Rumor dan Disinformasi Ponsel Nokia dalam Portal-Portal Berita

Gadget | 08 Jun 2023 | 23:49 WIB
Rumor dan Disinformasi Ponsel Nokia dalam Portal-Portal Berita

Uwrite.id - Akhir-akhir ini Nokia sedang merilis ponsel baru. Ponsel-ponsel tersebut sangatlah canggih, dan kini diliput dalam berbagai portal berita Indonesia dan dunia. Namun, penulis artikel yang satu ini melihat, “kok layarnya aneh, pakai lubang kamera segala, padahal artikelnya bilang cuman dijual Rp 1 juta saja?”

Hal ini menimbulkan kecurigaan saya terhadap beberapa portal media Indonesia yang kini mewartakan perilisan ponsel Nokia terbaru. Dan semuanya muncul dari gambar ponsel yang aneh-aneh, yang masih bisa saya anggap sebagai concept phone alias ponsel imajiner yang memang sering beredar di dunia maya.

Dan gambar foto di atas cukup mirip dengan ini, salah satu concept phone Nokia yang dipublikasikan dalam situs Behance, platform jejaring sosial berbagi desain yang dimiliki oleh Adobe.

Tampilan situs Behance yang menampilkan konten salah satu concept phone Nokia

Mengenai Concept Phone (dan Concept Software)

Rancangan ponsel imajiner (alias concept phone) dan rancangan piranti lunak ponsel imajiner (alias concept software) seperti ini memang sudah lama beredar di dunia maya, termasuk perangkat-perangkat high-end besutan Apple dan Samsung.

Dan lucunya, salah satu video concept yang berimajinasi mengenai apa yang akan ada pada iOS 8, yang pada waktu itu masih menjadi rahasia Apple, menjelaskan sebuah inovasi yang akhirnya dirilis secara resmi oleh Apple 6 tahun kemudian: widget dalam Home Screen.

Secara pribadi saya memang menyukai concept phone yang kelihatannya too good to be true, memiliki tubuh fisik yang indah dengan harga yang sangat, sangat terjangkau. Namun sayangnya, saya juga melihat beberapa portal media Indonesia menyebarkan foto-foto seperti ini seolah-olah Nokia akan atau sudah merilis ponsel ini secara publik.

Ada beberapa ciri-ciri yang sering saya temui dalam artikel-artikel seperti ini, di antaranya:

  1. Tidak mencantumkan sumber rumor tersebut, kecuali Nokia dengan narasi seperti “Nokia dikabarkan akan merilis ponsel …". Hal ini berbeda dengan beberapa rumor mengenai Apple dan Samsung yang sering mencantumkan sumber atau akun Twitter pembagi rumor. 
  2. Memiliki tampilan fisik HP dengan layar non-standar, alias bukan persegi panjang. Hal ini termasuk layar yang memiliki lubang kamera di dalamnya, dan layar ponsel dengan segi-segi berlekuk.
  3. Mencantumkan harga yang tidak sebanding dengan spesifikasi yang diberikan artikel. Misalnya, contoh yang satu ini.

Contoh: Artikel Berita Nokia Minima 2200 5G

Link asli: https://portalkotamobagu.pikiran-rakyat.com/ragam/pr-1776750884/revolusi-menakjubkan-sang-legenda-nokia-minima-2200-5g-ponsel-praktis-kecepatan-supernova

Artikel ini mencatut beberapa spesifikasi yang diberikan, yakni:

  • Layar 4,2 inci (lebih besar sedikit daripada layar ponsel iPhone 5)
  • Kapasitas baterai 9000 mAh (mayoritas ponsel Android kelas menengah terkini memiliki kapasitas baterai ~5000 mAh)
  • Konektivitas selular hingga 5G
  • Narasi “memberikan perlindungan data pribadi ekstra melalui fitur keamanan canggih” tanpa menjelaskan detail kecanggihan tersebut (seperti chip keamanan khusus, dukungan Wi-Fi enkripsi WPA3, fitur lockdown layaknya iOS 16 ke atas, dsb.)
  • Penyimpanan internal dapat diperbesar s/d 128 GB (tidak dijelaskan apakah ini mengenai konfigurasi penyimpanan internal yang tersedia atau kapasitas kartu microSD yang dapat didukung)
  • Prosesor yang tangguh tanpa merincikan jenis dan kapasitas prosesor yang dipakai (seperti MediaTek Helio dan Qualcomm Snapdragon)
  • RAM 8 GB

Dan harganya?

Dengan harga yang terjangkau sekitar 1 juta rupiah, ponsel ini memberikan performa yang tangguh, kecepatan internet yang super cepat, dan fitur-fitur menarik lainnya.

