Libatkan Perupa dan Seniman Lokal, Rama Berharap Tugu Hoegeng Jadi Landmark Kota Pekalongan

Peristiwa | 14 Jul 2024 | 22:18 WIB
Libatkan Perupa dan Seniman Lokal, Rama Berharap Tugu Hoegeng Jadi Landmark Kota Pekalongan
Nantinya, di depan Monumen Hoegeng ini akan ada semi amfiteater atau tempat duduk melingkar yang menghadap ke patung. Semi amfiteater ini bisa digunakan sebagai sarana edukasi.

Uwrite.id - Pekalongan - Sebagai kota yang dikenal dengan julukan Kota Batik, Pekalongan kini memiliki sebuah monumen baru yang diharapkan dapat menjadi landmark kota. Monumen ini didirikan untuk mengenang sosok Kapolri ke-5 Republik Indonesia, Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Berlokasi di depan pintu utama Stadion Hoegeng, monumen ini berdiri kokoh di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Monumen Jenderal Hoegeng dibangun dengan harapan dapat terus menginspirasi tidak hanya anggota Polri, tapi juga masyarakat umum. Jenderal Hoegeng dikenal luas bukan hanya karena jabatannya, tetapi juga karena keberanian, kejujuran, dan integritasnya yang sangat dihormati.

Proses pembuatan patung Monumen Hoegeng melibatkan Dunadi, seorang perupa dan seniman patung asal Bantul. Dunadi merupakan salah satu pematung monumen berskala internasional dengan kemampuan teknik realis yang luar biasa. Untuk memastikan presisi bentuk patung Jenderal Hoegeng, cucu Jenderal Hoegeng, yaitu Rama Hoegeng, turut dilibatkan dalam proses pengerjaan ini.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa monumen ini merupakan sebuah tanda penting yang dikenang tidak hanya oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia, tetapi juga masyarakat Pekalongan dan masyarakat Indonesia secara umum. “Monumen ini merupakan suatu tetenger yang bisa dikenang tidak hanya untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, tetapi oleh masyarakat Pekalongan dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” ucap Irjen Ahmad Luthfi.

Jenderal Luthfi menjelaskan bahwa Jenderal Hoegeng patut menjadi teladan bagi seluruh generasi penerus bangsa. Menurutnya, salah satu yang patut diteladani dari Jenderal Hoegeng adalah keikhlasan dan kejujurannya dalam bekerja melayani masyarakat. “Beliau merupakan sosok polisi yang idealis, jujur, sangat sederhana sekali. Kemudian berani dan mempunyai integritas yang patut dicontoh tidak hanya kepolisian tetapi para pejabat dan masyarakat yang lainnya,” tambahnya.

Luthfi berharap Monumen Hoegeng Iman Santoso akan menjadi ikon baru di Kota Pekalongan. "Kalau orang ingat Kota Pekalongan ingat Kota Batik, kalau ingat Pekalongan juga ingat Pak Hoegeng. Kalau ingat Pak Hoegeng ingat ke polisi. Ingat yang jujur, yang sederhana, yang punya integritas, yang berani,” ujarnya.

Dukungan penuh terhadap pembangunan Monumen Jenderal Hoegeng ini juga datang dari Pemerintah Kota Pekalongan. Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, menyatakan rasa syukurnya atas inisiatif Polda Jateng dalam membangun monumen ini. "Ini berkah untuk Kota Pekalongan. Dan tentu kami menyambut dengan tangan terbuka sekaligus memotivasi kami untuk menata Stadion Hoegeng. Karena masyarakat bisa melihat perawatan stadion Hoegeng ini masih minim kita lakukan,” katanya.

Nur Hadiman, yang menjadi konsultan sekaligus arsitek pembangunan Monumen Jenderal Hoegeng, menjelaskan bahwa monumen ini akan dibuat setinggi 9 meter dengan dudukan atau umpak setinggi 5 meter. Nantinya, di depan Monumen Hoegeng ini akan ada semi amfiteater atau tempat duduk melingkar yang menghadap ke patung. Semi amfiteater ini bisa digunakan sebagai sarana edukasi mengenai sosok Jenderal Hoegeng atau sekadar berswafoto.

Dengan berdirinya Monumen Jenderal Hoegeng Iman Santoso, diharapkan masyarakat Pekalongan memiliki tambahan kebanggaan dan inspirasi untuk terus menjaga kejujuran, keberanian, serta integritas dalam kehidupan sehari-hari. (*)

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar