi. Salah satu buktinya sekarang, Penajam dengan Balikpapan, contoh Isradi. Isradi juga menyebut bahwa saat ini kita tidak bermimpi, bahwa kelak akan ada, apa (yang disebut) semacam Trans Kalimantan, tentu banyak orang skeptis mengenai dananya. Isradi lantas memaparkan, Jalan Trans Sumatera itu (biaya totalnya) tidak kurang dari 500 triliun, menurut kalkulasi Rektor Uniba tersebut seraya membandingkan.

"Sementara Kalimantan yang heterogen, yang misalnya di IKN Nusantara nanti, akan memiliki populasi penduduk dengan (tingkat keragaman) seperti itu," cecarnya lagi di hadapan Rocky.

Ini hanya diskusi saja yang pasti sebagai simpulan, sebagai simpulan sementara, jabar Isradi. Kampus, yang bekerja sama dengan Universitas di Kalimantan, Brunei Darussalam, kemudian Sarawak, Malaysia, untuk memastikan IKN itu dan Kalimantan itu adalah dapat disebut sebagai ‘Lung of the World’. Jadi, paru-paru dunia, Isradi mengistilahkan.

“Nah, ini kami pernah ke sana, membawa materi, kemudian pernah ke Sarawak kemudian nanti bulan Juli nanti bersama Pak Randy kami akan ke Amsterdam University, berbicara mengenai hutan di Kalimantan terkait tentang reforestrasi di Kalimantan, terkait soal karbon di Kalimantan, yang memang mesti kita pertahankan,” tangkisnya keukeuh.

“Jadi ini sudah kedua kalinya, sebelumnya kita dari sana juga. Apa yang saya mau pesankan, di sisi saya, yang pertama kalau dikaitkan dengan dana, dana banyak, bahkan secara realisasi, dana belum digunakan sebagian,” demikian Isradi memberi isyarat.

"Sampai 2024 itu APBN itu Rp74 triliun. Meskipun tadi saya sudah hitungkan Rp5,5 triliun tambah Rp27 triliun, tambah Rp4,2 triliun yang tersisanya karena pari dalam fase pembangunan. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, luasnya 6.671 hektare. Sekarang dibangun sekitar 2 ribuan hektare. Nah yang saya mau nyatakan,180 ribu hektare! Bayangkan," sanggah Isradi lagi kepada Rocky.

Isradi kemudian menyebutkan, "Di sana itu hutan tanaman industri. Jadi, sejak dulu sudah dibabat hutan-hutan permanennya. Sehingga yang dibangun sekarang adalah seperti itu. Itu pun diantisipasi dengan yang namanya ‘pembibitan’, di mana akan berkontribusi menghasilkan 15 juta bibit per tahun."

"Terkait ada yang bilang (punahnya) binatang-binatang itu, untuk sementara kalau kantor inti pusat pemerintahan itu semua dulunya, saya sekarang ada videonya, pohonnya apa? Itu hutan tanaman itu Eucalyptus, terus ada Kelapa Sawit sebagian. Jadi secara hutan, bukan hutan dalam arti sesungguhnya, bahkan sekarang dengan konsep pembangunan green building, itu sudah dibangun secara keseluruhan semuanya. Banyak hutan-hutan, sekarang, pohon-pohon yang langsung besar," bungkam Isradi dengan fakta-fakta yang nyata.

"Ada yang menyatakan (konsep IKN) itu merusak hutan. Bagi kami berpendapat bahwa itu tidak merusak hutan. Mengapa? Saya mengambil contoh kasus. Kawasan inti pusat pemerintahan.
Luasnya 6.671 hektare. Sekarang dibangun sekitar 2 ribuan hektare.Nah, yang saya mau sebutkan yang 180 ribu hektare. Di sana itu hutan tanaman industri, karena memang di atas seperti itu," bantahnya.

"Jadi kami menganggap masalah dana tidak ada, masalah lingkungan selesai, karena memang ditata seperti itu," pungkas Isradi. Statement ysng bijak tersebut amatlah tepat untuk menyimpulkan 'video reaction' atau bedah video kanal YouTube " Grobogan Gokil" yang menampilkan potongan klip atas debat dengan Rocky Gerung, yang baru saja diadakan bulan Juni 2024 itu di kampus Universitas Balikpapan. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar