TPA Degayu Pekalongan Ditutup, Ratusan Pemulung & Relawan TPST Terima Bantuan

Uwrite.id - (Pekalongan) Tanggal 8 April 2025 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu Pekalongan kembali akan ditutup sesuai kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Guna memberi perlindungan sosial kepada masyarakat yang terdampak penutupan TPA Degayu Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bersama Bank Jateng Cabang Pekalongan menyalurkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada 150 pemulung dan relawan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Acara penyerahan secara simbolis bantuan ini berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota pada Kamis 27 Maret 2025, dihadiri langsung oleh Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso, serta Pimpinan Bank Jateng Cabang Pekalongan.
Baca Juga: https://uwrite.id/news/tokoh-agama-beri-apresiasi-semangat-kebersamaan-idulfitri-di-jawa-tengah
Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf mengatakan bahwa, bantuan sosial ini adalah bukti kolaborasi positif antara pemerintah dan dunia perbankan melalui CSR.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari Bank Jateng melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sangat berarti untuk membantu pemulung dan relawan TPST yang terdampak langsung dari kebijakan penutupan TPA Degayu
"Kami tidak tinggal diam menghadapi dampak penutupan TPA Degayu. Bantuan ini menjadi bentuk perlindungan sosial sekaligus apresiasi bagi para pahlawan lingkungan yang selama ini berkontribusi dalam pengelolaan sampah," ucapnya.
Baca Juga: https://uwrite.id/news/pengunjung-melepas-kerinduan-dengan-suasana-alun-alun-kidul-solo
Bupati menyebutkan, bantuan diserahkan secara simbolis kepada 4 perwakilan penerima, mewakili 150 penerima manfaat.
"Bantuan sembako yang disalurkan terdiri dari beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya. Dengan adanya bantuan ini, kami berharap para penerima bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” terangnya.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menjelaskan, sebanyak 150 paket sembako yang disalurkan berisi beras dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.
"Total 150 paket sembako telah disiapkan, berisi beras, dan kebutuhan pokok lainya. Bantuan ini khusus untuk meringankan beban pemulung dan relawan TPST yang penghasilannya terdampak penutupan TPA Degayu, meski kini telah diizinkan beroperasi sementara hingga 8 April 2025," ujar Sri Budi Santoso.
la menekankan, bantuan ini merupakan langkah awal dari rangkaian program pendampingan berkelanjutan.
“Kami berharap bantuan ini bisa sedikit membantu mereka yang terdampak. Selain itu, kami juga sedang menyusun program pendampingan agar mereka tetap memiliki sumber penghasilan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Warga Diajak Pilah Sampah
Sementara itu Dinas Kominfo Kota Pekalongan melalui program siaran keliling (sirkel) terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar memilah sampah dari rumah.
Ini merupakan langkah antisipatif sebelum Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu kembali ditutup pada 8 April 2025.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (Kabid IKP) pada Dinas Kominfo Kota Pekalongan, Tubagus M. Sadaruddin mengungkapkan bahwa, menjelang dan setelah Lebaran, produksi sampah cenderung meningkat drastis.
Baca Juga: https://uwrite.id/news/gubernur-ahmad-luthfi-bakal-gencarkan-zakat-di-jawa-tengah
"Jika masyarakat tidak memilah sampah, maka dampaknya bisa lebih parah. Oleh karena itu, kami turun langsung ke empat kecamatan untuk mengimbau warga," ujar Amak, sapaan akrabnya, Jumat 28 Maret 2025 seperti ditulis laman Pemkot Pekalongan.
Menurutnya, dalam sirkel ini, petugas mengingatkan warga untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memanfaatkan sampah organik untuk kompos, dan menyerahkan sampah anorganik ke bank sampah. Selain itu, Dinas Kominfo juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memastikan pengelolaan sampah lebih efektif.
"Dengan kesadaran yang lebih tinggi, kita bisa mengurangi beban lingkungan. Jangan sampai setelah 8 April nanti, sampah justru menumpuk di berbagai sudut kota," tegas Tubagus.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan warga Kota Pekalongan semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik dan bertanggung jawab.
"Kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa sampah yang mereka hasilkan bisa berdampak luas. Dengan memilah sejak dari rumah, kita bisa mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA,"pungkasnya.
Klik & baca Uwrite.id untuk mengupdate beraneka warta terkini dari Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan & Lingkungan Hidup. Juga berita Internasional & Olahraga dari berbagai belahan dunia serta ragam informasi Teknologi-Sains, Film-Musik, Selebriti-Tokoh, Seni-Budaya hingga Religi. Tak ketinggalan rubrik gaya hidup mulai Kuliner, Kesehatan, Pariwisata, Fashion & Otomotif.
Tulis Komentar