Ragna Crimson – Season 1 Episode 2 “The Beginning of the Story”

Film | 18 Dec 2025 | 21:04 WIB
Ragna Crimson – Season 1 Episode 2  “The Beginning of the Story”
Ragna Crimson/Tangkapan layar YouTube Muse Indonesia

Uwrite.id - Episode kedua Ragna Crimson langsung menegaskan bahwa dunia yang dibangun seri ini tidak memberi ruang bagi belas kasihan. 

Cerita dibuka dengan adegan ironis ketika manusia menyuguhkan pai kepada naga bernama Lord Temruogtaf. Meski memuji rasanya, naga tersebut tetap memangsa sang koki dan para pekerjanya. 

Temruogtaf mengaku menjalankan perintah dari tuannya untuk memusnahkan seluruh umat manusia, memberinya kebebasan penuh untuk membantai tanpa ampun.

Sementara itu, Leo dan Sykes menghadapi fenomena aneh berupa hutan bergerak yang mengancam warga. Sykes menyadari ini adalah ulah naga. Di saat bersamaan, Ragna terbangun oleh firasat kuat bahwa Leo berada dalam bahaya. 

Menggunakan kekuatan barunya, Ragna menghentikan pergerakan hutan dan langsung berhadapan dengan Temruogtaf, menandai perubahan drastis dirinya dari pemburu lemah menjadi sosok ofensif tanpa ragu.

Ragna kini digerakkan oleh satu tujuan: mencegah masa depan kelam yang pernah ia lihat. Ia bersumpah membunuh semua naga agar orang-orang yang ia lindungi tidak bernasib sama seperti dalam visinya. 

Di tengah konflik ini, Ragna menyadari keberadaan seorang gadis bernama Elise yang menemani Temruogtaf. Tanpa basa-basi, Ragna memanggilnya Crimson, sesuatu yang langsung dibantah oleh Elise.

Percakapan mereka menjadi salah satu bagian paling penting episode ini. Ragna mengungkap bahwa Elise sebenarnya adalah Crimson, mantan Winged Monarch sekaligus pengkhianat Blood of the Wing yang hampir membunuh Dewa Naga. 

Ia bahkan menyebut Crimson mampu mengubah jenis kelamin dan usia sesuka hati. Semua informasi ini, menurut Ragna, berasal dari dirinya di masa depan. Elise menolak mentah-mentah klaim tersebut dan memilih kabur.

Situasi kembali memanas saat Temruogtaf menyerang. Dengan kekuatannya, Ragna berhasil mengalahkan sang naga. Leo yang menyaksikan pertarungan itu akhirnya mengakui kekuatan Ragna. Namun kemenangan ini justru menjadi awal perpisahan pahit. 

Ragna meminta Leo membawa para penyintas keluar wilayah dan meninggalkannya. Leo menolak, emosinya memuncak hingga tanpa sadar mengungkap bahwa selama ini Ragna selalu berada di bawah komandonya.

Perkataan itu memicu refleksi mendalam bagi Ragna. Ia menyadari bahwa selama ini ia hidup bergantung pada Leo dan gagal menjadi pelindung yang seharusnya. Demi mengubah takdir, Ragna memilih jalan ekstrem: memutuskan hubungan mereka. 

Ia mengatakan bahwa jika mereka tetap bersama, Leo justru akan mati. Meski menyakitkan, keputusan itu ia anggap sebagai bentuk perlindungan.

Leo yang terpukul mencoba menyerang Ragna, namun serangannya dengan mudah dihentikan. Ragna mengucapkan perpisahan dan memilih tinggal sendirian. Leo kemudian pergi bersama Sykes dan para pengungsi, menyadari bahwa ini mungkin adalah perpisahan terakhir mereka.

Fokus cerita kemudian kembali ke Elise. Melalui kilas balik, episode ini mengonfirmasi bahwa Elise memang Crimson. Versi masa depan Crimson pernah bekerja sama dengan Ragna, membuktikan bahwa semua yang dikatakan Ragna bukan kebohongan. 

Crimson akhirnya mengakui identitas aslinya dan mengungkap bahwa ia sempat menganalisis tubuh Ragna saat pingsan.

Dari analisis tersebut, Crimson menemukan fakta mencengangkan: tubuh Ragna telah menyatu dengan pedang perak dan mampu menghasilkan silverine, zat mematikan bagi naga. Temuan ini membuat Crimson melihat Ragna bukan sebagai manusia biasa, melainkan senjata sempurna untuk membantai dragonkind.

Ketika seekor naga terdeteksi menuju arah Leo dan rombongan, Ragna dan Crimson segera bergerak. Ragna kembali menunjukkan kekuatan brutalnya dengan membantai naga-naga tersebut, sementara Crimson mengamati dan menganalisis setiap detail kekuatannya. Crimson bahkan mulai memikirkan potensi menciptakan pasukan bersenjata seperti Ragna.

Pada akhirnya, Crimson menerima tawaran kerja sama Ragna, namun dengan satu syarat mengerikan. Crimson menyerahkan sebotol racun dan meminta Ragna meminumnya. Racun itu hanya akan aktif jika Ragna membangkang perintah Crimson. 

Tanpa ragu, Ragna menelan racun tersebut, menegaskan tekadnya untuk melakukan apa pun demi melindungi manusia.

Crimson menyatakan bahwa Ragna kini adalah alatnya. Bersama-sama, mereka akan memusnahkan enam garis darah naga, lalu membunuh Dewa Naga. Setelah semua tujuan tercapai, Crimson meminta satu hal terakhir: Ragna harus membunuhnya. Episode pun ditutup dengan aliansi gelap yang penuh ambisi dan kehancuran.

Review Singkat 

Episode 2 berfungsi sebagai fondasi utama cerita, terutama dalam membangun dinamika Ragna dan Crimson. Keputusan Ragna meninggalkan Leo mungkin terasa kejam, tetapi masuk akal secara naratif. 

Ia memilih menjadi monster demi mencegah tragedi yang lebih besar.

Crimson tampil sebagai karakter manipulatif dan nihilistik yang menarik, sementara Ragna berkembang menjadi antihero yang siap mengorbankan segalanya. 

Meski beberapa bagian dialog soal identitas Crimson terasa membingungkan, episode ini tetap sukses sebagai bab pembuka perjalanan pembantaian naga yang lebih besar.***

 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar