Cawapres Gibran, Bukan Soal Kepantasan Namun Kemenangan

Pemilu | 23 Oct 2023 | 19:37 WIB
Cawapres Gibran, Bukan Soal Kepantasan Namun Kemenangan
Gibran saat masih menjadi Pengusaha Catering (Foto by Detikcom)

Bicara tentang Keraguan ditengah gemilangnya sebuah prestasi namun sirna begitu saja hanya karena fenomena konstitusional yang diubah berkorelasi atas kepentingan politik dalam rangka deal-dealan antara kekuasaan dengan kemenangan yang selama ini diperjuangkan

Etika Politik Dipertaruhkan Begitu Saja

Putusan MK Pertaruhan Integritas dan Bersihnya Pesta Demokrasi

Mafhum dari para pembela konstitusi yang sarat akan kontroversi. Dibiarkan mengawang-awang begitu saja dan melancarkan hasrat sang Kontestan lama. Untuk kembali memanfaatkan situasi dalam harapan mewujudkan rangkaian kepemimpinan yang dinilai kelak akan menghasilkan sisi stratejik. Sisi stratejik yang debatable tentunya dimana semua dimudahkan oleh proses-proses yang dinilai masyarakat bisa mencoreng etika politik dalam sebuah kontestasi. Seberapa besar jaminan itu bisa dipastikan oleh para kontestan maupun para wasit dimana bagian dari kekuasaan, dalam hal ini keluarga mereka ikut bertanding padahal eranya sudah hampir berakhir. Ibarat kata, seperti halnya Presiden yang terkesan maju lagi jadi 3 periode namun melalui anaknya yang memang sudah diperhitungkan untuk digaet oleh sang Kontestan ‘kuat dan lama’ tersebut. Kontestan yang dahulu merupakan pesaing, namun kini bersatu dalam rekonsiliasi dan kini tampil dengan ‘dibonceng’ oleh kekuasaan. Baca di :Putusan MK ‘pintu masuk’ Gibran jadi cawapres Prabowo, siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam Pilpres 2024?

 

Kembali ke Gibran. Sang Kontestan

Gibran, Prestasi Lokal dengan Ekspektasi Nasional

Sosok yang dikenal sebagai anak Penguasa. Dikenal sangat berprestasi bahkan kini lebih progresif dan jauh lebih dikenal dan berdaya dibanding sang ayah dengan jabatan sama di Kota yang dikenal sebagai Spirit of Java tersebut. Prestasi memulihkan keadaan pasca Pandemi bahkan bukan Rebound lagi melainkan lebih Impressive dari segi pembangunan dan perekonomian. Dimana Kota yang dikenal akan Wisata Keraton dan MICE-nya ini sukses melakukan terobosan dengan jor-joran bahkan kolaboratif. Bahkan kini berhasil mendapatkan banyak respons positif dari khalayak dunia. Terlepas beritanya bahwa banyak dana Pusat baik APBN maupun BUMN digelontorkan untuk Kota Solo. Namun, harus diakui bahwa sosok Gibran itu adalah sosok out of the box. Beliau juga bisa komunikatif dan harmoni dengan sinergi ekstremnya dengan beragam aktor, baik Nasional maupun Internasional. Dimulai dari ketakjuban atas kemajuan dan juga segala sesuatu yang ditawarkan dari segi fundamental esensialnya maupun berkenaan dengan Solo yang muncul sebagai katalis anak muda yang berhasil memimpin dengan sentuhan kreasi inovasinya lahir menginspirasi segenap khalayak, terlepas anaknya siapa. Yang penting kontribusinya. Hanya saja, pertanyaan besar yang akan menanti kelak? Dapatkah seorang Gibran, mampu secara bertanggungjawab dan secara progresif bisa teruji dalam konteksnya dimana 2 tahun di Solo telah meraih kesuksesan, dikala kelak dia akan menjadi Wakil Presiden. Dapatkah hal tersebut mampu dikelola dengan mudah. Kira-kira sekalipun sebagai Wakil, dapatkah dia mampu menjadi penyeimbang dan juga pelengkap Pemerintahan sang ‘Old Man’ agar menjadi pembeda dari tawaran-tawaran sebelumnya? Baca di : 8 Prestasi Gibran Anak Jokowi, Wali Kota Solo Cawapres Prabowo

 

Baca Artikel Sebelumnya di : Panasnya Bulan Oktober Sepanas Prabowo-Gibran Berduet

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar