Perhatian Publik Terhadap Pemilu Legislatif Masih Rendah Imbas Minim nya Kepercayaan Terhadap Partai Politik
Uwrite.id - Kontestasi pemilihan umum legislatif atau pileg sudah semakin dekat. Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya pemilihan wakil rakyat yang berkualitas dan kompeten di daerah pemilihan mereka. Percakapan publik lebih sering membahas pemilihan presiden dan wakil presiden, sedangkan pileg sering diabaikan.
Sebuah survei oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menemukan bahwa 70 persen percakapan publik terkait pemilihan umum didominasi oleh pembahasan pilpres. Sedangkan hanya 25 persen pemilih yang mengenal calon legislatif di daerah pemilihannya. Kondisi ini membuktikan bahwa masyarakat masih kurang kritis dalam memilih wakil rakyat.
Ketua Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Jojo Rohi, mengatakan bahwa pemilu pileg merupakan ajang bagi masyarakat untuk memilih wakil rakyat yang berkualitas dan mampu mengawasi kinerja lembaga eksekutif. Oleh karena itu, masyarakat perlu mempertimbangkan kualitas dan rekam jejak calon legislatif sebelum memutuskan untuk memilihnya.
Menurut Jojo, minimnya perhatian publik menjadi tantangan tersendiri bagi para calon legislatif. Mereka perlu memanfaatkan momentum sebelum masa kampanye untuk menyosialisasikan diri masing-masing tanpa harus melanggar aturan dalam pemilu. Partai politik juga perlu mengambil peran dalam menyosialisasikan kandidatnya dengan perlakuan yang setara tanpa mengutamakan kandidat tertentu.
Masyarakat perlu memahami bahwa memilih calon legislatif yang berkualitas dan kompeten merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk melakukan pengecekan terhadap rekam jejak calon legislatif sebelum memutuskan untuk memberikan suara pada pemilihan umum. Dengan memilih calon legislatif yang berkualitas dan mampu mengawasi kinerja lembaga eksekutif, diharapkan pembangunan dan kemajuan bangsa dapat terwujud.
Tulis Komentar