Jika melihat dari spesifikasi di atas, ponsel ini berkemungkinan besar berada di dalam kategori mid-range alias kelas menengah, dan ponsel-ponsel Android dalam kelas ini berkisar antara 3 hingga 8 juta Rupiah. Jangan salah, Nokia memang sudah merilis beberapa ponsel yang berkisar 1 juta Rupiah, baik itu perangkat Android kelas rendah (entry level) maupun perangkat KaiOS. Jika ponsel ini benar-benar dirilis oleh Nokia, layar mungilnya mungkin dapat menjadi poin plus untuk menjangkau niche pasar yang menginginkan ponsel mid-range namun kurang menyukai layar besar, seperti 5 inci seperti yang dipakai oleh mayoritas ponsel tersebut.

Dan yang membuat saya curiga terhadap artikel ini lebih lagi adalah gambar yang dipakai untuk mendeskripsikan ponsel tersebut, sehingga saya asumsikan sebagai ponsel dengan sistem operasi KaiOS:

Revolusi Menakjubkan sang Legenda: Nokia Minima 2200 5G Ponsel Simpel, Kecepatan Supernova!

Jika benar, ponsel ini seharusnya tidak memiliki layar sebesar 4,2 inci. Bandingkan dengan ponsel KaiOS Nokia 6300 4G, yang memang dirilis secara resmi oleh Nokia, yang hanya memiliki layar sebesar 2.4 inci saja.

Dan juga baterai sebesar 1500 mAh, bukan dikali enam.

RAMnya 512 MB saja, dengan memori internal cuman 4 GB saja, meskipun masih mendukung microSD hingga 32 GB.

Saya juga berkesempatan mencari sumber gambar ini melalui Google Lens dan menemukan lebih banyak situs yang menyebarkan disinformasi seperi ini.

Selain dalam Portal KotaMobagu.com, berita mengenai ponsel fiktif ini juga muncul di Radar Jabar dan juga berbagai situs luar negeri termasuk 9900.com.tw, kknews.cc, dan manithan.com.

Bahkan saya juga melihat beberapa inkonsistensi yang diberikan, jika artikel ini menyebut layarnya 4,2 inci, situs Taiwan yang satu ini menyebut layarnya 3,5 inci saja. Meskipun gambar ponsel yang dipakai sama, ponsel ini dinamai situs tersebut sebagai Nokia Minima 2100 5G, bukan 2200 5G. Kapasitas baterainya cuman 3600 mAh pula, bukan 9000 mAh.

Saya menemukan tak sedikit artikel berita yang menyebut ponsel ini dengan spesifikasi yang jauh berbeda dan kontradiktif. Saya telah mengeceknya melalui Google dan Anda dapat melihat situs-situs yang mempublikasikan gambar ini di sini.

Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa ponsel ini memiliki lubang kamera di tengah layar. Kebetulan, saya mempunyai ponsel Samsung Galaxy A73 5G yang sama-sama 5G dan memiliki lubang kamera seperti itu, namun kapasitas baterainya masih jauh di bawah 9000 mAh. Jika Anda adalah salah satu orang yang cukup teliti dengan spesifikasi ponsel seperti saya, Anda juga akan mengetahui bahwa jika ponsel ini benar-benar akan diproduksi, Nokia harus membuat komponen custom display yang tentunya tidak memakan biaya yang murah. Jangan-jangan, karena custom display dan layar sentuh tersebut, ponsel ini membutuhkan biaya produksi yang jauh lebih tinggi daripada harga jual, yang bisa saya prediksi mencapai Rp 1,5 juta hanya untuk layar custom display itu sendiri.

Penutup

Secara pribadi, saya menyayangkan aksi disinformasi yang dilakukan portal-portal berita seperti ini, yang tentunya berpotensi mengubah persepsi masyarakat terhadap Nokia menuju jalan yang sesat.

Di satu sisi, ponsel-ponsel concept seperti ini memang keren, dan saya akui dalam beberapa tahun terakhir Nokia melalui HMD Global telah merilis ponsel-ponsel mungil nan keren, termasuk ponsel pisang yang satu itu (Nokia 8110). Namun di sisi yang lain, pemirsa dan masyarakat akan kecewa ketika ponsel tersebut ternyata tidak diluncurkan secara resmi oleh Nokia, dan/atau dinyatakan Nokia sebagai berita hoaks. Hal ini juga dapat berpengaruh buruk kepada brand image Nokia dan portal-portal media yang mempublikasikannya, dan tentunya, masyarakat yang kecewa.

Dan pertanyaan terakhir, apakah Nokia memang benar-benar merilis ponsel imajiner tersebut, dengan nama Nokia Minima 2200 5G? Biar mesin pencari Google yang menjawabnya untuk Anda semua:

Tidak ada.

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar

0 Komentar