Pengamat: Lucky Hakim Diprediksi Bakal Jadi Beban Syaefudin

Uwrite.id - Indramayu – Saat memegang jabatan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim terbukti tak mampu mengemban amanah karena mundur di tengah jalan.

Hal itu menjadi bukti bila Lucky Hakim tak mampu berkomitmen dan karenanya jika Lucky Hakim diberi jabatan lagi maka besar kemungkinan dia akan kembali lari dari tanggung jawab.

"Saat diberi jabatan, Lucky Hakim malah memilih mundur di tengah jalan. Alasan yang disampaikan Lucky Hakim dalam surat pengunduran dirinya adalah karena dirinya merasa tidak mampu mengemban amanah sebagai Wakil Bupati Indramayu," kata Pengamat kebijakan publik Iradat Ismail.

Karena itulah, lanjut Iradat, Lucky Hakim sadar bahwa dirinya tidak mampu mengemban amanah sebagai pejabat publik. "Lalu kalau sudah merasa tak mampu kenapa memaksakan diri maju kontestasi lagi?" tanya Iradat Ismail dengan nada kritis.

Saat ini, Lucky Hakim dikabarkan akan kembali berkontestasi dalam Pilkada Indramayu dengan menggandeng Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Syaefudin, yang disokong oleh Partai Golkar. Iradat lalu menyarankan agar Syaefudin maju ke kontestasi Pilkada Banyuwangi tidak bersama dengan Lucky Hakim.

Terlebih berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas pencalonan kepala daerah. Dalam Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024 tersebut, MK memberikan rincian ambang batas yang harus dipenuhi partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu untuk dapat mendaftarkan pasangan calon kepala daerah. Untuk Indramayu kontestan dari partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu hanya perlu memeroleh suara sah paling sedikit 6,5% (enam setengah persen).

DPT Kabupaten Indramayu untuk Pemilu 2024 ada di angka 1.373.770 pemilih dengan rincian perempuan sebanyak 682.417 dan laki-laki sebanyak 691.353 yang tersebar di 5.316 TPS.

Pada pemilihan DPRD 2024, Partai Golkar berhasil mendapat 233.611 suara yang berarti sudah lebih dari cukup untuk memajukan calon sendiri.

"Jadi dibanding akan menjadi beban di masa depan, Syaefudin lebih baik maju tidak dengan Lucky Hakim. Apalagi warga pernah merasa dikhianati oleh Lucky Hakim karena mundur di tengah jalan," lugas Iradat.