Muhammadiyah melalui Kemitraan LazisMu dengan Palestina Witness-Syahid Hadirkan Lab Binadamai sebagai Agen of Change
Uwrite.id - Muhammadiyah, melalui Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah dan didukung oleh LAZISMU, mengumumkan kemitraan strategis dengan lembaga lokal Palestina, Witness/Shahid Center.
Secara bersama-sama, mereka memulai program inovatif pada Juni 2024 bertajuk "Multicultural Dialogue and Capacity Building for Palestine: Peace Building Lab, Being a Change Agent," yang disingkat sebagai "Palestine Peacebuilding Lab."
Program Inovatif untuk Perdamaian Palestina
"Palestine Peacebuilding Lab" ini bertujuan melengkapi berbagai bentuk bantuan nyata yang selama ini diberikan oleh Muhammadiyah untuk Palestina. Muhammadiyah melalui berbagai organisasinya seperti LAZISMU, Majelis Diktilitbang, MDMC-LRB, dan MuhAid-LHKI telah banyak melakukan upaya, antara lain pemberian bantuan kemanusiaan, Emergency Medical Team, beasiswa bagi mahasiswa Palestina di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), serta program Pemberdayaan Masyarakat.
Dukungan untuk Upaya Kemerdekaan dan Perdamaian
Program Binadamai Muhammadiyah ini berfokus pada pembinaan perdamaian di Palestina melalui pendekatan filantropi. Melalui storytelling, peningkatan kapasitas kaum muda dan perempuan Palestina, dialog multikultural non-kekerasan, dukungan pemulihan trauma perang, serta pertukaran kunjungan bagi intern Muhammadiyah ke Palestina, diharap program ini dapat memperkuat dukungan publik dan menumbuhkan perdamaian positif di Palestina.
Pelibatan Lembaga Lokal Non-Profit
LHKI Muhammadiyah bermitra dengan lembaga lokal non-profit seperti Holy Land Trust yang berfokus pada hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan peningkatan kesadaran sosial-politik di Palestina. Semua itu dikoordinir oleh Witness Center, sebuah lembaga di Palestina.
Mewujudkan Perdamaian dan Anti Kekerasan
Program ini bertujuan menciptakan suasana damai di Gaza melalui berbagai kampanye global, pembangunan masyarakat, dan diplomasi track-1 untuk penyelesaian konflik Israel-Palestina. Dengan mengembangkan kapasitas kaum muda dan perempuan dalam dialog multikultural dan kemampuan diplomasi, serta peningkatan kesadaran melalui media untuk melawan ujaran kebencian, misinformasi, stereotip, dan diskriminasi, program ini diharapkan dapat memperkuat keamanan manusia terutama bagi pengungsi dan korban perang dari Gaza.
Aktivitas Program
Beragam aktivitas yang akan dilakukan dalam program ini meliputi:
1. Mengembangkan kapasitas kaum muda dan perempuan dalam dialog multikultural berpendekatan nir-kekerasan serta kemampuan diplomasi untuk penyelesaian konflik.
2. Peningkatan kesadaran melalui media untuk melawan ujaran kebencian, misinformasi, stereotip, dan diskriminasi.
3. Menguatkan resiliensi psikososial melalui konseling psikoedukasi pemulihan trauma perang.
4. Advokasi kebijakan melalui kampanye global untuk Gaza/Palestina.
5. Kunjungan timbal-balik antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan delegasi multi stakeholders Palestina ke Jakarta-Yogyakarta (Indonesia), dan ke Tepi Barat - Ramallah (Palestina).
Penerima Manfaat
Program ini ditargetkan untuk memberi manfaat kepada korban pengungsi Gaza, kaum muda dan perempuan sebagai aktivis perubahan maupun sebagai korban yang terkena dampak konflik, serta penyandang disabilitas di bagian utara Tepi Barat.
Kemitraan dan Dukungan
Kemitraan program inovatif Palestina ini dipimpin oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.A. Melalui program ini, Muhammadiyah berharap dapat berkontribusi dalam proses binadamai yang dilakukan oleh berbagai mitra dan stakeholders untuk masa depan Palestina yang lebih baik dan merdeka. (*)
(Konten ini didedikasikan oleh penulis untuk mendukung pembebasan Palestina.)
Tulis Komentar