Untuk Dorong Pertumbuhan Kendaraan Listrik, Luhut Siap Persulit Pembelian Kendaraan Berbasis BBM

Peristiwa | 13 Jun 2023 | 19:17 WIB
Untuk Dorong Pertumbuhan Kendaraan Listrik, Luhut Siap Persulit Pembelian Kendaraan Berbasis BBM

Uwrite.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, akan menerapkan kebijakan yang lebih ketat terkait pembelian kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM). Langkah ini sejalan dengan program pemerintah dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik.

Dalam Peluncuran Battery Assets Management Services Indonesia Battery Corporation (IBC), di Jakarta, Senin 12 Juni 2023, Luhut menyatakan bahwa pembatasan ini akan berdampak positif terhadap perbaikan kualitas udara di Jakarta. Selain itu, langkah tersebut juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat.

"Kami juga secara bertahap akan mulai mempersulit ya, (dalam) tanda kutip, mobil-mobil combustion sehingga dengan demikian, air quality Jakarta bisa lebih baik. Sehingga keluarga kita akan mendapat air quality seperti mungkin di negara tetangga kita," ujar Luhut dikutip dari Tempo, Selasa 13 Juni 2023.

Luhut juga menambahkan bahwa pembatasan ini akan mendorong pertumbuhan pasar kendaraan listrik di masa depan. Ia bahkan menargetkan bahwa pada tahun 2030, sebanyak 10 persen kendaraan di Indonesia akan menjadi kendaraan listrik.

"Kendaraan listrik tidak hanya berkaitan dengan kendaraannya saja, tetapi juga seluruh ekosistem pendukungnya. Kita mau 10 persen nanti populasi dari EV ini sudah terjadi di 2030," tambahnya.

Namun, Luhut juga mengakui bahwa produksi kendaraan listrik tidak dapat dilakukan dengan cepat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo atau akrab disapa Darmo, Menko Luhut menyebutkan bahwa produksi mobil listrik dari salah satu merek dapat memakan waktu hingga 1 tahun sejak pembelian hingga pengiriman unit kendaraan.

"Tapi pak Darmo bilang sama saya, 'sekarang kita masih kewalahan'. Karena seperti (Hyundai) Ioniq5 ya, itu masih antrenya setahun. Jadi itu waktu ke Cina sudah kita dorong, saya (minta) supaya produksinya lebih banyak lagi," kata dia.

Selain itu, terkait penggunaan motor listrik, Luhut mengingatkan PT PLN (Persero) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) mengenai proyek penyediaan stasiun pengisian dan pertukaran (swap) baterai motor listrik.

Baterai-baterai yang akan diproduksi oleh IBC harus dapat digunakan oleh berbagai merek motor listrik. Hal ini mengharuskan adanya standarisasi khusus yang akan diterapkan. Upaya ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan baterai motor listrik di lokasi-lokasi yang membutuhkannya.

"Saat ini kelihatan masyarakat khawatir terkait jarak tempuh, makanya jadi swap baterai ini tadi yang kira-kira bisa dilakukan di banyak tempat disini. Dan semua sama, sepeda motor apa semua bisa sama itu saya kira akan mengurangi itu," kata Luhut.

Dengan penerapan kebijakan pembatasan pembelian kendaraan berbasis BBM dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik, Luhut mengharapkan kualitas udara akan semakin membaik.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar