Maung Panjalu, Lambang Persaudaraan Jawa-Sunda yang Melegenda

Budaya | 11 Nov 2023 | 20:30 WIB
Maung Panjalu, Lambang Persaudaraan Jawa-Sunda yang Melegenda
Ilustrasi maung kembar Panjalu, Bongbang Larang dan Bongbang Kencana. Foto/google

Uwrite.id - Dalam sejarah yang melegenda, kisah cinta antara Raja Majapahit Prabu Brawijaya dan Puteri Pajajaran Kencana Larang menjadi landasan bagi hubungan harmonis antara dua kerajaan berbeda, Majapahit dan Pajajaran.

Dilansir dari tulisan Ceppi Gunawan di elib.unikom.ac.id, pernikahan keduanya membuahkan anak kembar, Bongbang Larang dan Bongbang Kencana, yang menjadi simbol persahabatan Jawa dan Sunda.

Berawal dari keinginan Raja Brawijaya untuk memutuskan permusuhan dengan Pajajaran pasca perang Bubat, kisah ini menggambarkan usaha untuk menjalin persahabatan melalui ikatan perkawinan.

Puteri Kencana Larang diboyong ke Majapahit, diiringi oleh pesan kasih sayang dan perdamaian dalam surat silaturahmi yang dianggap sebagai bentuk penghormatan oleh kerajaan Sunda.

Namun, saat kehamilan Puteri Kencana Larang mendekati persalinan, ia memohon izin kepada suaminya untuk melahirkan di tanah kelahirannya, Pajajaran.

Meskipun dihadapkan pada perjalanan yang panjang dan berat, Puteri Kencana Larang tetap melanjutkan perjalanan sebagai tanggung jawab atas permintaannya.

Di tengah hutan belantara Panumbangan, Kaki Gunung Sawal (sekarang Ciamis, Jawa Barat), ia melahirkan sepasang anak kembar, Bongbang Larang dan Bongbang Kencana.

Meskipun puteri Pajajaran merasa gagal karena tidak melahirkan di istana, dia melanjutkan perjalanan bersama kedua anaknya.

Kisah berlanjut dengan Bongbang Larang dan Bongbang Kencana yang tumbuh menjadi remaja dan memutuskan untuk menemui ayah mereka di Majapahit.

Setelah perjalanan yang panjang, mereka beristirahat di daerah Panumbangan, tempat kelahiran mereka. Di sana, mereka minum air dari wadah ari-ari mereka sendiri, yang kemudian menjadi momen perubahan menjadi dua ekor maung.

Meskipun versi perubahan menjadi maung tidak begitu detail, kisah ini menciptakan Maung Panjalu sebagai simbol persaudaraan Jawa dan Sunda.

Gelar ini diberikan oleh Raja Brawijaya sebagai penghargaan atas keberanian kedua anaknya yang melakukan perjalanan tanpa pengawalan dari Pajajaran ke Majapahit.

Sebagai lambang persaudaraan, Maung Panjalu terus menginspirasi dan memperkokoh hubungan antara dua budaya yang berbeda, menciptakan warisan berharga bagi masyarakat Jawa dan Sunda.

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar