Ngabuburit Pengawasan Bawaslu Ciamis: Refleksi untuk Pemilu Bermartabat

Uwrite.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ciamis menggelar kegiatan Ngabuburit Pengawasan di Pendopo Wretikandayun, Pusat Budaya Karangkamulyan, Kabupaten Ciamis, Rabu (5/3/2025).
Acara ini bertujuan untuk refleksi dan evaluasi terhadap pelaksanaan Pilkada 2024, sekaligus memperkuat kesadaran pengawasan pemilu yang lebih baik.
Kegiatan ini melibatkan generasi muda sebagai bagian dari upaya mendorong pengawasan yang lebih independen dan kritis.
Generasi Muda Berperan dalam Pengawasan Pemilu
Ketua Bawaslu Ciamis, Jajang Miftahudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengacu pada Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2025 dari Bawaslu RI, yang menginstruksikan pelaksanaan evaluasi pengawasan dalam Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota 2024 melalui konsep Ngabuburit Pengawasan.
Menurutnya, refleksi dan evaluasi ini sangat penting agar pengawasan pemilu ke depan semakin berkualitas.
"Kami ingin memastikan bahwa pemilihan yang bermartabat dapat terwujud. Evaluasi ini menjadi langkah penting dalam memperbaiki sistem pengawasan pemilu ke depan," ujar Jajang.
Kegiatan ini dihadiri oleh anak muda dari berbagai organisasi mahasiswa di Ciamis.
Jajang menekankan bahwa kehadiran generasi Z sangat penting dalam pengawasan pemilu, karena mereka masih relatif bersih dari kepentingan politik tertentu.
"Mereka adalah generasi yang diharapkan bisa membawa perubahan dalam pengawasan pemilu ke depan," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Karta Ciamis, Rd. Ega Anggara, yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini, menyoroti pentingnya pendidikan politik bagi masyarakat.
Menurutnya, meskipun pendidikan politik merupakan tugas partai, anak muda juga harus memahami peran mereka dalam sistem demokrasi.
"Banyak penyelenggara dan peserta pemilu yang berasal dari kalangan muda. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki pemahaman yang baik tentang politik dan demokrasi," jelas Ega.
Anak Muda Harus Kritis dan Tidak Apatis
Dalam diskusi, Ega juga mengkritik pragmatisme politik yang semakin marak terjadi pada Pilkada 2024.
Menurutnya, tingkat kejenuhan masyarakat terhadap politik telah melahirkan figur-figur yang kurang memiliki kapasitas.
Ia pun mengajak anak muda untuk lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat, namun tetap kritis terhadap praktik politik yang tidak sehat.
"Ini menjadi PR bagi anak muda untuk mempersiapkan diri ke depan. Jangan hanya menjadi penonton, tapi juga harus aktif berkontribusi dalam menciptakan pemilu yang lebih baik," pungkasnya.
Dengan adanya Ngabuburit Pengawasan ini, diharapkan kesadaran politik dan pengawasan pemilu di kalangan anak muda semakin meningkat, sehingga pemilu di masa mendatang bisa berjalan lebih jujur, adil, dan bermartabat.***
Tulis Komentar