Universitas Moestopo Bahas Strategi Indonesia Emas 2045

Pendidikan | 15 Sep 2025 | 17:37 WIB
Universitas Moestopo Bahas Strategi Indonesia Emas 2045
Universitas Moestopo Gelar Seminar Nasional Bahas Strategi Menuju Indonesia Emas 2045

Uwrite.id - Jakarta – Program Magister dan Doktor Administrasi Publik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Kebijakan dan Strategi Pembangunan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045 (Perspektif Nasional dan Internasional)” di Kampus I Jakarta.

Kegiatan ini menghadirkan pakar administrasi publik dan kebijakan strategis untuk membahas peluang, tantangan, dan strategi pembangunan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. H. Muhammad Saifulloh, M.Si, menyoroti pentingnya inovasi digital. Ia menegaskan bahwa media digital merupakan inovasi disruptif yang dapat memicu keresahan publik jika tidak diantisipasi melalui kebijakan matang.

Dr. Saifulloh mencontohkan Pemerintah Tiongkok yang memanfaatkan platform seperti TikTok sebagai jalur distribusi perekonomian dan mendorong perlunya kurikulum pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan media digital.

Sementara itu, Guru Besar FIA UI, Prof. Dr. Martani Huseini, MBA, memaparkan delapan kriteria utama Indonesia Emas 2045, meliputi pengembangan manusia dan penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi berkelanjutan, keadilan dan pemerataan, ketahanan energi dan pangan, infrastruktur berkualitas, keberlanjutan lingkungan, sistem politik demokratis dan berdaulat, serta tata kelola pemerintahan inovatif dan stabil.

Ia menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi, menganalisis peluang dan risiko global, serta belajar dari pengalaman negara-negara maju seperti Singapura, Korea Selatan, dan Tiongkok.

Dekan FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. H. Ryantori, S.Sos., M.Si, membahas perumusan kebijakan dalam perspektif internasional. Ia menjelaskan bahwa kebijakan publik harus melalui tahapan identifikasi masalah, analisis alternatif, pengambilan keputusan berbasis bukti, dan kolaborasi multi-pemangku kepentingan.

Menurutnya, perspektif rasional, politis, kelembagaan, budaya, nilai kemanusiaan dan lingkungan, serta faktor sosial perlu dipertimbangkan untuk menghasilkan kebijakan yang efektif dan inklusif.

Seminar ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, di antaranya transformasi tata kelola publik berbasis digital, hilirisasi industri strategis, penguatan ekonomi hijau dan biru, serta pengembangan sumber daya manusia unggul berbasis riset dan inovasi. Dengan kebijakan dan strategi yang tepat, Indonesia diyakini siap menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi pada 2045.

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa baru Program Magister dan Doktor Administrasi Publik, yang menyambut seminar tersebut sebagai ajang menambah wawasan serta memperluas perspektif dalam bidang kebijakan publik dan pembangunan berkelanjutan.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar