Luhut Menilai SDM Indonesia Belum Memiliki Kualitas Sebaik Pekerja Asing

Peristiwa | 13 Jun 2023 | 12:53 WIB
Luhut Menilai SDM Indonesia Belum Memiliki Kualitas Sebaik Pekerja Asing
Ketua Satuan Tugas Percepatan Investasi Ibu Kota Nusantara, Luhut Binsar Pandjaitan.

Uwrite.id - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan alasan di balik keputusan kontroversial mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pernyataan tersebut disampaikan oleh Luhut dalam acara peluncuran Battery Asset Management Services Indonesia Battery Corporation di Kantor Kemenko Marves, Jakarta.

Luhut menilai bahwa sumber daya manusia Indonesia saat ini belum memiliki kualitas yang sebaik tenaga kerja asing.

 "Bangsa kita enggak bisa, ya memang enggak bisa. Kualitasnya masih kadang miring-miring. Kalau Anda lihat bangunan kita, masih banyak kualitasnya kurang bagus, tidak rapi. Kuat, tapi masih belok-belok," ucap Luhut seperti yang dikutip dari Kompas pada Senin (12/6/2023).

Menanggapi kritik yang ditujukan kepadanya mengenai kebijakan penggunaan tenaga asing, Luhut menekankan bahwa keputusan ini harus dilihat dari sisi positifnya, karena bertujuan untuk kepentingan nasional.

"Sepanjang untuk kepentingan nasional, kita tidak perlu ragu-ragu. Kita kadang-kadang ini munafik. Saya bilang pengawasan pembangunan ibu kota baru kita hire orang-orang bule, marah," ungkapnya.

Luhut juga menegaskan bahwa pada akhirnya sumber daya manusia Indonesia akan menggantikan tenaga asing tersebut setelah mereka memperoleh keahlian yang dibutuhkan.

"Berapa lama? Mungkin enam bulan, mungkin setahun. Kita pakai saja dulu dia (TKA), nanti sambil jalan, kita masukin orang tenaga kerja Indonesia yang bisa lagi," jelas Luhut.

Sebelumnya, Luhut melaporkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait progres pembangunan Ibu Kota Nusantara. Dia menjelaskan bahwa untuk memastikan pengawasan yang baik terhadap megaproyek ini, dia telah memutuskan untuk menggunakan tenaga kerja asing dan keputusan tersebut telah diketahui oleh Presiden Joko Widodo.

Keputusan ini diambil karena tujuan utama adalah untuk memastikan kualitas pembangunan Ibu Kota Nusantara yang optimal hingga tanggal 17 Agustus 2024.

"Kita berharap 17, bukan berharap harus 17 Agustus tahun depan kita bisa acara (Agustusan) di sana, tapi kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya lapor kepada Pak Presiden, pengawas itu kita terpaksa dengan segala hormat kita pakai bule-bule untuk menjadi kualitas. Jangan nanti Istana Presiden itu jadi, tapi kualitasnya tidak bagus," ungkap Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI pada Jumat (9/6/2023).

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar