Tidak Satupun Argumen yang Bisa Undurkan Atau Kesampingkan IKN, Benang Merah Video Terbaru Grobogan Gokil

Tokoh | 23 Jul 2024 | 03:28 WIB
Tidak Satupun Argumen yang Bisa Undurkan Atau Kesampingkan IKN, Benang Merah Video Terbaru Grobogan Gokil
Video Reaction kanal Grobogan Gokil yang berjudul Dituding Tukang T1pu, Pak Bas dan Dosen Uniba Semprot Balik Ami(e)n Rais Langsung dari Lokasi IKN.??’

Uwrite.id - Jakarta - Rektor Universitas Balikpapan, Isradi Zainal di dalam video reaction terbaru kanal YouTube Grobogan Gokil tampil di potongan klip penjelasannya. Beliau banyak mengungkapkan beragam fakta yang ditemui serta data akurat dari aspek-aspek yang kerap kali diumbar pihak-pihak yang tidak sependapat dengan program pemindahan ibu kota serta pembangunan di IKN sendiri.

“Di banyak sisi, memang masih banyak warga bangsa yang tidak mendalam pada sisi dasar landasan tahap-tahap pembangunan IKN, sehingga dominan dikesankan terburu-buru, terlalu nge-gas, terlalu kejar tayang, tanpa perencanaan atau perhitungan matang dan lain-lain,” demikian komentar salah satu pemirsa di kolom kanal YouTube ini. Yang berpandangan semacam yang disebut itu, di antaranya Amien Rais. Amien di dalam scene video memang diposisikan sebagai pihak yang komentarnya dan pernyataannya akan dibedah habis.

Hal-hal substansial itu terekam pada Video Reaction kanal Grobogan Gokil yang berjudul Dituding Tukang T1pu, Pak Bas dan Dosen Uniba Semprot Balik Ami(e)n Rais Langsung dari Lokasi IKN.??

Video ini setelah tidak begitu lama diunggah pemiliknya, langsung menjadi amat viral. Video yang memuat satu klip pernyataan kontroversial kemudian disambung dengan ungkapan Pak Basuki Hadimoeljono ditambah Isradi Rektor Uniba itu, tampaknya menyuarakan sisi korektif terhadap alasan-alasan tidak mendasar pengkritik IKN. Sosok pengkritik yang disorot di dalam video berdurasi 8,5 menit itu adalah Amien Rais.

Video reaction tersebut memperlihatkan potongan footage saat Menteri PUPR/Plt Kepala OIKN, Pak Basuki (disingkat Pak Bas) tampil dengan latar belakang sisi salah satu dari Plaza Seremoni di IKN yang telah rapi dan secara implisit beliau mensugesti penonton bahwa siapa pun ke depannya akan betah dan kerasan tinggal di sana. "(Cantiknya) kayak gini, kok mau komplain," gumam Pak Bas.

Penayangan penggalan video Pak Bas tersebut dimaksudkan oleh presenter/pemilik kanal, untuk menepis pernyataan Amien Rais yang ditaruh sebelum klip Pak Bas tadi.

Adapun Amien Rais menyatakan bahwa kemangkrakan infrastruktur dan seluruh bangunan utama, terutama istana presiden, menjadi makin pasti, pasti mangkrak. "Pak Jokowi dan Pak Bas masih membohongi kita dengan celotehan mereka yang penuh tipu-tipu," tuding guru besar pertama di era reformasi yang membentuk partai politik itu.

Baca Juga: Video Keempat Kanal Reaction, Lagi-Lagi Unggah Pencerahan Rektor Uniba Isradi, Kali Ini Jawab Ketidaktahuan Amien Rais

Selanjutnya Cahyo, sang presenter/pemilik kanal YouTube Grobogan Gokil itu berseloroh dengan logat Jawa yang kental, "Ya Mbah Amien, Mbah Amien, kok, sampai segitunya sih, memprovokasi masyarakat tentang kegagalan pembangunan di IKN. Mangkrak IKN-lah, nggak jadi upacara di sana-lah. Seneng banget, bikin narasi-narasi seperti itu, apa Mbah Amien ini nggak pernah melihat media sosial. Kan banyak video-video di kreator-kreator YouTube yang memperlihatkan pembangunan IKN. Gitu apa Mbah Amien tidak lihat seperti itu, gitu, kok bernarasi ngawur (dan keliru menyebut) dengan mangkraknya IKN, gitu."

Di menit berikutnya pada video kanal Grobogan Gokil itu, tampak Isradi angkat bicara. Rupanya pemilik kanal tersebut mengambil footage video dari tayangan dialog NTV Prime petang di televisi saluran satelit terestrial NTV.

"Terkait di IKN, pembangunan IKN itu on the track. Bahkan menurut saya, itu melampaui target," ujar Isradi.

Penyiar wanita di NTV balik mempertanyakan ulang seakan menguji, "Melampaui target Pak Isradi?"

"Ya, melampaui target. Jadi saya ceritakan melampaui target seperti ini. Misalnya kantor presiden. Ini saya bisa kirimkan fotonya. Tertulis di situ misalnya target 77 persen, realisasi 80 persen. Biasa begitu," ungkap rektor.

"Jadi kita akan itu biasa ada progres perkembangan, pembangunan. Terkait investasi. Investasi itu bisa ada banyak. Sudah berjalan. Bahkan puluhan triliun. Saya kasih contoh. Kalau Bapak-Ibu sekalian pernah ke IKN, kalau kita masuk di titik nol yang lama, itu di sebelah sana ada Rumah Sakit Hermina," imbuh Isradi lagi.

