Presiden Iran melakukan percakapan lewat telepon dengan Presiden Jokowi membahas situasi terkini di Palestina
Uwrite.id - Presiden Joko Widodo dan Presiden Iran Ayatollah Dr Seyyed Ebrahim Raisi melakukan pembicaraan diplomatikk melalui panggilan telepon pada Kamis lalu (6/4/2023).
Dalam percakapan telepon, Ayatollah Dr Seyyed Ebrahim Raisi menjelaskan situasi Palestina saat ini dan memperkenalkannya sebagai detak jantung dunia Islam, dengan menekankan soal dukukan hak-hak rakyat Palestina dan memerangi Zionis.
"Rezim adalah prinsip yang tidak dapat diubah dalam struktur umat Islam dan persatuan dunia Islam adalah kebutuhan konstan untuk menghadapi agresi dan kejahatan Rezim Zionis," ujarnya kepada Jokowi, dikutip dari situs resmi Presiden.
Raisi juga menyerukan diadakannya pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan membuat keputusan bersama untuk membela bangsa Palestina yang tertindas dan menghadapi kejahatan Rezim Zionis.
"Kami percaya bahwa Dunia Islam, sebagai blok yang berpengaruh dalam persamaan global, membutuhkan lebih banyak konvergensi, dan karenanya, kami menyambut setiap inisiatif untuk memperdalam hubungan antar negara Islam," kata Raisi.
Seperti diketahui, Iran dan Indonesia memiliki hubungan diplomatik yang panjang. Teheran dan Jakarta yang telah berusia 70 tahun.
Dalam hal ini, Raisi juga menekankan penguatan kerja sama ekonomi dan hubungan perdagangan kedua negara serta menyampaikan harapannya di tahun yang baru, serta berharap kerja sama antara Iran dan Indonesia akan membuat lompatan yang signifikan, terutama dalam arah kesejahteraan dan kepentingan kedua negara.
Lewat perbincangan telepon ini, Presiden Jokowi mengucapkan selamat kepada bangsa Iran atas awal tahun baru matahari dan awal bulan Ramadan. Dia menekankan perlunya mempererat hubungan kedua negara guna mendekatkan kedua bangsa, lebih dekat bersama dan mengamankan kepentingan bersama.
Jokowi juga menyambut baik usulan Presiden Iran untuk mengadakan pertemuan darurat OKI dan berharap penyelenggaraan KTT tersebut dapat menjadi dasar untuk lebih mempererat hubungan antar negara Islam.
Tulis Komentar