Pengamat Sebut Reshuffle Diperlukan untuk Perbaiki Kinerja Menteri Kabinet Merah Putih

Uwrite.id - Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan jajaran menteri atau reshuffle kabinet pada Kabinet Merah Putih (KMP), Senin (08/09). Hasil reshuffle, sejumlah menteri bakal mengalami pergantian.
Pengamat politik Sugiyanto menilai, hal itu merupakan hal yang wajar. Mengingat, kata dia pemerintahan Prabowo masih mencari bentuk terbaik dalam menempatkan jajaran pembantunya.
“Reshuffle itu pastinya memiliki semangat perbaikan. Dan itu sesuatu yang wajar dalam pemerintahan yang baru terpilih,” ujar pengamat yang akrab disapa SGY itu, Senin (08/09).
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan reshuffle kabinet dilakukan atas sejumlah pertimbangan dan evaluasi terhadap kinerja.
“Atas berbagai pertimbangan, masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh bapak Presiden, maka pada sore hari ini sekaligus bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi saat konferensi pers di Istana Negara, Senin (08/09).
Untuk diketahui, sejumlah menteri itu, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.
“Sekaligus Bapak Presiden telah menandatangani Keputusan Presiden tentang pengangkatan menteri dan wakil menteri yang akan menjabat di Kementerian Haji dan Umrah yang rencananya akan dilakukan pelantikan pada hari ini,” ujar Mensesneg Hadi Prasetyo.
Sebelumnya Rocky Gerung Telah Melihat akan Terjadinya Radical Break Pasca Demo
Dalam salah satu podcastnya, Rocky Gerung menyatakan bahwa demonstrasi yang terjadi di 25 Agustus hingga 2 September lalu di seluruh Indonesia amat erat kaitannya dengan tarik-menarik kepentingan elite politik. Ia menyebut ada kelompok yang berusaha menunggangi momentum, namun inti masalah tetap berada pada ketidakjelasan arah pemerintahan.
“Publik menunggu langkah otentik dari Presiden Prabowo. Kalau beliau masih terlihat melindungi warisan politik Jokowi, kemarahan akan terus berlanjut. Yang ditunggu adalah ‘radical break’, sebuah sikap berani untuk membersihkan kabinet dari figur-figur bermasalah, terutama yang terindikasi koruptif,” tegas Rocky.
Menurutnya, hanya dengan langkah radikal itu kepercayaan masyarakat bisa dipulihkan. Tanpa gebrakan besar, instabilitas politik akan berlanjut dan investor pun enggan menaruh modal.
“Kalau Prabowo berani memutus warisan lama dan membentuk kabinet yang bersih, publik akan merasa ada harapan baru. Itu kuncinya. Kalau tidak, demo akan terus muncul dengan isu berbeda, tapi intinya sama: frustrasi publik,” pungkas Rocky. (*)
Tulis Komentar