Ribuan Buruh Bergerak, Ini Daerah yang Sebaiknya Dihindari dan Cari Jalan Alternatif

Peristiwa | 01 May 2024 | 09:38 WIB
Ribuan Buruh Bergerak, Ini Daerah yang Sebaiknya Dihindari dan Cari Jalan Alternatif
Massa Buruh Kabupaten Tangerang hendak berangkat melakukan aksi dalam memperingati May Day.

Uwrite.id - Ribuan buruh dari Jakarta dan sekitarnya mulai bergerak mengikuti unjuk rasa di depan Istana Negara pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.

Suparno, Wakil Ketua SPSI Karawang mengatakan bahwa SPSI Karawang memutuskan untuk bergabung dengan aksi May Day di Jakarta pada 1 Mei 2024, karena itu merupakan arahan dari pimpinan SPSI di tingkat pusat.

Dalam pemberangkatan ke Jakarta, Suparno memastikan tidak akan ada aksi sweeping.

Seiring dengan aksi ke Jakarta pada 1 Mei ini, SPSI Karawang tidak menggelar unjuk rasa pada hari ini di wilayah Karawang.

SPSI Karawang baru akan memperingati May Day di wilayah Karawang keesokan harinya pada Kamis (02/05). Kegiatan itu akan digelar dengan melakukan bakti sosial seperti donor darah, bazar murah, sunatan massal untuk, dan santunan yatim piatu.

"Dari SPSI Karawang, hari ini ada sekitar 5.000 buruh yang bergabung dalam memperingati Hari Buruh Internasional di Jakarta," kata Wakil Ketua SPSI Karawang, Suparno.

Dalam unjuk rasa di Jakarta, kata dia, SPSI akan membawa sejumlah tuntutan antara lain penghapusan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law yang dinilai sangat merugikan buruh dan masyarakat serta menuntut penghapusan outsourcing dan upah murah.

Sementara itu Polda Metro Jaya menyiapkan sebanyak 3.454 personel untuk mengamankan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day. Ribuan personel itu adalah personel gabungan Polda Metro Jaya, Polres jajaran, Kodam Jaya dan Pemprov DKI.

Pengamanan dilakukan di sejumlah titik keramaian pada peringatan Hari Buruh di Jakarta, seperti di sekitar kawasan Patung Kuda dan Stadion Madya Gelora Bung Karno. 

Imbauan Polisi

Polres Metro Jakarta Pusat mengimbau masyarakat yang akan melintasi kawasan sekitar Monumen Nasional atau persimpangan Patung Arjuna Wijaya (Patung Kuda) untuk mencari jalan alternatif karena adanya kegiatan penyampaian pendapat di sana.

"Agar mempertimbangkan mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan dikarenakan akan ada buruh dan elemen masyarakat yang akan menyampaikan pendapatnya di Patung Kuda maupun di GBK," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Rabu.

Susatyo mengatakan polisi melakukan rekayasa lalu lintas antara lain menutup area lampu merah (traffic light/TL) Harmoni yang mengarah ke Jalan Merdeka Barat dan mengalihkan jalur ke Jalan Kesehatan.

"Jalan Medan Merdeka Barat depan Gedung Sapta Pesona kita tutup," kata dia.

Selain itu, penutupan juga dilakukan di Jalan Perwira yang mengarah ke Jalan Medan Merdeka Utara dan mengalihkan ke arah Masjid Istiqlal dan lapangan Banteng.

Kapolres lalu menuturkan Polri bersama TNI, Pol PP, Damkar serta Dishub siap melakukan pengamanan dan memperlancar jalannya aksi kegiatan penyampaian pendapat di muka umum pada peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) di sekitar Monas dan Gelora Bung Karno (GBK) hari ini.

"Kami menerjunkan 3.412 personel gabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP, Damkar serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas dan GBK," tutur dia.

