Terima Kunjungan KAHMI, Jokowi Klarifikasi Soal Cawe-cawe

Politik | 05 Jun 2023 | 20:14 WIB
Terima Kunjungan KAHMI, Jokowi Klarifikasi Soal Cawe-cawe

Uwrite.id - Bandar Lampung, Masih menjadi buah bibir, pasalnya sikap yang dilakukan oleh Jokowi banyak menarik perhatian para tokoh publik usai melakukan cawe-cawe politik 2024, kata tersebut dilontarkan ketika Jokowi di istana negara saat bertemu dengan sejumlah para petinggi media massa nasional, Senin sore, (29/5/23).

Setelah membuat gaduh publik, Presiden Joko widodo beri klarifikasi tentang cawe-cawe politik yang dimaksudnya kepada jajaran Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di istana kepresidenan, itu diungkap oleh Koordinator Presidium Majelis Kahmi Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung seusai melaporkan kepengurusan barunya di Istana, Senin (5/6/23).

"Beliau menyampaikan klarifikasi soal cawe-cawe, yang dimaksud presiden adalah ia ingin menyampaikan siapapun penerusnya nanti harus mempunyai persepsi yang sama dalam menghadapi realitas yang tidak mudah, tetapi peluangnya besar," tutur Doli.

Doli juga menambahkan bahwa saat ini merupakan momentum pesta demokrasi Indonesia dan tentunya menjadi batu lompatan menuju bangsa yang maju, mengingat Indonesia miliki kaya akan sumber daya untuk menghantarkan Indonesia menjadi negara maju.

Maka karena itu kata Doli, semua elemen harus terlibat dalam hal ini termasuk juga Presiden "Saya kira keterlibatannya bagaimana menyampaikan pesan-pesan untuk kepentingan bangsa dan negara, serta kemajuan yang akan dicapai," katanya.

Ia melanjutkan, "Beliau sadar betul tentang posisinya sebagai Presiden, Kepala Negara, dan Kepala Pemerintahan. Beliau sadar juga bahwa proses politik pada pemilu lebih melibatkan pimpinan-pimpinan partai politik yang Pak Presiden juga tidak ada di dalamnya."

Istilah Cawe-cawe tafsiran Doli, adalah bentuk keterlibatan untuk memastikan semua pihak sadar dalam memahami situasi dan kondisi yang dibarengi tekad untuk menjadi negara maju serta lebih baik.

Jokowi juga menyampaikan harapannya pada siapa pun calon presiden dan calon wakil presiden nantinya, agar bisa membawa perubahan bagi negara Indonesia selangkah lebih maju darinya.

"Dalam kurun waktu 10—13 tahun yang akan datang. Proses transisi ini tentu harus dijaga bersama, menjadi hal positif, produktif untuk menjadi kemajuan bangsa dan Indonesia ke depan," Jelasnya.
 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar