Mengenal Mubahalah, Sumpah Level Tertinggi dalam Islam

Religi | 24 Jun 2023 | 20:46 WIB
Mengenal Mubahalah, Sumpah Level Tertinggi dalam Islam

Uwrite.id -  

Mengenal Mubahalah, Sumpah Level Tertinggi dalam Islam

Mubahalah adalah salah satu jenis sumpah yang dijelaskan secara khusus di dalam Al Quran. Dapat dikatakan bahwa sumpah mubahalah adalah level sumpah tertinggi dalam Islam.

secara bahasa mubahalah berasal dari kata bahlah atau buhlah, yang artinya melepaskan sesuatu dari ikatannya.

Secara istilah, mubahalah bisa didefinisikan sebagai sumpah antara dua pihak untuk saling memohon dan berdoa kepada Allah supaya Allah melaknat kepada pihak yang batil (salah) atau berdusta sebagai bukti kebenaran salah satu pihak.

Mubahalah biasanya dilakukan ketika orang-orang berdebat tentang masalah penting terkait agama. Mereka akan berkumpul di sebuah tempat dan memohon kepada Allah untuk menghukum orang-orang yang berbohong dan menentang kebenaran.

Sumpah mubahalah pertama kali dilaksanakan kala Rasulullah SAW diragukan kerasulannya oleh sebagian kaum Nasrani dari wilayah Najran, jazirah Arab. Terkait mubahalah telah disinggung dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 61. Allah berfirman:

Mubahalah tidak bisa sembarangan terucap. Ada syarat yang harus dipenuhi antara kedua belah pihak yang berselisih, agar kebohongan yang disimpan oleh pihak tertentu dapat dibongkar atas kuasanya.

Ada lima syarat jika akan melaksanakan mubahalah :

1. Ikhlas karena Allah

Mubahalah sejatinya merupakan doa dengan kerendahan diri di hadapan Allah SWT. Karena itu, agar dikabulkan oleh-Nya, mubahalah hendaknya diniatkan dengan ikhlas seperti ibadah-ibadah lainnnya.

Mubahalah tidak diperkenankan dilakukan jika niatnya untuk saling mengalahkan, memenangkan hawa nafsu, atau agar terkenal dan dipandang oleh orang lain. Mubahalah semata-mata dilakukan untuk melindungi dan menunjukkan kebenaran.

2. Memiliki Ilmu

Mubahalah adalah perkara yang didahului dengan perdebatan dan pertentangan. Oleh sebab itu, mubahalah harus didasari dengan suatu ilmu sehingga membawa dampak yang baik bagi banyak orang. Jadi, hendaknya yang mengajak untuk melakukan mubahalah adalah seseorang yang luas ilmunya, misalnya ulama.

3. Orang yang Meminta Mubahalah Termasuk Orang Saleh dan Bertaqwa

Salah satu sebab utama diterimanya doa adalah kedekatan seseorang dengan Allah SWT. Agar doanya cepat terkabul, orang yang ber-mubahalah hendaknya adalah orang yang taat dan gemar mengesakan Allah dengan mengerjakan perintah-Nya.

4. Mubahalah Setelah Menyampaikan Hujah kepada Penentang

Mubahalah boleh dilakukan jika penentang masih kokoh dengan pendapatnya dengan tetap dengan keyakinannya yang batil, tidak mau menerima kebenaran, serta tidak mau diajak berdamai dan berdiskusi.

“Peraturan yang berlaku dalam pertikaian dengan pelaku kebatilan adalah jika telah dijelaskan kepada mereka kebenaran yang datang dari Allah Swt., dan mereka belum berpaling dari kebatilan itu, bahkan kokoh dalam hal tersebut hendaklah diajak untuk mubahalah.”

5. Berkaitan dengan Urusan Penting dalam Agama

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mubahalah tidak diperbolehkan kecuali untuk pertikaian mengenai agama secara syar’i. Dengan kata lain, mubahalah tidak dibenarkan untuk setiap permasalahan yang dihadapi oleh manusia.

 

 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar