Warga Way Lunik Panjang Keluhkan Debu Batubara PT GML

Lingkungan Hidup | 31 Aug 2023 | 17:56 WIB
Warga Way Lunik Panjang Keluhkan Debu Batubara PT GML
Debu Batu Bara PT Global Mahardika Logistik (GML) Dikeluhkan Warga Way Lunik

Foto : Warga Way Lunik Keluhkan Polusi Debu Batubara (Istimewa)

 

Bandar Lampung - Warga Way Lunik, Kec. Panjang mengeluhkan polusi debu stockpile batubara PT. Global Mahardika Logistik (GML).

Warga, Yusuf mengeluhkan adanya stockpile batubara tersebut lantaran polusi debunya selalu mengotori rumah setiap hari.

“Tiap hari harus disemprot air biar hilang debunya,” ujarnya.

Dirinya pun khawatir polusi debu itu akan berdampak bagi kesehatan. Oleh sebab itu, warga selalu pakai masker jika beraktifitas ke luar rumah.

Yusuf berharap pemerintah bisa tegas terhadap stockpile batubara yang mengancam kesehatan warga setempat.

Pasalnya, terdapat juga 18 warga lainnya yang menolak adanya stockpile batubara yang baru berjalan 1 bulan tersebut.

"19 warga sudah tandatangan keberatan karena kesehatan sama rumah kami taruhannya," ucapnya.

Pemilik warung makan di sekitar lokasi, Sugeng mengaku sejak stockpile batubara itu hadir sebulan lalu, penjualannya menurun drastis.

Hal itu dikarenakan warungnya menjadi kotor dan berdebu akibat polusi stockpile batubara tersebut sehingga sepi pembeli.

“Jadi tidak ada yang mau makan, sejam duduk aja sudah berdebu,” ucapnya.

Dirinya pun berharap pemerintah dapat memberikan solusi akan dampak polusi debu batubara tersebut.

"Warga udah pada resah akan kehadiran stockpile itu. Jadi saya minta solusi yang baik lah dari pemerintah," ucapnya.

Terpisah, Kadis DLH Bandar Lampung, Budiman P Mega mengaku belum mendapatkan laporan terkait keluhan warga tersebut.

"Kalau mereka sudah memiliki izin nanti kami tentukan bagaimana solusinya, itu langkah-langkah kami," imbuhnya.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar