Menlu Kanada Menyerukan 'Jeda' Kemanusiaan di Gaza
Uwrite.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Melanie Joly menyerukan “jeda” kemanusiaan di Gaza setelah Israel mengirim lebih banyak pasukan ke wilayah tersebut pada akhir pekan dan kekhawatiran meningkat atas nasib warga sipil Palestina.
Joly mengatakan “waktu hampir habis” dan mendesak semua pihak untuk menyetujui “gencatan senjata” untuk mengevakuasi warga asing, membebaskan semua sandera dan mengizinkan makanan, bahan bakar dan air masuk ke wilayah tersebut.
Ada 400 warga Kanada yang terjebak di Gaza, “hidup dalam ketakutan dan keputusasaan,” kata Joly, menurut salinan pidato yang telah disiapkan yang akan ia sampaikan saat pidato makan siang di Toronto pada hari Senin.
Pihak berwenang di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan jumlah korban tewas sejak perang meletus telah melampaui 8.000 orang.
Organisasi non-pemerintah Save the Children pada hari Minggu mengatakan bahwa 3.195 anak-anak telah terbunuh di Gaza hanya dalam tiga minggu, dan mereka mendesak gencatan senjata segera.
“Seperti negara lain, Israel berhak mempertahankan diri dari serangan teroris,” kata Joly. “Mereka mempunyai kewajiban untuk melakukannya sesuai dengan hukum internasional. Karena bahkan dalam krisis pun ada prinsip. Bahkan dalam perang pun ada aturannya.”
“Kita harus berpedoman pada martabat manusia. Semua warga sipil—Israel dan Palestina, karena mereka setara—harus dilindungi,” tambahnya.
Menteri tersebut mengatakan enam warga Kanada dan satu orang yang memiliki hubungan dekat dengan Kanada telah dipastikan tewas dalam konflik tersebut dan pemerintah “masih mencari dua orang yang mungkin disandera.”
Tulis Komentar