"Itu mau selesai sekitar 70 persen kalau saya lihat. Masuk ke dalam lagi, Hotel Nusantara. Sementara lagi dipakai untuk apa? 17 Agustus. Terus Rumah Sakit Mayapada. Itu swasta, dan berada di depan kantor presiden," tukasnya menambahkan.

"Itu (RS Mayapada, red.) minggu lalu saya di sana. Itu juga sudah dalam progres penyelesaian. Kemudian Rumah Sakit Umum Pusat IKN, itu juga sudah dalam proses penyelesaian. Jadi kalau misalnya bicara investasi, kalau menurut catatan dan pengamatan saya itu, on the track, bahkan kalau di catatan 2023, itu melampaui (target) APBN," papar Isradi komplit.

Penyiar NTV kembali balik bertanya, “Baik, Pak Isradi, kalau ini on the track dan melampaui target, mengapa presiden tidak jadi berkantor di Juni, Juli?”

Dalam konteks ini, Isradi setengahnya menepis relasi yang tidak sepadan dengan pertanyaan yang diajukan penyiar. "Ya, kan itu -kalau tidak jadi berkantor- itu hal lain." Isradi justru menyebut tidak ada masalah terkait ditundanya jadual presiden untuk mulai berpindah kantor ke IKN itu. "Kan sebenarnya kalau saya lihat, ... tidak ada (masalah)," sambung Isradi tenang.

"Fasilitas air dan fasilitas listrik begitu, Pak Isradi?," potong penyiar lagi.

"Ya? (Penyebab belum pindah) bukan karena fasilitas air dan listriknya belum ada," sanggah Isradi lembut.

"Jadi waktu Pak Presiden (Jokowi, red.) itu 'kan dia menyatakan, kalau saya nggak salah, itu minggu kedua di bulan Juli. Sementara target penyelesaian, karena itu karena saya langsung meninjau lokasi. Saya bersama Pak Danis H Sumadilaga, Kepala Satgas (Pelaksanaan Pembangunan) Infrastruktur IKN," urai mantan sekretaris ikatan dekan Fakultas Teknik se-Indonesia itu.

Belum lagi selesai, lantas penyiar NTV tersebut mencekat, "Fasilitas air dan fasilitas listrik, begitu Pak Isradi?"

Namun Isradi lalu justru menerangkan secara rinci. "fItu dalam proses persiapan dan insya Allah minggu-minggu ini sampai minggu depan itu air sudah jalan. Begitu juga listrik diributkan, listrik katanya belum jalan. Padahal berdasarkan catatan, sejak Februari di IKN itu Februari 2004 ini sudah memakai Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebesar 10 MW, nanti sebentar lagi dituntaskan 50 MW," singkatnya.

"Jadi itu catatan-catatan yang menurut saya, kemudian terkait investasi asing. Dalam beberapa diskusi saya sudah sampaikan tidak tepat, kalau dikatakan investasi asing itu tidak ada, karena yang namanya investasi itu karena ada proses, prosesnya seperti apa di tahap awal, ada yang diistilahkan Letter of Intent," sebut Isradi.

"Ya, yang namanya investor yang pengin ada untung, 'kan dia ada (melihat) perkembangan, dia (melihat) ada kondisi, apalagi kita 'kan baru-baru pemilu," demikian Isradi mengutarakan alasan penyebab.

Selanjutnya Isradi banyak menekankan pentingnya mengambil investor lokal untuk kluster pertama IKN. "Nah, pasti kalau bicara, kawasan ini pusat pemerintahan, saya berpikir memang kalau bisa masih ada investor lokal di kawasan ini pusat pemerintahan, investor lokal saja, nanti di kluster berikutnya atau di layer kedua, baru investor asing. Karena 'kan sederhana saja, kalau kita bicara investasi asing," demikian sambung akademisi yang berangkat dari praktisi ini.

Selanjutnya Isradi menggarisbawahi perihal pentingnya investor lokal untuk penbangunan di kluster pertama. "Apa iya, kita ingin jalan tol orang asing yang kelola, mau orang asing yang kelola, rumah sakit orang asing yang kelola, perbelanjaan orang asing yang kelola? Kalau jadi saya, memakai prinsip Bung Karno, kalau misalnya masih ada lokal, investor lokal, ya itu saja. Jadi, syukur saja kami sekarang, detik-detik, menit-menit dan mungkin besok lagi ke IKN, untuk melihat perkembangan dan isu-isu terkini," urainya dengan mengutip semangat berdikari Bung Karno.

Pada tayangan footage di bagian yang menyinggung-nyinggung soal investor lokal tersebut, pemilik kanal Grobogan Gokil berceletuk," Nah, itu 'kan (didahulukan) investor lokal, 'kan."

Sebagai penutup videonya, Cahyo memberikan insight kepada pemirsanya agar lebih cermat dan tidak terprovokasi dengan tudingan telah terjadi kebohongan atas IKN.

"Tuh, kan, mbah Amien ... ," ujar Cahyo seolah-olah menasihati Amien Rais. "Dipamerin langsung sama Pak Bas. Pak Bas langsung turun ke sana. Mengecek persiapan-persiapan .. yang belum-belum kok, sudah dibilang pembohong. Dibilang penipu tentang pembangunan IKN ini," selorohnya lagi.

Sebagai simpulan dari video reaction ini, tentu semua pihak diharapkan berpikir secara arif dan bijak untuk tidak ill fell dengan progres pembangunan IKN yang sedemikian cepat. Tidak ada lagi sentimen untuk menyebut bahwa kebutuhan pemindahan ibukota harus mundur lagi sekian puluh tahun atau sekian belas tahun. Karena pada dasarnya, semua tahapan sejatinya hanya menerjemahkan roadmap atau blueprint yang telah tertera di dalam UU dan peraturan pelaksanaan di bawahnya. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar