Menunggu Action DPR RI Mengungkap Megakorupsi Berjamaah BTS

Opini | 30 Jul 2023 | 12:52 WIB
Menunggu Action DPR RI Mengungkap Megakorupsi Berjamaah BTS
Puan Maharani, DPR RI

Uwrite.id - Ketiadaan Pansus BTS menyebabkan proses penyelidikan konspirasi Megakorupsi Berjamaah BTS menjadi bersih dari keterlibatan politisi.

Kita bisa jabarkan bahwa politisi anggota Komisi I DPR RI asal PDIP mencakup: 
1. Puan Maharani, 
2. Utut Adianto, 
3. Dede Indra Permana,  
4. Charles Honoris, 
5. Junico Siahaan, 
6. Effendi Simbolon, 
7. Rudianto Tjen, 
8. Adian Napitupulu, 
9. TB Hasanuddin,
10. Sturman Panjaitan, dan
11. Muklis Basri.

Hingga detik ini DPR belum ada kegiatan terkait masalah konspirasi Megakorupsi Berjamaah BTS ini. Jangankan hendak menentukan anggota Pansus (Panitia Khusus) sebagai alat kelengkapan dewan guna pengungkapan konspirasi Megakorupsi berjamaah BTS dengan nilai 8,3 T, membicarakan dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) pun belum.

Jika kita runut mundur tahun 2009 yang lalu, tatkala riuh-rendah pembicaraan orang mengenai konspirasi kasus Bank Century 6,7 T, DPR sampai-sampai melaksanakan RDP hingga membentuk Pansus Century Gate guna membongkar fakta yang sebenarnya.

RDP dan Pansus ini sangat krusial guna mendorong kepada transparansi publik dan guna mengawal kasus yang keterlibatannya mencakup banyak kalangan, termasuk kaum politisi sendiri yang bertengger di Senayan.

Tak bisa disalahkan kalau publik jadi berprasangka buruk. Apa Komisi I ini sudah disumpal komisi, terlihat semua bungkam seribu bahasa.

Dalam perkembangan kasus, terdapat aliran dana sekitar Rp 243 miliar yang mengalir ke Senayan (Gedung DPR), menurut desas-desus, ke ketua Komisi I DPR. Hal ini terungkap dari BAP Windy Purnama, Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera.

Konon, terdapat sekitar Rp 70 milyar yang diserahkan kepada Nistra Yohan, staf ahli dari Sugiono, juga Wakil Ketua Umum dan Wakil Ketua Harian Partai Gerindra.

Sekarang kita lalu mencari tahu siapa sih, jajaran Komisi I DPR itu?

Bisa jadi, ada yang dikenal dari sederetan nama yang terpajang, memgapa tidak dipertanyakan saja kepada beliau-beliau wakil rakyat, mengapa tidak pernah ada RDP hingga saat ini? Lalu, mungkinkah lekas akan disahkan sebuah pansus yang dinamai Pansus Megakorupsi Berjamaah BTS? Lalu, apakah sejatinya pimpinan partai the rulling party di republik dengan komitmen totalnya guna membongkar konspirasi Megakorupsi Berjamaah BTS tersebut hingga terang benderang?

Sungguh memprihatinkan memang, terdapat sesuatu yang membuat keseluruhan anggota Komisi I yang amat terhormat itu, enggan tentang konspirasi kasus Megakorupsi Berjamaah BTS ini? Alih-alih memanggil RDP hingga membentuk Pansus BTS.

Ya. Ada apa? 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar