Pabrik Semen dan Tambang Batu Gamping Segera Berdiri di Pracimantoro, Siap Hancurkan Lahan Produktif?

Uwrite.id - Pabrik semen dan tambang batu gamping dalam waktu dekat akan beroperasi di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Industri ini akan menempati lahan ratusan hektare dengan kapasitas produksi mencapai jutaan ton semen per tahun.
Rencana pendirian industri semen tersebut terungkap dalam dokumen kelayakan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan dokumen tersebut, PT Sewu Surya Sejati (SSS) akan mengelola pertambangan batu gamping sebagai bahan baku utama produksi semen.
Perusahaan itu berencana menambang batu gamping sebanyak 4,5 juta ton per tahun di area konsesi seluas 186,13 hektare. Wilayah tambang mencakup Desa Watangrejo, Desa Suci, Desa Gambirmanis, Desa Joho, dan Desa Petirsari di Kecamatan Pracimantoro.
Selain itu, dalam dokumen lainnya, disebutkan bahwa PT Anugerah Andalan Asia (AAA) akan mendirikan pabrik semen seluas 123,3 hektare di Desa Watangrejo, Desa Suci, dan Desa Sambiroto. Pabrik ini diproyeksikan akan memproduksi 4,2 juta ton semen per tahun.
Tanggapan Pemerintah Desa
Kepala Desa Suci, Kecamatan Pracimantoro, Wawan Manfaato, menyebutkan bahwa banyak warga lokal menyambut positif rencana pembangunan pabrik semen ini. Ia memperkirakan keberadaan industri tersebut akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
"Ini masih dalam proses pembebasan lahan. Kalau sudah selesai, baru masuk tahap pembangunan. Tapi saya kurang jelas mana saja wilayah desa yang masuk area pabrik. Jaraknya dengan permukiman sekitar 200 meter," ujarnya, dikutip dari Solopos, Kamis (13/2/24).
Sementara itu, Kepala Desa Watangrejo, Hermadi, membenarkan desanya termasuk wilayah yang akan masuk dalam konsesi tambang batu gamping dan pabrik semen. Menurutnya, lokasi pabrik semen itu akan berjarak sekitar 500 meter dari permukiman warga desa di Dusun Pelem.
Perusahaan sudah menyosialisasikan hal itu beberapa kali kepada warga sejak beberapa tahun lalu. Namun, hingga kini dia belum mendapatkan kejelasan kapan pabrik itu akan mulai dibangun dan beroperasi. Lokasi tambang dan pabrik semen itu mencakup lahan perbukitan dan pertanian di desa tersebut.
Menurutnya, saat ini rencana pendirian pabrik semen di Pracimantoro, Wonogiri, itu masih dalam tahapan pembebasan lahan. Perusahaan akan mengganti rugi lahan-lahan milik warga yang akan masuk wilayah konsesi tambang batu gamping atau pabrik semen. Sebagian wilayah yang akan terkena dampak pembangunan itu yakni lahan pertanian produktif.
“Ini masih proses pembebasan lahan. Masih nego-nego. Perusahaan mematok harga beli lahan pertanian petani itu maksimal Rp50.000/meter. Tetapi para petani ingin harga jual lahannya lebih dari itu. Ini masih proses,” kata Hermadi, Kamis.
Dia menyebut warga antusias dengan rencana pembangunan pabrik semen itu. Sebab, menurutnya, industri itu akan memberikan efek ekonomi yang baik bagi warga lokal. Selain itu, menurut informasi yang dia dapatkan, industri semen tersebut akan menyerap tenaga kerja hingga ribuan orang.
Menanti Kejelasan Waktu Pembangunan
Meski rencana pembangunan pabrik semen dan tambang batu gamping ini telah disosialisasikan sejak lama, warga masih menunggu kepastian mengenai kapan proyek tersebut akan benar-benar dimulai. Saat ini, proses pembebasan lahan menjadi tahapan utama sebelum masuk ke pembangunan fisik.
Dengan skala industri yang besar dan dampaknya terhadap lingkungan serta ekonomi lokal, keberlanjutan proyek ini masih menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah desa, dan aktivis lingkungan.
Tulis Komentar