Unhas Tambah 4 Guru Besar, Perkuat Akademik & Riset

Uwrite.id - Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mencatatkan prestasi akademik dengan mengukuhkan empat guru besar dalam Rapat Paripurna Senat Akademik yang berlangsung di Ruang Senat Akademik Unhas, Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar.
Acara yang digelar pada Selasa (18/02/2025) ini dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., bersama dengan jajaran pimpinan universitas, anggota Senat Akademik, Dewan Profesor, serta tamu undangan dari berbagai institusi akademik.
Hadir pula perwakilan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), serta keluarga besar para guru besar yang dikukuhkan.
Empat akademisi yang dikukuhkan sebagai guru besar tersebut adalah:
- Prof. Dr. Tasrifin Tahara, M.Si. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, bidang Antropologi)
- Prof. Ir. Muhammad Iqbal Djawad, M.Sc., Ph.D. (Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, bidang Fisiologi Lingkungan)
- Prof. dr. Muhammad Akbar, Ph.D., Sp.N., Subsp.NIIOO(K)., DFM. (Fakultas Kedokteran, bidang Neurologi)
- Prof. dr. Habibah Setyawati Muhiddin, Sp.M(K). (Fakultas Kedokteran, bidang Vitreoretina)
Dalam sambutannya, Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa menekankan bahwa pengukuhan ini merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi keilmuan yang telah diberikan oleh para akademisi.
“Kehadiran para guru besar ini akan semakin memperkuat Unhas sebagai pusat riset dan inovasi yang memberikan dampak bagi masyarakat. Kami berharap mereka terus berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta membangun kolaborasi akademik yang lebih luas,” ujar Prof. Jamaluddin.
Setelah prosesi pengukuhan, masing-masing guru besar menyampaikan orasi ilmiah sesuai dengan bidang keahliannya. Prof. Tasrifin Tahara membahas dinamika budaya dalam era digital dan tantangan yang dihadapi dalam menjaga identitas budaya lokal. Sementara itu, Prof. Muhammad Iqbal Djawad mengangkat isu stresor lingkungan dalam budidaya perikanan serta strategi keberlanjutan di bidang akuakultur.
Di bidang kesehatan, Prof. Muhammad Akbar membahas perkembangan riset pengobatan penyakit saraf, menyoroti pendekatan biomedis dan bioinformatika dalam menemukan solusi inovatif. Sementara itu, Prof. Habibah Setyawati Muhiddin menyoroti pentingnya deteksi dini dalam pencegahan kebutaan akibat Diabetic Retinopathy, terutama dalam menghadapi meningkatnya kasus diabetes di Indonesia.
Acara yang berlangsung hingga pukul 11.30 WITA ini ditutup dengan sesi ramah tamah. Dengan bertambahnya guru besar baru, Unhas terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas akademik dan memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan unggulan di Indonesia.
Tulis Komentar