Sukses Besar! Inisiasi LSM PENJARA 1 dalam Silaturahmi Kebangsaan Teguhkan Persatuan Bangsa

Peristiwa | 09 Sep 2025 | 12:38 WIB
Sukses Besar! Inisiasi LSM PENJARA 1 dalam Silaturahmi Kebangsaan Teguhkan Persatuan Bangsa
Para tokoh agama, Ketua LSM, dan aktivis masyarakat sipil berfoto bersama usai Silaturahmi Kebangsaan yang diinisiasi LSM PENJARA 1 di Gedung Joang ’45

Uwrite.id - JakartaSilaturahmi Kebangsaan yang digagas LSM PENJARA 1 di Gedung Joang ’45, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025), berlangsung khidmat dan penuh makna. Acara lintas iman dan lintas organisasi masyarakat sipil ini sukses menghadirkan ratusan peserta dari berbagai LSM, tokoh agama, serta aktivis yang bersatu dalam satu komitmen: menjaga persatuan dan merawat kedamaian bangsa.

Pidato Pembuka dan Semangat Persatuan

Ketua Umum LSM PENJARA 1, Teuku Z. Arifin, membuka acara dengan pidato kebangsaan yang menegaskan bahwa persatuan adalah harga mati. Ia menekankan pentingnya masyarakat sipil menjaga keutuhan NKRI dari polarisasi, politik identitas, dan ancaman korupsi. “Persatuan hanya kokoh jika keadilan tegak dan kedamaian nyata,” tegasnya.

Sambutan juga disampaikan oleh Ketua Panitia Alex Jonsen, yang menekankan bahwa silaturahmi ini bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan moral untuk meneguhkan janji kebangsaan. Ia mengajak semua pihak menjaga persatuan, merawat kedamaian, dan mendukung peran strategis Polri sebagai pengawal kehidupan berbangsa.

Acara diwarnai doa yang dipimpin Ustadz Ahmad Mukhlis. Dalam pengantar doanya, ia menyerukan agar bangsa Indonesia selalu diberi kekuatan untuk menjaga persatuan, kedamaian, dan keadilan. Ia mendoakan pula agar para pemimpin bangsa diberi kebijaksanaan dalam mengemban amanah.

Rangkaian Acara dan Kehadiran Tokoh

Acara kemudian diisi dengan refleksi kebangsaan dari tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, hingga Konghucu. Salah satu yang memberikan pesan mendalam adalah Ps. Nelson Bureni dari Kristen Protestan, yang menegaskan pentingnya generasi muda menjaga nilai Pancasila dan tidak membiarkan globalisasi meruntuhkan semangat kebangsaan. Ia berpesan agar anak-anak bangsa berani berkata benar, menjadi terang di tengah kegelapan, dan tetap teguh dalam iman.

Selain itu, para Ketua LSM juga menyampaikan orasi kebangsaan. Juharto Harianja, SH., selaku Ketua LSM ICACI (Independent Commission Against Corruption Indonesia), menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus komitmen melawan korupsi sebagai racun bangsa. Sementara itu, Syafrizal Thomas dari LSM BARA ENERGI (Barisan Rakyat untuk Energi Adil dan Transparan) menekankan pentingnya kedaulatan energi yang transparan dan berkeadilan, serta apresiasi terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dinilai tegas dalam menjaga stabilitas nasional.

Deklarasi Kebangsaan dan Penandatanganan Kain Putih

Momentum puncak Silaturahmi Kebangsaan ditandai dengan pembacaan sikap oleh sesepuh LSM, Bevin Siahaan, SE., yang naik ke panggung bersama seluruh peserta. Dalam suasana khidmat, Bevin menegaskan butir-butir Deklarasi Kebangsaan yang berisi komitmen setia pada Pancasila, UUD 1945, dan NKRI, penolakan terhadap polarisasi, serta seruan membangun gerakan moral lintas generasi. “Kami menolak segala bentuk provokasi dan ujaran kebencian yang merusak persaudaraan anak bangsa. Kebinekaan adalah anugerah yang harus dirawat dengan toleransi, dialog, dan persaudaraan lintas iman,” tegasnya.

Usai pembacaan, seluruh tokoh dan peserta menorehkan tanda tangan serta menuliskan pesan kebangsaan di atas bentangan kain putih. Prosesi ini menjadi simbol kokoh bahwa persatuan bukan hanya retorika, melainkan tekad bersama untuk menjaga persaudaraan, merawat kebinekaan, menolak korupsi, dan menyalakan lentera persatuan menuju Indonesia Emas 2045 yang damai, adil, dan berdaulat.

Makna dan Dampak Kegiatan

Silaturahmi Kebangsaan ini bukan hanya menjadi wadah konsolidasi tokoh agama dan para LSM, tetapi juga penegasan moral masyarakat sipil dalam merawat toleransi, menolak polarisasi, dan mengawal arah kebijakan nasional dengan cara damai dan bermartabat.

Dengan suksesnya penyelenggaraan ini, LSM PENJARA 1 menegaskan kembali bahwa masa depan Indonesia Emas 2045 hanya bisa diwujudkan melalui gotong royong seluruh anak bangsa, bukan sekadar retorika.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar