Memanfaatkan Sony C3, Ubah HP Jadul Jadi Alat Menulis

Uwrite.id - Tiga minggu lalu saya dibuat heboh oleh ulah salah satu benda berharga saya yaitu laptop yang tiba-tiba mati total. Bagi saya benda itu sungguh berharga dalam menunjang kegiatan menulis saya di beberapa platform media.
Sebetulnya, saya masih memiliki HP yang saya gunakan saat ini dan terhitung tidak jadul-jadul amat yaitu Vivo Y51A. Yang juga sangat mendukung untuk kegiatan menulis saya. Akan tetapi, saya tiduk puas dengan kinerjanya, sebab baterai cepat boros. Pernah suatu ketika saya memaksanya untuk kegiatan menulis dan alhasil dalam satu hari saya harus mengisi daya baterai sebanyak dua kali. Betul-betul tidak efektif.
Kemudian saya teringat dua HP jadul yang masih saya simpan rapi di sebuah laci meja. Yaitu iPhone SE 2016 dan Sony C3 2014.
Mula-mula saya mencoba menggunakan iPhone SE 2016. Awalnya saya puas terlebih mendukung iOS 15, dan lancar di beberapa fitur aplikasi Google. Keuntungan yang saya terima adalah bisa menyimpan hasil tulisan sementara di Google Drive. Namun, rasa puas saya tidak bertahan lama, cukup bertahan dua hari saja.
Saya kira, penyebab utamanya lagi-lagi daya tahan baterai iPhone SE 2016 sangat minim. HP jadi mudah panas ketika saya berlama-lama menulis. Dan untuk satu hari saya bisa mengisi daya baterai empat bahkan hingga lima kali. Tak jarang saya menulis ditemani kabel yang menancap di port cas iPhone SE itu.
Sebentar saya kembalikan iPhone SE 2016 di dalam laci. Memang sepertinya di situ tempat tinggalnya. Kecewa pasti iya. Saya terlanjur jatuh cinta kepada iPhone jadul itu. Ada baiknya saya harus mengubur kisah cinta itu dalam-dalam. Bagi saya, itu hanya cinta sesaat saja.
Maaf! Saya terlalu melankolis. Saya sadar, saya harus kembali ke tema yang sudah kadung saya tulis. Dan sekarang adalah saat yang baik untuk menulisnya.
Sekira empat tahun yang lalu, saya me-laci-kan HP Sony C3 milik saya itu. Tidak hanya lemot, tetapi baterainya juga sedang hamil muda. Kalau bukan karena laptop saya yang mati total saya enggan merabanya. Awal yang harus saya lakukan adalah mengganti baterainya segera. Tidak sulit bagi saya untuk mengganti baterai tersebut, sebab saya tahu betapa tidak ada lawan tanding kesaktian dari Mas Youtube. Oleh karena jasa Mas Youtube pada akhirnya Sony C3 saya kembali menghirup napas kehidupan. Ia siuman dari tidur panjangnya. Dari sini saya sudah cukup puas.
Hal berikut yang harus saya lakukan adalah merestorasi semua aplikasi. Dan ini awal yang kurang saya mengerti. Berkali-kali masuk akun Google tetapi selalu mendapat penolakan. Saya pikir saya punya salah apa! Saya tidak punya rekam jejak buruk selama menjadi warga tetap di Google.
Kembali saya menggunakan jasa Mbah Google memastikan apa dan kenapa penolakan itu berulang kali saya terima. Di sini batin saya bergejolak setelah mendapat jawaban, bahwa Google menghentikan koalisinya sejak 1 Maret 2024 kepada partai Lollipop. Sebab Sony C3 masih menggunakan Lollipop.
Saya berpikir ulang, apakah harus lanjut atau berhenti di sini saja. Toh jika terpaksa, HP Vivo milik saya masih bisa dimanfaatkan untuk menulis dengan baik. Saya tidak mau menyerah begitu saja, sebab saya rasakan walau tanpa dukungan Google, ternyata kinerja Sony C3 lebih maksimal. Sudah tidak pernah lagi saya mendapati Lag atau lemot seperti dulu kala. Baterai juga lebih awet.
Play Store memang sudah tidak lagi bisa digunakan di OS Lollipop, tetapi saya mendapat ganti sebuah aplikasi serupa Play Store yang bernama Aptoide. Aplikasi ini bekerja di Android 5.0 Lollipop. Dan sangat cocok di Sony C3 milik saya.
Dengan Aptoide saya bisa mendapat banyak gratis aplikasi berbasis ekstensi apk. Selanjutnya, saya pasang saja aplikasi Firefox guna mendukung kinerja saya. Saya harus bisa masuk akun Google dari aplikasi ini. Alhasil, Google bekerja dengan baik di Firefox.
Setelah saya pastikan baik-baik saja, saya lanjutkan menginstal aplikasi DrawNote. Aplikasi tulis yang paling saya cintai. Saya bisa menulis dengan membuat folder-folder. Bahkan mendukung folder di dalam folder. DrawNote punya jasa besar dalam menampung keresahan yang saya miliki menjadi sebuah tulisan-tulisan. Dan kemudian bisa saya kirim ke beberapa platform media di dunia maya.
Terakhir, karena Sony C3 memiliki fitur NFC. Saya memanfaatkannya dengan memasang aplikasi pembaca saldo untuk kartu pembayaran elektronik Toll. Nama aplikasi itu adalah eSaldo Info. Meski belum bisa maksimal seperti mengisi saldo melalui aplikasi toko online, tetapi cukup bisa membaca jumlah saldo yang saya miliki, menurut saya hal itu sudah jauh lebih baik di HP android jadul sekelas Lollipop.
Kesimpulan. Pada akhirnya saya bisa memanfaatkan HP Sony C3 untuk menulis lagi. Layar sebesar 5.5 inci, ditambah baterai Li-Ion 2500 mAh yang kuat bertahan sampai dua hari (Hanya untuk menulis). Dan juga support Keyboard dan Mouse bluetooth. Saya seperti mendapat ganti dari laptop saya yang juga sama tak kalah jadulnya.
Tulis Komentar