Sakit Hati Sering Di-bully Teman dan Gurunya, Siswa SMP Nekad Bakar Gedung Sekolahnya

Peristiwa | 30 Jun 2023 | 18:57 WIB
Sakit Hati Sering Di-bully Teman dan Gurunya, Siswa SMP Nekad Bakar Gedung Sekolahnya
Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi dalam konferensi pers di Polres Temanggung, Rabu (28/6/2023).

Uwrite.id - Kepolisian Resor Temanggung telah berhasil mengungkap motif aksi pembakaran gedung sekolah di SMPN 2 Pringsurat yang terjadi beberapa waktu lalu. Pelaku, yang diidentifikasi dengan inisial SO, merupakan seorang siswa yang merasa sakit hati akibat sering menjadi korban bullying oleh teman-teman sekelasnya, bahkan termasuk oleh gurunya. Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Temanggung, AKBP Agus Puryadi, dalam sebuah konferensi pers di Polres Temanggung.

"Motif pelaku adalah merasa sakit hati karena sering di-bully oleh teman-temannya termasuk oleh guru, siswa ini merasa kurang diperhatikan," kata Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi kepada wartawan pada Rabu (28/6/2023), seperti dilansir dari detikJateng.

Dalam menjalankan aksinya, pelaku telah mempersiapkan botol bekas yang kemudian diisi dengan bahan bakar minyak serta korek api.

Kapolres Agus menjelaskan bahwa pelaku telah melakukan uji coba dengan satu botol di belakang rumahnya dan berhasil. Setelah uji coba berhasil, pelaku kemudian membuat tiga botol, di mana salah satunya diledakkan di sebelah kanan gedung sekolah.

"Digabungkan jadi satu, kemudian dicoba. Uji coba pertama berhasil di belakang rumah dan hasilnya bagus. Makanya, dia membuat tiga, yang satu diletupkan di sebelah kanan sekolah (terekam CCTV). Bahan ini tidak perlu dilempar langsung meletus," kata Agus.

Akibat aksinya tersebut gedung prakarya mengalami kerusakan parah karena gedung tersebut tidak terkunci dan di dalamnya terdapat barang-barang yang mudah terbakar. Akibatnya, api dari gedung tersebut menyebar dan membakar atap gedung kelas 9B dan 9C.

"Dia jalan lagi di green house tidak terbakar habis, terakhir ada terekam CCTV dia mau membakar spanduk kelulusan," tuturnya.

Dalam proses penyelidikan, pihak kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk satu botol bekas, paku, dan korek api. Namun, pelaku sendiri tidak ditahan oleh pihak berwajib.

Kejadian pembakaran ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan isu-isu perundungan di sekolah. Perlindungan dan perhatian terhadap siswa-siswa harus menjadi prioritas utama guna mencegah terjadinya tindakan kekerasan dan pembalasan yang merugikan banyak pihak.

 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar