Mengapa Orang Baik Sering Tersakiti dan Tertipu: Refleksi Haidar Alwi tentang Ketulusan Hati.
Uwrite.id - Pendiri Haidar Alwi Care Dan Haidar Alwi Institute, R Haidar Alwi, sosok inspiratif yang dikenal sebagai tokoh toleransi Indonesia, pernah mengungkapkan sebuah renungan mendalam tentang mengapa orang baik sering tersakiti dan tertipu. Ia berkata:
“Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. Ia tak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yang ia pandang penyayang mampu mengkhianatinya.”
Dalam kalimat ini, Haidar Alwi menyentuh inti dari makna kebaikan sejati: ketulusan. Orang baik adalah cermin bagi kemanusiaan; mereka melihat dunia sebagaimana hati mereka memandang, bersih tanpa noda kecurigaan. Namun, justru di balik ketulusan itu, mereka rentan disakiti oleh dunia yang tidak selalu mencerminkan kebaikan yang sama.
Orang baik memberikan seluruh dirinya dengan kepercayaan yang tak terbatas. Ia mempercayai bahwa setiap orang di sekitarnya memiliki hati yang sama tulusnya. Tapi sayangnya, dalam realitas kehidupan, tidak semua orang memiliki niat sebaik itu. Ketulusan yang tanpa prasangka ini seringkali menjadi pintu bagi orang lain untuk menyalahgunakannya.
Namun, Haidar Alwi tidak melihat ini sebagai kelemahan. Sebaliknya, ia menempatkan orang baik sebagai penjaga keindahan hati manusia. Luka yang mereka terima adalah harga dari sebuah ketulusan yang menolak untuk berhenti percaya kepada kebaikan. Dalam setiap luka, mereka membuktikan bahwa dunia masih memiliki harapan, bahwa ada orang-orang yang bersedia menjadi pelita meski harus terbakar.
Melalui pesan ini, Haidar Alwi mengajak kita semua untuk merenung. Jangan berhenti menjadi baik meski sering terluka. Kebaikan adalah kekuatan, bukan kelemahan. Mereka yang menyakiti mungkin menang sementara, tetapi hati yang tulus akan selalu menang dalam keabadian.
Mari kita belajar dari orang baik, menghormati ketulusan mereka, dan berusaha untuk tidak menjadi alasan di balik luka mereka. Sebab, di dunia yang penuh kebisingan, mereka adalah harmoni yang menjaga kita tetap manusia.
Tulis Komentar