PB HMI Serukan agar Kementan Solid Guna Jaga Stabilitas Produksi Pertanian demi Keseimbangan Harga Pangan

Ekonomi | 27 Aug 2025 | 09:52 WIB
PB HMI Serukan agar Kementan Solid Guna Jaga Stabilitas Produksi Pertanian demi Keseimbangan Harga Pangan
APRESIASI KINERJA KEMENTAN - PB HMI apresiasi langkah strategis Kementan dalam mengendalikan harga beras yang belakangan mengalami kenaikan.

Uwrite.id - Jakarta - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian (Kementan) dalam merespons kenaikan harga beras. Menurut PB HMI, intervensi pasar yang dilakukan bersama Perum Bulog menunjukkan keseriusan pemerintah menjaga kestabilan harga sekaligus melindungi konsumen.

Ketua Umum PB HMI, Bagas Kurniawan, mengatakan bahwa salah satu kebijakan konkret yang layak diapresiasi adalah operasi pasar beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan total 1,3 juta ton hingga akhir tahun 2025. Beras tersebut dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram.

“Ini merupakan langkah nyata dari Kementerian Pertanian yang membuktikan kepedulian terhadap masyarakat, khususnya konsumen. Operasi pasar ini diharapkan mampu mengendalikan harga beras di tengah gejolak pasar,” kata Bagas dalam keterangan tertulis, Selasa (26/08). 

Organisasi ini menilai upaya intervensi pasar yang dilakukan Kementan bersama Perum Bulog membuktikan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan melindungi konsumen. 

Namun di tengah berbagai capaian tersebut, PB HMI menyesalkan adanya narasi negatif dari sejumlah pihak yang menuding Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tidak peduli terhadap konsumen. Bagas menyebut tudingan itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Ia menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Andi Amran, Kementan justru mencatat sejumlah capaian penting, seperti stok cadangan beras tertinggi sepanjang sejarah Bulog didirikan, kebijakan tanpa impor beras, serta penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram yang berpihak kepada petani. Selain itu, kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) juga menunjukkan peningkatan kesejahteraan petani secara signifikan.

“Pak Menteri tidak hanya peduli pada konsumen, tetapi juga sangat memperhatikan nasib petani. Keseimbangan ini penting agar ketahanan pangan nasional tetap terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Pertanian dan Kelautan PB HMI, Romadhon, menilai bahwa framing negatif terhadap Menteri Pertanian tidak berlandaskan data. Ia menegaskan, berbagai kebijakan dan capaian yang diraih saat ini menunjukkan keberpihakan kuat terhadap petani dan kestabilan pangan nasional.

“Kami melihat langkah-langkah Kementerian Pertanian sangat strategis dan berdampak langsung. Framing negatif terhadap Pak Menteri justru mengaburkan keberhasilan yang patut menjadi contoh,” tutur Romadhon.

PB HMI mengimbau masyarakat untuk tetap objektif dalam menilai kebijakan pemerintah dan tidak mudah terpengaruh opini yang tidak berdasar. Mereka juga berharap Kementerian Pertanian konsisten menjalankan langkah nyata demi meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga daya beli masyarakat. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar