Pemimpin Rendah Hati, Isran Noor: Saya Tak Pernah Minta Puji

Politik | 11 Nov 2024 | 17:43 WIB
Pemimpin Rendah Hati, Isran Noor: Saya Tak Pernah Minta Puji
Pemimpin Rendah Hati, Isran Noor: Saya Tidak Pernah Minta Puji

Uwrite.id - Penajam - Selama memimpin Kalimantan Timur pada periode 2018–2023, Isran Noor telah menunjukkan komitmen tinggi untuk memajukan provinsi ini. Sebagai putra asli Kalimantan, Isran mengubah berbagai sektor dengan sikap rendah hati dan fokus kuat pada kesejahteraan masyarakat, tanpa berharap mendapat pujian atas pencapaiannya.

Dalam kepemimpinannya yang berdurasi lima tahun, ia berhasil meningkatkan surplus perdagangan Kalimantan Timur dari Rp201 triliun pada 2018 menjadi Rp334 triliun pada 2023. Kenaikan ini juga berdampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang naik dari Rp28 triliun menjadi Rp76 triliun pada periode yang sama.

Perekonomian yang berkembang pesat ini berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di wilayah tersebut. Meskipun prestasinya banyak, Isran tetap menunjukkan kerendahan hati dan mengungkapkan bahwa upayanya semata-mata demi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur.

"Saya tidak pernah minta puji, minta disanjung, karena saya berbuat untuk masyarakat Kaltim," ujar Isran, memperlihatkan ketulusan pengabdiannya untuk pembangunan daerah.

Dalam pidato kampanyenya di Desa Suko Mulyo, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Isran mengungkapkan harapannya agar Sepaku dapat berkembang menjadi kawasan yang makmur. Ia menyatakan bahwa daerah ini masih dalam tahap penataan, dan ia mendorong masyarakat untuk terus meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka.

Isran menekankan pentingnya pendidikan sebagai dasar bagi kemajuan, serta berkomitmen bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten akan menyediakan beasiswa bagi anak-anak di wilayah tersebut. Langkah ini diambil sebagai persiapan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama di daerah yang kini menjadi perhatian nasional.

Tak hanya menyampaikan visi dan komitmennya, Isran juga mengenang masa lalunya sebagai penyuluh pertanian lapangan di daerah ini sekitar 40 tahun silam. "Dulu saya keliling menikmati jalan yang sulit. Saat itu, untuk menuju Sepaku Semoi tidak lewat KM 38, tetapi lewat kelotok Teluk Balikpapan," kenangnya.

Kenangan ini mengungkap bahwa Isran memiliki pemahaman mendalam tentang wilayah yang kini ia pimpin, serta menjadikan komitmennya terhadap pembangunan Sepaku lebih dari sekadar janji.

Isran Noor optimis bahwa suatu hari nanti, Sepaku dan Semoi akan berkembang menjadi kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. "Nanti suatu saat di sini akan menjadi lokasi pembangunan yang luar biasa, yang berwawasan lingkungan," ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Dengan visi yang jelas, pencapaian yang nyata, dan komitmen yang kuat, Isran Noor menunjukkan bahwa kepemimpinan yang bersahaja dan fokus pada hasil nyata dapat membawa perubahan positif. Ia berharap agar ke depannya, pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan mampu mendorong kemajuan Kalimantan Timur, terutama Sepaku dan sekitarnya, menuju pertumbuhan yang merata dan berwawasan lingkungan.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar