Kosmetik Berbahaya Marak, HMI Desak Kepala BPOM Sulsel Mundur
Uwrite.id - Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan Barat menyuarakan desakan agar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Selatan segera mundur dari jabatannya.
Hal ini dipicu oleh lemahnya pengawasan BPOM terhadap peredaran kosmetik berbahaya di wilayah Sulsel, khususnya di Makassar, yang disinyalir mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dan hidrokuinon.
Menurut Ketua Bidang PTKP HMI Sulselbar, Muhammad Amri, BPOM dinilai tidak menjalankan tugas pengawasan dengan baik, sehingga produk kosmetik berbahaya masih beredar bebas di pasaran.
"Kami melihat bahwa BPOM Sulsel gagal melakukan pengawasan, karena banyak kosmetik berbahaya yang lolos dan beredar luas. Jika hal ini terus dibiarkan, dampaknya sangat merugikan kesehatan masyarakat," ujarnya pada Sabtu, 2 November 2024.
Amri menambahkan bahwa BPOM sebagai lembaga negara seharusnya bertanggung jawab bukan hanya dalam mengeluarkan nomor registrasi, tetapi juga dalam melakukan pengawasan terhadap keamanan produk yang beredar. HMI menganggap lemahnya pengawasan ini dapat memicu tindakan kriminal terkait kosmetik berbahaya di masyarakat.
Sebagai bentuk protes, HMI Sulselbar berencana menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut BPOM memperketat pengawasan dan penindakan. Selain itu, HMI mendesak agar pihak Polda Sulsel turut mengambil tindakan tegas terhadap praktik kriminal yang terkait peredaran produk kosmetik berbahaya ini.
"Kami berharap Polda Sulsel melakukan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam peredaran kosmetik berbahaya, termasuk kemungkinan adanya praktik KKN yang membuat produk-produk berbahaya tetap beredar meski sudah terindikasi tidak aman," pungkas Amri.
Desakan ini diharapkan mampu mendorong BPOM dan pihak berwenang lainnya untuk meningkatkan langkah pengawasan serta penindakan terhadap produk-produk kosmetik yang dapat mengancam kesehatan masyarakat. ***
Tulis Komentar