Voxpol: Gerindra No 1, Prabowo Cium Tangan Sinta Wahid

Uwrite.id - Momentum Prabowo menegur serta mencium tangan kanan Ibu Sinta Nuriyah Wahid, di akhir Sidang Tahunan MPR RI 2013, Senayan, Jakarta (16/08), sempat memicu perhatian khalayak undangan. 

Komentator politik, Sandra Lesmana, saat ditemui kolumnis tetap Uwrite.id, Rabu petang, mengatakan peristiwa semacam ini sebetulnya hal yang lumrah saja. Yang menjadikan hal tersebut istimewa adalah karena cium tangan Ibu Negara ke-4 RI itu dilakukan oleh pemimpin koalisi peserta Pilpres 2024 dengan jumlah partai politik parlemen pendukung paling banyak hingga saat ini. 

Yang pasti, hal ini menyiratkan akan adanya chemistry yang berkembang di antara Prabowo Subianto dan keluarga eks presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, imbuh Sandra lagi.

Sebagaimana diketahui, almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, semasa hidupnya pernah meramalkan bahwa Prabowo Subianto kelak akan menjabat sebagai presiden di negeri ini, pada usia tua. 

Entah akan menjadi kenyataan atau tidak yang jelas Prabowo Subianto menjadi pusat perhatian dari kalangan tua maupun muda dan banyak lapisan masyarakat, tukasnya.

“Rakyat masih mencintai pemimpin-pemimpin bangsa yang berjiwa patriotik hingga saat ini,” sambung Sandra.

Prabowo tampak mencium tangan kanan Sinta Nuriyah Wahid sembari berjongkok seusai keluar dari Gedung Nusantara DPR/MPR RI menuju ke mobil. 

Posisi tubuh eks Danjen Kopassus itu terlihat merunduk saat hendak bersalaman dan mencium tangan Sinta.

“Sikap menghormati yang lebih tua ini menggambarkan kepribadian yang rendah hati dari seorang Prabowo Subianto. Beliau cermin pemimpin patriotik yang tawadlu',” kata Sandra melengkapi komentarnya.

Prabowo dekat dan senantiasa menjalin relasi diametral dengan keluarga almarhum Abdurrahman Wahid menjadi sebuah kunci bagi keberhasilan dirinya nanti menjadi seorang presiden penerus Joko Widodo, tukasnya.

Seperti dituliskan oleh banyak media nasional hari ini, hasil survei terakhir dari lembaga survei Voxpol Center Research and Consulting yang digawangi Pangi Syarwi Chaniago (16/08), menempatkan partai politik Gerindra sebagai partai peraih suara paling banyak menggantikan dominasi PDIP. (*)