Suasana Berkabung Selimuti Atmosfer Kabupaten Nduga, Bupati Terpilih Wafat

Uwrite.id - Jayawijaya - Gubernur Papua Pegunungan Jhon Tabo, menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya Bupati Nduga, Dinard Kelnea.

Diketahui, Dinar Kelnea berpulang di usianya yang ke-49 tahun, pada Senin (14/07) setelah menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Kota Jayapura.

Jhon Tabo menyebut almarhum bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga bagian dari keluarga besar masyarakat Papua Pegunungan.

Ia turut mendoakan agar seluruh perjuangan dan karya almarhum semasa hidupnya mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

"Kami turut berbela sungkawa.”

“Beliau bukan hanya Bupati kami, tapi juga keluarga kami.”

“Semoga perjuangan dan karya-karyanya diterima di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan," ujar Jhon Tabo ditemui di Biak, Selasa (15/07).

Lebih lanjut, Jhon menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah mengambil langkah cepat untuk memastikan kelancaran proses pemulangan dan pemakaman jenazah.

Ia menginstruksikan Asisten II Pemprov Papua Pegunungan untuk segera berangkat dari Biak menuju Jayapura guna mendampingi pengantaran jenazah almarhum ke Kenyam, Kabupaten Nduga.

"Saya sudah perintahkan Asisten II (Pemprov Papua Pegunungan) untuk berangkat dari Biak ke Jayapura agar mendampingi proses pemulangan jenazah ke Kenyam untuk dimakamkan di sana. Kami berdoa agar seluruh proses berjalan lancar dan penuh kedamaian," imbuhnya.

Gubernur Jhon Tabo juga mengimbau masyarakat Nduga, khususnya yang berada di Kenyam, untuk bersama-sama mengikuti prosesi pemakaman dan memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memimpin daerah.

"Kami berharap seluruh masyarakat Nduga dapat turut hadir dalam pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir.”

“Selaku Gubernur dan atas nama seluruh ASN Pemprov Papua Pegunungan, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya.”

“Semoga Tuhan memberi penghiburan bagi semua yang ditinggalkan," tutup Gubernur Tabo. (*).