Dia mengingatkan siapa saja yang akan menyampaikan pendapat di muka umum, sebagaimana diatur dalam undang-undang penyampaian pendapat hak setiap warga negara harus memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya.

"Sehingga aturan dalam undang-undang penyampaian pendapat di muka umum harap dipatuhi supaya semua kegiatan berjalan dengan aman, tertib dan kondusif," kata dia.

Kapolres juga mengingatkan seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan serta humanis. Anggota juga, imbuh dia, tidak membawa senjata api maupun senjata tajam.

"Tak ada gerakan tambahan lainnya yang bersifat pribadi. Layani saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dengan baik dan humanis," demikian kata Susatyo.

Buruh Tangerang Juga Bergerak

Sementara secara terpisah, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Tangerang, Banten, akan berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan beberapa tuntutan ke pemerintah pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Rabu.

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) KSPSI Kabupaten Tangerang Ahmad Supriadi di Tangerang, Rabu, mengatakan May Day 2024 menjadi momentum pihaknya untuk terus memperjuangkan berbagai hak dan memperjuangkan kesejahteraan buruh yang sampai saat ini masih belum dirasakannya.

Pada aksi memperingati Hari Buruh Internasional tahun ini, pihaknya akan bergerak dari Tangerang menuju Patung Kuda, Jakarta, dengan 3.000 massa dari berbagai serikat pekerja yang ada di Tangerang Raya.

"Kami berkumpul di Citra Raya, Cikupa, Kabupaten Tangerang pada pukul 07.30 WIB, dengan massa sekitar 3.000 orang," katanya.

Pada hari ini mereka akan menyampaikan beberapa turunan, salah satunya mengenai Undang-undang Ciptakerja Nomor 6 Tahun 2023 yang dianggap banyak persoalan dengan tidak memihak kaum buruh.

"Tentu aksi kami ada beberapa tuntutan, salah satunya meminta cabut UU Ciptaker Nomor 6 Tahun 2023, atau minimalnya keluarkan Omnibus Law," ujarnya.

Tuntutan lainnya berupa pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) 36 Tahun 2002 JO PP 51 Tahun 2023 tentang pengupahan. "Selain itu, kami meminta untuk berlakukan upah sektoral berdasarkan kualifikasi industri nasional," ucapnya.

Pihaknya juga menyoroti masih banyak perusahaan-perusahaan tertentu yang melakukan praktik Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara masif terhadap aktivis Serikat Pekerja ataupun buruh di Tangerang.

"Dengan dicabutnya UU Ciptaker, maka PHK dapat diminimalisir, karena UU Ciptaker menyebabkan PHK menjadi sesuka pengusaha," ungkapnya.

Dalam hal ini pihaknya juga akan mengkritisi pemerintah terkait undang-undang atau kebijakan yang tidak berpihak kepada kaum buruh.

Sementara itu Kabag Ops Polresta Tangerang Kompol Kosasih membenarkan adanya aksi pergerakan masa buruh yang akan menuju Jakarta dan akan mengawal para buruh dari berbagai serikat pekerja di daerah tersebut.

Sejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut.

Selain itu untuk memastikan pengamanan terhadap jalannya aksi buruh tersebut, pihaknya mengerahkan sekitar 600 personel dibagi ke beberapa titik lokasi.

Ia mengharapkan selama pelaksanaan aksi para serikat buruh tidak mengirimkan banyak anggotanya, tapi cukup perwakilan saja.

Kosasih menambahkan bagi buruh yang tidak ke Jakarta, supaya dapat melaksanakan peringatan May Day di daerah saja, yakni berupa aneka lomba dan festival memancing ikan yang diselenggarakan pemerintah setempat.

"Fokus pengamanan kita hanya dua lokasi yaitu di pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang karena ada festival memancing dan di Citra Raya, Cikupa, karena adanya aksi buruh yang menuju Jakarta," ujarnya. (*)

 

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar

0 Komentar