Pati Memanas, Jauh dari Kondusif, Sepekan Lagi Jateng akan Menghitam

Uwrite.id - Pati - Demonstrasi itu diwarnai dengan bunyi musik keras dari sound system portabel yang kerap disebut “sound horeg” serta atribut unik berupa keranda mayat bertuliskan “OWEDUS”.
Massa aksi mengaku kecewa terhadap kepemimpinan bupati dan menuntut adanya perubahan kebijakan di daerah.
Beberapa orator bergantian menyampaikan aspirasi di atas mobil komando, sementara peserta aksi mengibarkan bendera Merah Putih dan spanduk berisi sindiran. Aparat kepolisian terlihat berjaga di sekitar lokasi untuk mengamankan jalannya aksi.
Meski berlangsung dengan suara bising dan atribut provokatif, unjuk rasa tersebut dilaporkan berjalan tanpa bentrokan fisik.
Demo Berlangsung Ricuh
Aksi protes menuntut pengunduran diri Bupati Pati, Sudewo, di depan Kantor Bupati, Rabu (13/08), sempat memanas dan memicu kericuhan. Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mendesak agar bupati menemui langsung para pendemo.
Ketegangan meningkat sekitar pukul 09.42 WIB, setelah orasi dari Cak Soleh, perwakilan massa asal Jawa Timur, yang juga menyinggung isu lain seperti penggusuran. Suasana semakin panas ketika salah satu orator menyerukan agar Sudewo segera lengser, baik secara sukarela maupun melalui desakan rakyat.
Tak lama kemudian, sejumlah peserta aksi melempar botol air mineral ke arah Pendopo Kabupaten. Situasi berhasil terkendali setelah Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, naik ke panggung aksi untuk mengajak massa menjaga ketertiban.
Ia menegaskan, pihak kepolisian bersama TNI siap mengawal unjuk rasa agar tetap damai dan aman bagi seluruh warga. (*)
Tulis Komentar