Pimpin Rapat Bappilu PPP, Sandiaga Uno Tegaskan Tak Ada Pembahasan Bentuk Koalisi Alternatif

Politik | 27 Aug 2023 | 18:02 WIB
Pimpin Rapat Bappilu PPP, Sandiaga Uno Tegaskan Tak Ada Pembahasan Bentuk Koalisi Alternatif
Sandiaga Salahuddin Uno, yang merupakan Ketua Bappilu Nasional DPP Partai Persatuan Pembangunan menyebut bahwa tidak ada skenario koalisi alternatif ke depan.

Uwrite.id - Ketua Bappilu Nasional Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menegaskan, tak ada pembicaraan mengenai pembentukan koalisi alternatif untuk menghadapi Pilpres 2024.

Hal itu ditegaskan Sandiaga Uno usai memimpin rapat Bappilu Nasional DPP PPP, di aula Masjid At Taqwa, Jl Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (27/08).

Sandiaga menegaskan partainya berkomitmen dengan kerja sama politik yang diteken bersama PDIP.

"Tidak ada alternatif, kita terikat kerja sama politik, kita tidak membicarakan alternatif, kita fokus kepada kerja sama politik yang sudah ditandatangani," kata Sandiaga.

Adapun muncul isu pembentukan poros koalisi baru dengan menggabungkan PPP dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun Sandiaga mengungkapkan, dalam rapat Bappilu Nasional pada hari ini dia menyampaikan kepada kader PPP untuk fokus menghadapi Pemilu 2024.

"Jadi ini yang tadi ditegaskan dalam rapat Bappilu, jadi kita menyampaikan kepada kader agar kader tidak memiliki beberapa pemikiran tapi mereka fokus saja istiqamah," tandasnya.

Sebelumnya wacana pembentukan poros koalisi baru dilontarkan Sandiaga Uno, seiring dengan munculnya isu menduetkan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan.

Sandiaga mengaku bahwa dirinya memiliki kesamaan pola pikir dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Untuk itu, ia menyambut baik apabila diduetkan dengan AHY untuk Pilpres 2024.

"Saya melihat ada kesamaan pola pikir, kalau memang akhirnya yang mau digabungkan itu adalah konsolidasi, konsolidasi besar," pungkas Sandiaga. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar