Survei Capres Potensial 2024: Prabowo, Ganjar, dan Anies Mendominasi, Susi Pudjiastuti Mencuri Perhatian

Tokoh | 06 Jun 2023 | 00:05 WIB
Survei Capres Potensial 2024: Prabowo, Ganjar, dan Anies Mendominasi, Susi Pudjiastuti Mencuri Perhatian
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Uwrite.id - Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia baru-baru ini memetakan elektabilitas kandidat calon presiden potensial untuk pemilu 2024 mendatang. Hasil survei, ada tiga nama yang mendominasi yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan

Dari 18 calon yang diikutsertakan dalam simulasi, Prabowo Subianto, calon dari Partai Gerindra tampil sebagai yang tertinggi dengan elektabilitas sebesar 25,3 persen. Angka tersebut disusul oleh Ganjar Pranowo, calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) yang menempati posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 25,2 persen.

Sementara itu, Anies Baswedan, calon dari Koalisi untuk Perubahan berada di urutan ketiga dengan tingkat elektabilitas setengah dari Prabowo dan Ganjar, yakni sebesar 12,5 persen.

Nama-nama lainnya yang masuk kedalam survei tersebut antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dengan perolehan 5,0 persen; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 4,9 persen; dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, sebesar 2,8 persen.

Selain itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga masuk sebagai salah satu kandidat dengan meraih elektabilitas sebesar 2,2 persen, disusul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,9 persen, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sandiaga Uno, dengan perolehan 1,1 persen.

Nama Susi Pudjiastuti menjadi perhatian sebagai salah satu calon yang paling potensial dan patut diperhitungkan. Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa pemilik Susi Air tersebut berhasil mengungguli semua kandidat capres perempuan dan beberapa pimpinan partai yang terdaftar dalam survei Indikator Politik Indonesia.

Susi Pudjiastuti yang saat ini tidak menjabat posisi apapun di pemerintahan dan bukan orang partai bahkan namanya tidak pernah dilirik oleh lembaga survei berhasil masuk tujuh besar kandidat teratas.

Dalam pernyataan di media sosial pribadinya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan kemampuan Susi Pudjiastuti bisa masuk tujuh besar tanpa afiliasi partai politik, jabatan resmi di pemerintah, serta sebelumnya tidak pernah melakukan kampanye merupakan nilai plus.

"Non-partisan, tanpa jabatan resmi di pemerintahan, dan tanpa melakukan kampanye, tapi Bu Susi mampu menembus tujuh besar. Memang keren sih," tulis Burhan Muhtadi pada Senin, 5 Mei 2023.

Susi Pudjiastuti belakangan memang menjadi tokoh yang sangat diperhitungkan sebagai kandidat calon presiden maupun calon wakil presiden. Sosoknya yang berani dan tegas membuat publik memasukkannya dalam bursa capres 2024.

Meski tokoh asal Pangandaran yang juga dikenal sebagai pengusaha bidang penerbangan dan perikanan tersebut dulu dikenal sebagai Menteri yang hanya tamatan SMP. Namun, berkat kerja kerasnya, Susi berhasil menyandang dua gelar Doctor (Dr) Honoris Causa (HC). Pertama dari Universitas Diponegoro, Semarang pada Sabtu (3/12/2016), dan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, pada Jumat (10/11/2017), bidang pembangunan kelautan dan perikanan.

Akankah Susi bisa maju sebagai kandidat Capres atau Cawapres di Pemilu 2024?

Secara politik, sangat bisa sebagaimana menjadi pertimbangan parpol maupun survei. Namun, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 ada ketentuan tentang presidential threshold atau ambang batas Capres dan Cawapres yang dapat maju sebagai kandidat.

Pasal 222 UU tersebut menyebutkan, pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar

0 Komentar