Rektor Uniba Isradi Zainal Sebut Dana Bangun IKN Sudah Lebih dari Cukup, Simpulan Ngobrol Virtual di Portal Internet

Tokoh | 11 Jul 2024 | 09:50 WIB
Rektor Uniba Isradi Zainal Sebut Dana Bangun IKN Sudah Lebih dari Cukup, Simpulan Ngobrol Virtual di Portal Internet
Rektor Universutas Balikpapan yang menjadi narasumber di dialog Ngobrol Virtual itu mengatakan dana untuk IKN, sudah lebih dari cukup.

Uwrite.id - Balikpapan - Dialog Ngobrol Virtual di awal bulan ini (01/07) yang dikemas kembali oleh Rektor Uniba Isradi Zainal di kanal instagram bertajuk 'Kabar IKN Tanpa Investor Asing', mengungkap bahwa sebenarnya IKN tidak perlu lagi mencari sumber pendanaan investasi dari luar. Hal ini menjadi simpulan pembahasan di layar portal internet tersebut. Terkait dana untuk membangun Ibu Kota Nusantara ini, rektor Universitas Balikpapan yang menjadi narasumber pada dialog Ngobrol Virtual itu mengatakan dana untuk IKN, sudah lebih dari cukup. Dan, yang terpenting menurut Isradi Zainal, tidak mengganggu dana lain yang digunakan. 

Menanggapi netizen yang berkomentar bahwa pemasangan ikon burung Garuda mengapa dibuat ikon sebesar itu dan apakah tidak lebih baik jika dananya lebih baik disampaikan ke masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat, Isradi menyebutkan dua hal itu berbeda skema dananya Jika untuk kesejahteraan masyarakat itu, maka sudah ada skemanya. Kalau untuk infrastruktur seperti IKN ini skemanya lain. IKN menggunakan dana PUPR. Jadi di Indonesia itu, karena ada banyak kementerian, ya tidak usah khawatir, semuanya sudah ada, sudah ada proporsinya. Untuk kesehatan, stunting, untuk pendidikan, ada semua. 

"Untuk PUPR, untuk masalah sosial sudah ada. Jadi tidak mungkin nombok-nombok. Tantangan kita di Indonesia adalah infrastruktur. Dan pembangunan IKN ini adalah jawaban atas kelemahan Indonesia, kekurangan kita," ungkap Isradi.

Sebagai manfaat tidak langsung yang dipetoleh dengan pembangunan infrastruktur di IKN, khususnya di Kota Nusantara, di Kaltim ini, Isradi menguraikan bahwa hal itu akan men-trigger pembangunan infrastruktur di tempat lain. Untuk ke depan, ini Isradi memberikan gambaran. Antara lain di Sulawesi Barat andaikata infrastrukturnya kurang, maka dengan IKN itu, sudah barang tentu, ke depan akan ada pelabuhan besar yang dekat dari IKN.

Demikian pula di Sulawesi Tengah. Begitu juga Gorontalo. Apabila misalnya, terusan Nusantara atau terusan Kathulistiwa Nusantara itu jadi maka itulah yang akan memotong leher Sulawesi itu, dan (perjalanan via laut) semakin dekat. Apalagi (berhadapan dengan) Alur Laut Kepulauan Indonesia 2. 

Isradi menambahkan cerita bahwa beberapa minggu lalu beliau berada di UGM bersama Forum Rektor Indonesia, dirinya bersama tim justru konsen untuk membangun kawasan di IKN dan sekitarnya, dalam kaitannya dengan keberadaan IKN. 

Jadi kalau bisa dibahasakan, ulasnya, dulu dirinya yang notabene sekretaris dekan fakultas teknik se-Indonesia, telah men-declare bahwa IKN itu sedemikian urgent. Dekan teknik mengkajinya dan menganggap ini layak. Kemudian begitu juga Forum Rektor sekarang yang jadi secara akademis. Sekarang di Indonesia siapa yang tidak sepakat? Kalau bicara IKN itu dengan menjadi undang-undang itu 'kan kesepakatan nasional dan hampir semua fraksi menyetujuinya.

Dan menurut beliau, dirinya tidak melihat ada satu pertanyaan yang bisa menggugurkan pemindahan IKN. Dulu 'kan bilang kalau tidak ada uang, buktinya sekarang tidak hutang, tidak bisa selesai, ada lagi yang mengatakan IKN merusak lingkungan. Buktinya bahwa ternyata Otorita IKN membangun persemaian Mentawir. Itu justru untuk memperbaiki IKN.

Menambahkan pernyataannya itu, Isradi menyebut pula bahwa keberadaan IKN di Kalimantan Timur itu justru semakin berkurang yang namanya tambang liar. Tidak bertambah, tambang liar yang ada khususnya di IKN itu ditutup dan rencana dihijaukan. 

Yang selama ini misalnya hutan primer sudah tidak ada, yang tinggal hutan dan tambang industri itu akan dikembalikan dengan menghutankan kembali dengan bibit yang ada di Mentawir sebanyak 15 juta pohon per tahun.

"Jadi apapun pertanyaannya bisa kita sanggah. Saya selalu mencari orang, coba tanya saya dong. Bahkan ada nggak pertanyaan titipan yang bisa membatalkan IKN? Karena saya akan menjelaskan, saya punya data," demikian imbuh rektor ini.

"Makanya kami undang salah satu yang paling kritis di Indonesia, Pak Rocky Gerung. Dia sudah dua kali datang ke kampus hanya untuk mendiskusikan, karena kami perlu kawan berpikir," lanjut Isradi lagi.

Sebagai penutup, dirinya justru meminta publik menyampaikan kepadanya mengenai alasan kuat mana yang kira-kira bisa menggugurkan pembangunan di IKN. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar