Ramadhan, Gubernur Ahmad Luthfi Beri Perhatian pada Stabilisasi Harga Pangan

Ekonomi | 05 Mar 2025 | 06:34 WIB
Ramadhan, Gubernur Ahmad Luthfi Beri Perhatian pada Stabilisasi Harga Pangan
Gubernur Ahmad Luthfi di Kabupaten Jepara.

Uwrite.id - (Jepara) Di bulan Ramadhan ini Gubernur Ahmad Luthfi memberi perhatian pada stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.

Hal itu disebutnya penting dan menjadi prioritas Sejumlah langkah telah dilakukan agar masyarakat tak tercekik harga pangan yang biasanya melonjak menjelang Lebaran.

Langkah pertama yang dilakukan Ahmad Luthfi adalah terjun langsung di pasar dan bertemu dengan pedagang maupun pembeli. Pada Selasa 4 Maret 2025 ini, ia mengajak dinas terkait untuk mengecek harga, jumlah permintaan dan stok pangan di Pasar Pagi Pecangaan, Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara.

Baca Juga: https://uwrite.id/news/wagub-jateng-taj-yasin-ikuti-kegiatan-retret-di-akmil-magelang

Hasilnya, diketahui sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga namun dalam batas wajar. "Dua bahan pokok naik, bawang merah dan bawang putih. Kenaikan tidak terlalu signifikan," kata Ahmad Luthfi usai pantauan di pasar.

Kenaikan itu disebabkan karena meningkatnya permintaan. Hal itu dianggap masih batas wajar, terlebih lagi di bulan Ramadan ini banyak kebutuhan dapur yang harus dicukupi rumah tangga.

Meski demikian, ia memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memantau harga Bapokting secara harian. 

Baca Juga: https://uwrite.id/news/jasa-marga-luncurkan-program-mudik-gratis-bersama-bumn-2025

Hal itu penting, agar tidak terjadi gejolak harga pangan maupun kelangkaan ketersediaan stok di masyarakat. 

Di sisi lain, pantauan harian itu dijadikan rujukan saat akan mengambil langkah berikutnya.

Di sisi lain, Mantan Kapolda Jateng itu mengaku telah bekerja sama dengan Polda Jateng. Tujuannya mengawasi distribusi bahan pangan sekaligus mencegah penimbunan. 

"Untuk pantauan, kita kerjasama dengan Polda Jateng agar tak ada penimbunan. Terus dipantau," tambahnya.

Baca Juga: https://uwrite.id/news/gubernur-ahmad-luthfi-perbaikan-jalan-rusak-di-jateng-rampung-sesuai-target

Ia juga telah mempersiapkan opsi lanjutan jika nanti benar-benar terjadi lonjakan harga yang signifikan atau stok bahan pangan yang menipis di pasar. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar guna mestabilkan harga.

"Kalau naik signifikan, ya kita nanti operasi pasar," tandasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Jateng Dyah Lukisari mengatakan sejumlah bahan pangan di Jepara mengalami kenaikan meski secara umum stabil di Jateng. Komoditas yang mengalami kenaikan di antaranya adalah bawang merah naik dari 35.000/kg sebelum bulan Ramadan menjadi 40.000/kg saat ini. Harga ini masih sesuai HAP (Harga Acuan Pemerintah) yakni  Rp 36.500-41.000 /kg.

Baca Juga: https://uwrite.id/news/kapolres-klaten-akbp-nur-cahyo-ari-prasetyo-beri-bantuan-korban-puting-beliung-di-jambukulon

"Kenaikan harga ini salah satunya karena kenaikan konsumsi di bulan puasa ini. Bukan hany konsumsi untuk pribadi, tapi juga karena banyaknya umat muslim yang berbagi makanan saat bulan puasa ini. Semisal takjil untuk panti dan lainya," jelas Dyah.

Terpantau harga telur di Jepara naik menjadi Rp 29.000/kg dibanding sebelum Ramadan yakni Rp 28.000/kg. Harga ini masih dibawah harga acuan pemerintah yakni Rp 30.000/kg di tingkat konsumen. Artinya kenaikan harga bawang merah dan telur masih cukup terkendali.

Klik & baca Uwrite.id untuk mengupdate beraneka warta terkini dari Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan & Lingkungan Hidup. Juga berita Internasional & Olahraga dari berbagai belahan dunia serta ragam informasi Teknologi-Sains, Film-Musik, Selebriti-Tokoh, Seni-Budaya hingga Religi. Tak ketinggalan rubrik gaya hidup mulai Kuliner, Kesehatan, Pariwisata, Fashion & Otomotif.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar