Rektor Uniba Isradi Zainal dan Raja Gowa ke-38, Berada pada Satu Momen Kebersamaan
Uwrite.id - Sungguminasa - Belum lama berselang, sebuah momen istimewa terekam saat Rektor Universitas Balikpapan (Uniba), Isradi Zainal, tampak berdekatan dengan Raja Gowa ke-38, Sombayya Andi Kumala Idjo Kr. Lembang Parang Sultan Malikussaid II. Momen ini tidak hanya menyorot hubungan antara dunia akademis dan kerajaan, tetapi juga memperlihatkan harmoni yang kuat di antara keduanya.
Dalam sebuah video singkat yang telah terekspose, terlihat Raja Gowa ke-38 dengan penuh kesungguhan memasangkan penutup kepala adat Gowa kepada Isradi Zainal. Dengan pakaian adat yang khas dan sarat makna, peristiwa ini menjadi simbol penghargaan yang mendalam serta penegasan nilai-nilai budaya yang terus dilestarikan.
Isradi Zainal dan Raja Gowa tersebut tampak intens menikmati momen itu. Interaksi mereka bukan sekadar formalitas belaka. Keduanya memperlihatkan keakraban yang mengalir alami, menunjukkan hubungan yang harmonis. Kehangatan hubungan yang terjalin memperlihatkan betapa pentingnya keterhubungan antara akademisi dan penerus tahta kerajaan dalam membangun sinergi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menariknya, momen akrab ini juga memberi kesan kepada insan akademik dan penerus tahta kerajaan Gowa bahwa keterpaduan yang harmonis bukanlah hal yang mustahil. Malahan, ini seolah menjadi contoh nyata bahwa dua dunia yang tampak berbeda, yaitu dunia pendidikan dan dunia kerajaan, bisa bersatu padu dan saling memperkuat.
Di tengah kesibukan masing-masing, baik Isradi Zainal sebagai pemimpin akademis Uniba maupun Sombayya Andi Kumala Idjo Kr. Lembang Parang sebagai Raja Gowa, keduanya dapat menunjukkan rasa kebersamaan yang tulus. Dengan demikian, terciptalah relasi kebatinan yang hakiki, membentuk suasana kebersamaan yang erat dan kokoh.
Dalam momen ini, tidak hanya terjadi pertukaran simbolik dalam bentuk adat maupun budaya, tetapi juga terjalin komunikasi dan pemahaman yang mendalam. Ini menjadi penting, mengingat keduanya memegang peran yang signifikan dalam masyarakat, baik dalam hal pendidikan maupun dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
Momen ini tentu saja menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa persatuan dan keharmonisan adalah kunci utama dalam membangun komunitas yang kuat dan berdaya saing. Keterpaduan yang harmonis antara dunia pendidikan dan dunia kerajaan, seperti yang diperlihatkan oleh Isradi Zainal dan Raja Gowa ke-38, menjadi bukti bahwa dengan saling menghormati dan memahami, kita bisa mencapai tujuan bersama.
Pada akhirnya, momen kebersamaan ini tidak hanya akan dikenang sebagai peristiwa seremonial, tetapi juga sebagai bukti nyata bahwa dengan keterpaduan dan harmoni, kita bisa mencapai masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. Sudah barang tentu, semangat ini dapat terus ditularkan dan membuahkan suatu inspirasi bagi generasi mendatang. (*)
Tulis Komentar